Menabung 3,5 Gram Emas, Pegadaian Tawarkan Haji
A
A
A
JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) menjalin kerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) guna memasilitasi masyarakat Indonesia yang berkeinginan menunaikan ibadah haji. Kerja sama ini meliputi kegiatan pendanaan (funding), pembiayaan (financing), investasi emas, kolaborasi untuk melakukan literasi haji dan usaha yang relevan, kegiatan- kegiatan terkait pengelolaan keuangan haji sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Kita melihat bahwa spirit untuk kembali kepada nilai-nilai syariah saat ini tengah menggeliat dalam masyarakat. Hal ini ditandai dengan merebaknya fenomena yang kita kenal dengan “Halal Lifestyle," kata Direktur Utama Kuswiyoto usai MoU di Jakarta, Senin (25/3/2019).
Salah satu yang ditawarkan Pegadaian adalah masyarakat dapat membuka tabungan di Pegadaian dengan nominal mulai dari 3,5 gram logam mulia atau setara sekitar Rp2 juta. “Tetapi kami tidak dalam kapasitas memastikan masyarakat yang menabung dapat dengan cepat bisa naik haji. Kami hanya memfasilitasinya saja,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pegadaian menangkap fenomena menjadi sebuah keinginan agar terus berperan khususnya dalam pengembangan bisnis syariah melalui produk-produk gadai syariah (rahn), pembiayaan usaha mikro secara syariah (ARRUM), pembiayaan porsi haji (ARRUM Haji), pembiayaan pemilikan kendaraan bermotor (Amanah), gadai tanpa bunga (Rahn Hasan), dan meluncurkan gadai sertifikat (Rahn Tasyjily Tanah).
"Salah satu yang menjadi perhatian bagi kami, khususnya Unit Usaha Syariah adalah bagaimana membangun bisnis syariah ini sejak dari hulu sampai ke hilir. Yakni sejak dari perolehan dana dari sumber-sumber yang syar’i, pengelolaan proses bisnis dengan mempertimbangan kaidah-kaidah fikih muamalah, hingga proses distribusi produk sampai kepada nasabah,” paparnya.
Sementara, Direktur Utama Pegadaian dan Kepala BPKH Anggito Abimanyu menambahkan, ada sekitar 12 juta orang Indonesia yang mampu dan belum mendaftarkan diri untuk naik haji. Oleh sebab itu, BPKH mengajak Pegadaian untuk dapat berperan aktif menjaring masyarakat tersebut. “Kami bersyukur bisa bekerja sama dengan Pegadaian. Pada tahun ini, aset ditargetkan mencapai Rp121 triliun di mana sekitar 70% diamanatkan untuk investasi,” tutur Anggito.
"Kita melihat bahwa spirit untuk kembali kepada nilai-nilai syariah saat ini tengah menggeliat dalam masyarakat. Hal ini ditandai dengan merebaknya fenomena yang kita kenal dengan “Halal Lifestyle," kata Direktur Utama Kuswiyoto usai MoU di Jakarta, Senin (25/3/2019).
Salah satu yang ditawarkan Pegadaian adalah masyarakat dapat membuka tabungan di Pegadaian dengan nominal mulai dari 3,5 gram logam mulia atau setara sekitar Rp2 juta. “Tetapi kami tidak dalam kapasitas memastikan masyarakat yang menabung dapat dengan cepat bisa naik haji. Kami hanya memfasilitasinya saja,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pegadaian menangkap fenomena menjadi sebuah keinginan agar terus berperan khususnya dalam pengembangan bisnis syariah melalui produk-produk gadai syariah (rahn), pembiayaan usaha mikro secara syariah (ARRUM), pembiayaan porsi haji (ARRUM Haji), pembiayaan pemilikan kendaraan bermotor (Amanah), gadai tanpa bunga (Rahn Hasan), dan meluncurkan gadai sertifikat (Rahn Tasyjily Tanah).
"Salah satu yang menjadi perhatian bagi kami, khususnya Unit Usaha Syariah adalah bagaimana membangun bisnis syariah ini sejak dari hulu sampai ke hilir. Yakni sejak dari perolehan dana dari sumber-sumber yang syar’i, pengelolaan proses bisnis dengan mempertimbangan kaidah-kaidah fikih muamalah, hingga proses distribusi produk sampai kepada nasabah,” paparnya.
Sementara, Direktur Utama Pegadaian dan Kepala BPKH Anggito Abimanyu menambahkan, ada sekitar 12 juta orang Indonesia yang mampu dan belum mendaftarkan diri untuk naik haji. Oleh sebab itu, BPKH mengajak Pegadaian untuk dapat berperan aktif menjaring masyarakat tersebut. “Kami bersyukur bisa bekerja sama dengan Pegadaian. Pada tahun ini, aset ditargetkan mencapai Rp121 triliun di mana sekitar 70% diamanatkan untuk investasi,” tutur Anggito.
(akr)