Terdampak Online, Asita Minta Travel Agent Tinggalkan Cara Konvensional

Jum'at, 22 Maret 2019 - 01:36 WIB
Terdampak Online, Asita...
Terdampak Online, Asita Minta Travel Agent Tinggalkan Cara Konvensional
A A A
BANDUNG - Pengurus Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Barat terus mendorong travel agent untuk mengikuti perkembangan zaman, memanfaatkan fasilitas digital untuk menjual produk bisnisnya.

Ketua Asita Jabar, Budijanto Ardiansjah, mengatakan pada era distrupsi digital seperti saat ini, semua bisnis akan terdampak. Lini bisnis harus bisa mengimbangi perubahan zaman agar tidak tergerus dan bisa bertahan.

"Sekarang masa distrupsi digital. Jadi penjualan online banyak mengambil pasar konvensional agen kami. Sementara anggota kita masih banyak konvensional. Kami mendorong agar mereka bisa berubah dari konvensional ke online," kata Budi, Kamis (21/3/2019).

Menurut dia, Asita selalu berusaha melakukan berbagai kegiatan atau berbagi pengetahuan. Tujuannya agar ilmu para pelaku travel agent dapat terus bertambah dan sesuai informasi kekinian. Seperti halnya pada acara Dialogue Akbar Asita Jabar 2019 di Hotel Fox Horison, Bandung.

Pada dialog itu, Asita menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang travel. Juga dihadirkan pengamat, untuk menilik potensi dan tantangan bisnis travel agent ke depan.

"Kami rangkul mereka, agar mendapat informasi terbaru dari narasumber. Supaya bisnis mereka bisa bertahan dan bahkan meningkat. Banyak informasi yang didapat, misalnya selama ini, kesannya IT mahal, padahal untuk beralih itu tidak mahal," kata Budi.

Ketua Umum Asita, Nunung Rusmiati, menyatakan Asita terus mendorong agar bisnis travel agent bisa masuk secara digital. Asita, kata dia, sebenarnya telah mengembangkan Asita Go. Aplikasi tersebut nantinya akan berisikan anggota Asita di seluruh Indonesia.

"Untuk digital, kami sudah mulai. Kami sudah mengembangkan sekitar tiga tahun lalu. Kami sudah siapkan hanya memang tidak mudah. Karena kalau bikin sendiri, memang mahal. Tapi Asita komitmen membuat Asita Go," jelas dia.

Dia berharap, pembuatan Asita Go bisa menjadi nilai tawar dengan maskapai. Misalnya dalam satu hari, satu anggota Asita bisa transaksi Rp1 juta, maka akan terjadi transaksi Rp6 miliar per hari. Transaksi itu diharapkan semakin menguatkan travel agent di seluruh Indonesia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5500 seconds (0.1#10.140)