Raih Laba Rp2,77 Triliun, Pegadaian Terus Kembangkan Bisnis Digital
A
A
A
JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 10,4% menjadi Rp2,77 triliun pada tahun lalu dibandingkan dengan 2017. Peningkatan laba bersih ini sejalan dengan banyak produk inovatif digital yang diluncurkan dan peningkatan layanan yang semakin baik dan efisien.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menerangkan, perusahaan berhasil menutup tahun 2018 dengan kinerja yang positif. Laba bersih setelah pajak meningkat menjadi Rp2,77 triliun year on year (YOY) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2,51 triliun. Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp3,66 triliun dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp3,41 triliun (tumbuh 10,7%).
Dia menambahkan total aset juga meningkat 10,8% (YoY) menjadi Rp 52,79 triliun, dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar Rp48,68 triliun. Begitu pula dengan pendapatan usaha naik menjadi (YoY) sebesar Rp 11,46 triliun dari Rp10,52 triliun pada tahun 2017.
"Kami optimis tahun 2019 kinerja perusahaan akan meningkat seiring dengan prediksi meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Karena makin banyaknya varian produk inovatif yang diluncurkan, seperti Pegadaian Digital Service, serta beberapa produk baru juga akan kami perkenalkan dalam waktu dekat ini," ujar Kuswiyoto saat paparan kinerja keuangan 2018, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (25/3/2019).
Lebih lanjut ditekankan pegadaian juga akan terus membangun berbagai kerjasama dengan berbagai pihak, baik swasta maupun sinergi dengan BUMN. Dia menambahkan Pegadaian akan terus melakukan inovatif produk dan sistem layanan secara online (digital) untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Bukan hanya fasilitas layanan saja yang ditingkatkan, tetapi juga menciptakan berbagai produk baru digital yang akan diluncurkan pada tahun ini. Pegadaian, jelas Kuswiyoto, dalam waktu dekat ini akan segera meluncurkan beberapa produk baru, diantaranya adalah Gadai on Demand.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menerangkan, perusahaan berhasil menutup tahun 2018 dengan kinerja yang positif. Laba bersih setelah pajak meningkat menjadi Rp2,77 triliun year on year (YOY) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2,51 triliun. Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp3,66 triliun dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp3,41 triliun (tumbuh 10,7%).
Dia menambahkan total aset juga meningkat 10,8% (YoY) menjadi Rp 52,79 triliun, dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar Rp48,68 triliun. Begitu pula dengan pendapatan usaha naik menjadi (YoY) sebesar Rp 11,46 triliun dari Rp10,52 triliun pada tahun 2017.
"Kami optimis tahun 2019 kinerja perusahaan akan meningkat seiring dengan prediksi meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Karena makin banyaknya varian produk inovatif yang diluncurkan, seperti Pegadaian Digital Service, serta beberapa produk baru juga akan kami perkenalkan dalam waktu dekat ini," ujar Kuswiyoto saat paparan kinerja keuangan 2018, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (25/3/2019).
Lebih lanjut ditekankan pegadaian juga akan terus membangun berbagai kerjasama dengan berbagai pihak, baik swasta maupun sinergi dengan BUMN. Dia menambahkan Pegadaian akan terus melakukan inovatif produk dan sistem layanan secara online (digital) untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Bukan hanya fasilitas layanan saja yang ditingkatkan, tetapi juga menciptakan berbagai produk baru digital yang akan diluncurkan pada tahun ini. Pegadaian, jelas Kuswiyoto, dalam waktu dekat ini akan segera meluncurkan beberapa produk baru, diantaranya adalah Gadai on Demand.
(akr)