Hunian Dekat Stasiun KRL Makin Dicari

Rabu, 27 Maret 2019 - 13:02 WIB
Hunian Dekat Stasiun...
Hunian Dekat Stasiun KRL Makin Dicari
A A A
MASIFNYA pembangunan moda transportasi massal yang terintegrasi, terutama di Jakarta dan daerah penyangganya, menambah lonjakan pencari hunian yang berlokasi di dekatnya. Tercatat, terjadi peningkatan pencarian hunian di Bekasi dan Cibubur sejak awal tahun ini.

Data PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menunjukkan bahwa hingga Juni 2018, kawasan Jabodetabek, Banten dan Cikarang, tercatat dilayani oleh 79 stasiun kereta rel listrik (KRL). Rata-rata jumlah penggunanya per hari mencapai 1.001.438 pengguna pada hari kerja.

Hingga Juni 2018, KCI sebagai operator sarana transportasi Commuter Line telah memiliki 900 unit KRL dengan jangkauan rute mencapai 418,5 kilometer. KRL menjadi moda transportasi pilihan masyarakat menuju tempat aktivitas atau bekerja karena dinilai lebih efisien dan terhindar dari kemacetan.

Saat ini membeli rumah dekat stasiun kereta memang bisa dibilang pilihan yang cerdas. Selain lebih mudah dan lebih cepat ke tempat kerja, bebas macet, moda transportasi massal ini juga terbilang lebih hemat ongkos.

Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan menyebutkan, harga hunian di tengah kota Jakarta saat ini terus meroket. Sebagai contoh, untuk sebuah unit apartemen tipe studio di kawasan Fatmawati saja, banderol harga jualnya sudah mulai dari Rp1,1 miliaran. Angka ini setara dengan harga rumah semi mewah di kawasan pinggiran seperti Tangerang Selatan atau Depok.

“Oleh karena itu, hunian baik perumahan maupun apartemen yang berada dekat Stasiun Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi kini menjadi incaran banyak orang karena keunggulannya tadi. Harga rumahnya yang lebih terjangkau dan mudah menjangkau Jakarta,” sebutnya.

Untuk membantu para pencari hunian menemukan tempat tinggal idamannya yang dekat dengan stasiun kereta berdasarkan referensi harga yang wajar sesuai dengan sentimen pasar, Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia, menghadirkan Rumah.com Property Index (RPI) dengan menyajikan informasi properti secara komprehensif, mulai dari lokasi properti favorit konsumen, hingga ke harga hunian, baik perumahan maupun apartemen di Indonesia.

Ike mengemukakan, dari empat wilayah penyangga DKI Jakarta, yang dilalui jalur KRL yakni Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, kenaikan harga paling pesat terjadi di area Depok. Rumah.com Property Index Depok dari sisi harga yang ditawarkan penjual berada di titik 113,7 pada kuartal keempat (Q4) 2018.

“Indeks ini naik sebesar 7,56% dibandingkan Q3 2018. Sementara itu, jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun 2017 (year-on-year/y-o-y), indeks harga properti di Depok mencapai 16,35%,” katanya. Depok dikenal sebagai kota komuter karena di wilayah ini terdapat setidaknya lima stasiun KRL yang menjadi bagian dari jalur Commuter Line Bogor menuju Jakarta dan sebaliknya.

Transportasi umum Commuter Line ini sangat praktis karena bebas macet. Sayangnya, perkembangan tata kota Depok yang kurang terstruktur membuat kota ini semakin lama semakin macet, terutama di sekitar area Margonda, yang menjadi jalur penghubung utama menuju Jakarta Selatan.

Hal ini membuat indeks harga properti Depok sempat stagnan. Indeks harga properti Depok kembali menggeliat setelah KCI mengadakan peningkatan kualitas KRL, mulai dari ketepatan waktu hingga kenyamanan. Saat ini setiap stasiun Commuter Line telah bebas pedagang asongan dengan sistem gerbang peron yang modern.

Rangkaian gerbong pun semakin nyaman lewat peremajaan dan penambahan penyejuk udara. Hal lain yang berdampak makin meningkatnya indeks harga properti Depok adalah pembangunan jalur tol baru seperti Depok-Antasari (Jakarta Selatan) serta Cinere-Serpong (Tangerang Selatan). Kedua tol baru ini menjadi alternatif jalur antarkota selain melalui Margonda.

Untuk wilayah lainnya, menurut dia, secara y-o-y pada Q4 2018, Bogor mengalami kenaikan sebesar 10,98%, Bekasi sebesar 10,19%, sementara Tangerang masih landai, hanya 1,07%. Tangerang relatif landai karena pembangunan infrastruktur transportasi tidak semasif wilayah lainnya.“Sementara itu, kenaikan indeks di Bekasi disebabkan pembangunan sarana transportasi LRT serta sejumlah ruas tol baru, sedangkan Bogor dipengaruhi oleh rencana pembangunan LRT dan dibukanya Tol Bocimi dan Tol Lingkar Luar,” ujar Ike. Selain dengan mengetahui indeks harga hunian di sekitar stasiun kereta, para pencari properti juga bisa menerapkan beberapa tips. Pertama menentukan kriteria rumahnya.

Tujuan awal membeli rumah dekat stasiun kereta salah satunya karena pertimbangan harga yang lebih terjangkau. Jadi, saat menentukan kriteria rumah sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan keuangan. Jangan tergoda dengan promo harga atau desain rumah yang bagus tapi harganya jauh lebih mahal.

“Harus diakui, hunian di dekat stasiun KRL saat ini menjadi pilihan terbaik bagi para pencari properti, terutama bagi first time buyer . Dengan memiliki hunian di sekitar stasiun KRL memudahkan para penghuninya mendapatkan akses transportasi menuju tempat aktivitas atau pekerjaannya karena dinilai lebih efisien, terhindar dari kemacetan dan lebih hemat,” sebut Ike. (Rendra Hanggara)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0864 seconds (0.1#10.140)