Arus Modal Asing ke RI hingga Pertengahan Maret Capai Rp73 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menerangkan, arus dana asing yang masuk ke dalam negeri hingga pertengahan Maret 2019 telah mencapai kurang lebih Rp73 triliun. Sambung dia menerangkan, mayoritas kucuran dana asing tersebut masuk lewat pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp74 triliun.
"Inflow sampai dengan 22 Maret sebesar Rp73 triliun, ini sudah lebih besar. Hal ini menunjukkan confidence Indonesia cukup bagus, terbukti dari aliran investasi terus datang ke Indonesia," ujar Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Berdasarkan catatan bank sentral, jumlah dana Rp73 triliun itu terbagi atas surat berharga negara sebesar Rp62,5 triliun. Sedangkan untuk pasar modal dalam negeri mencapai Rp11,9 triliun. "Masuknya investasi portofolio ke Indonesia sebagai faktor ekonomi kita kuat," katanya.
Menurut Perry, hampir semua aset kebanjiran dana asing. Hal ini disebut karena kepercayaan investor terhadap Indonesia makin kuat dipengaruhi oleh prospek ekonomi Indonesia yang akan lebih baik di 2019. "Ini terbukti dari terus masuknya aliran modal asing masuk baik usaha maupun di dalam obligasi pemerintah," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, diterangkan olehnya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan surplus di kuartal I-2019. Sementara, pertumbuhan ekonomi akan berada di 5,2%. Hal tersebut didukung oleh konsumsi rumah tangga dan pemerintah.
"Inflow sampai dengan 22 Maret sebesar Rp73 triliun, ini sudah lebih besar. Hal ini menunjukkan confidence Indonesia cukup bagus, terbukti dari aliran investasi terus datang ke Indonesia," ujar Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Berdasarkan catatan bank sentral, jumlah dana Rp73 triliun itu terbagi atas surat berharga negara sebesar Rp62,5 triliun. Sedangkan untuk pasar modal dalam negeri mencapai Rp11,9 triliun. "Masuknya investasi portofolio ke Indonesia sebagai faktor ekonomi kita kuat," katanya.
Menurut Perry, hampir semua aset kebanjiran dana asing. Hal ini disebut karena kepercayaan investor terhadap Indonesia makin kuat dipengaruhi oleh prospek ekonomi Indonesia yang akan lebih baik di 2019. "Ini terbukti dari terus masuknya aliran modal asing masuk baik usaha maupun di dalam obligasi pemerintah," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, diterangkan olehnya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan surplus di kuartal I-2019. Sementara, pertumbuhan ekonomi akan berada di 5,2%. Hal tersebut didukung oleh konsumsi rumah tangga dan pemerintah.
(akr)