Sukses di Vietnam, Rheem Rambah Bisnis Pemanas Air di Indonesia
A
A
A
TANGERANG - Perusahaan pemanas air asal Amerika Serikat, Rheem mulai merambah pasar rumah tangga Indonesia menyusul kesuksesan bisnisnya di Vietnam. GM Rheem Manufacturing Group Stefan Ehrnborg mengatakan, pihaknya sudah masuk ke pasar Indonesia, sejak 40 tahun lalu. Namun, pangsa pasarnya saat itu, baru industri seperti perhotelan saja.
"Rheem merupakan perusahaan pemanas air yang berpengalaman dari Amerika Serikat. Kami sudah ada sejak 95 tahun lalu, dan terus berprogres," kata Stefan di ICE BSD, Rabu (20/3).
Dijelaskan dia, progres yang dilakukannya saat ini adalah menyasar rumah tangga yang menurut trendnya sedang meningkat. Sejak 2018 lalu, sedikitnya ada 12.00 unit rumah yang sudah menggunakan Rheem. "Kami terus mempercepat progres yang ada di Indonesia, dengan membuat produk yang cocok bagi perumahan. Kami juga punya AC. Tapi fokusnya ke pemanas air," jelasnya.
Namun, baru 12 tahun belakangan, Rheem dijalankan dari perusahaan dalam negeri, yakni PT Dewata Vulcanindo Suryajaya sehingga ada penanggung jawab langsung terhadap setiap produk Rheem di Indonesia. CEO PT Dewata Vulcanindo Suryajaya Handi Widjaja mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab penuh terhadap ribuan produk Rheem yang terjual di Indonesia.
"Rheem di Indonesia sudah 40 tahun, tetapi mulai kita pegang sejak 12 tahun lalu. Selama ini, kita bergerak di industri perhotelan, dan rumah makan. Sejak 2018, baru untuk rumah tangga," sambung Handi.
Dijelaskan olehnya, produk yang cocok untuk rumah tangga di Indonesia, berkapasitas 10-30 liter, dengan daya listrik 250 wat sehingga bisa terjangkau keluarga kecil. "Produk-produk yang populer di Indonesia yang 10 liter. Daya listrik yang dibutuhkan oleh Rheem juga kecil, yakni 250 wat. Sehingga, bisa memandikan bayi dan ibu yang punya rematik," tambah Handi lagi.
Selain memakai listrik, mesin pemanas air dari Rheem, juga bisa menggunakan gas, dan solar. Harga yang ditawarkan juga cukup murah, mulai Rp1,5 juta untuk 10 liter. "Saya rasa, jika kita melihat konsumen dan persaingan global, kita menjual kualitas, jika anda membeli Rheem, dengan uang yang jauh lebih murah, anda bisa dapat barang yang bisa bertahan puluhan tahun," jelasnya.
"Rheem merupakan perusahaan pemanas air yang berpengalaman dari Amerika Serikat. Kami sudah ada sejak 95 tahun lalu, dan terus berprogres," kata Stefan di ICE BSD, Rabu (20/3).
Dijelaskan dia, progres yang dilakukannya saat ini adalah menyasar rumah tangga yang menurut trendnya sedang meningkat. Sejak 2018 lalu, sedikitnya ada 12.00 unit rumah yang sudah menggunakan Rheem. "Kami terus mempercepat progres yang ada di Indonesia, dengan membuat produk yang cocok bagi perumahan. Kami juga punya AC. Tapi fokusnya ke pemanas air," jelasnya.
Namun, baru 12 tahun belakangan, Rheem dijalankan dari perusahaan dalam negeri, yakni PT Dewata Vulcanindo Suryajaya sehingga ada penanggung jawab langsung terhadap setiap produk Rheem di Indonesia. CEO PT Dewata Vulcanindo Suryajaya Handi Widjaja mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab penuh terhadap ribuan produk Rheem yang terjual di Indonesia.
"Rheem di Indonesia sudah 40 tahun, tetapi mulai kita pegang sejak 12 tahun lalu. Selama ini, kita bergerak di industri perhotelan, dan rumah makan. Sejak 2018, baru untuk rumah tangga," sambung Handi.
Dijelaskan olehnya, produk yang cocok untuk rumah tangga di Indonesia, berkapasitas 10-30 liter, dengan daya listrik 250 wat sehingga bisa terjangkau keluarga kecil. "Produk-produk yang populer di Indonesia yang 10 liter. Daya listrik yang dibutuhkan oleh Rheem juga kecil, yakni 250 wat. Sehingga, bisa memandikan bayi dan ibu yang punya rematik," tambah Handi lagi.
Selain memakai listrik, mesin pemanas air dari Rheem, juga bisa menggunakan gas, dan solar. Harga yang ditawarkan juga cukup murah, mulai Rp1,5 juta untuk 10 liter. "Saya rasa, jika kita melihat konsumen dan persaingan global, kita menjual kualitas, jika anda membeli Rheem, dengan uang yang jauh lebih murah, anda bisa dapat barang yang bisa bertahan puluhan tahun," jelasnya.
(akr)