IHSG Berpeluang Menguat, Simak 6 Saham Ini
A
A
A
JAKARTA - Memasuki hari kedua bulan April, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat. Hal ini dikarenakan data inflasi yang membuat bursa saham Indonesia menghijau.
Analis dari Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memperkirakan laju Indeks pada Selasa ini berkisar di 6.482-6.511.
"Indeks memiliki resistance pertama maupun kedua dengan range 6.482,066 hingga 6.511,522. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif," ujar Lanjar di Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Lanjut dia, stochastic dan RSI masih berada di area netral. Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan IHSG.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, sebagai berikut:
1. AALI
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi beli" pada area level Rp11.200-Rp11.300, dengan target harga secara bertahap di level Rp11.500 dan Rp12.000. Support: Rp11.000.
2. GGRM
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan sebelumnya terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi beli" pada area level Rp82.500-Rp82.900, dengan target harga secara bertahap di level Rp84.250 dan Rp85.300. Support: Rp80.500.
3. INDY
Terlihat pola bullish dragonfly doji candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. "Akumulasi beli" pada area level Rp1.750-Rp1.820, dengan target harga secara bertahap di Rp1.860, Rp1.960, Rp2.080, Rp2.370 dan Rp2.660. Support: Rp1.720.
4. INTP
Terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham. "Sell on Strength" pada level Rp22.225-Rp22.425, dengan target harga secara bertahap di level Rp21.900 dan Rp21.250. Resistance: Rp22.625.
5. JSM
Terlihat pola tweezer top candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham. "Sell on Strength" pada area level Rp5.925-Rp6.025, dengan target harga secara bertahap di level Rp5.700, Rp5.575 dan Rp5.475. Resistance: Rp6.225.
6. SSIA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi beli" pada area level Rp535-Rp555, dengan target harga secara bertahap di level Rp565, Rp600, Rp685 dan Rp770. Support: Rp535 dan Rp515.
Analis dari Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memperkirakan laju Indeks pada Selasa ini berkisar di 6.482-6.511.
"Indeks memiliki resistance pertama maupun kedua dengan range 6.482,066 hingga 6.511,522. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif," ujar Lanjar di Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Lanjut dia, stochastic dan RSI masih berada di area netral. Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan IHSG.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, sebagai berikut:
1. AALI
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi beli" pada area level Rp11.200-Rp11.300, dengan target harga secara bertahap di level Rp11.500 dan Rp12.000. Support: Rp11.000.
2. GGRM
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan sebelumnya terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi beli" pada area level Rp82.500-Rp82.900, dengan target harga secara bertahap di level Rp84.250 dan Rp85.300. Support: Rp80.500.
3. INDY
Terlihat pola bullish dragonfly doji candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. "Akumulasi beli" pada area level Rp1.750-Rp1.820, dengan target harga secara bertahap di Rp1.860, Rp1.960, Rp2.080, Rp2.370 dan Rp2.660. Support: Rp1.720.
4. INTP
Terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham. "Sell on Strength" pada level Rp22.225-Rp22.425, dengan target harga secara bertahap di level Rp21.900 dan Rp21.250. Resistance: Rp22.625.
5. JSM
Terlihat pola tweezer top candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham. "Sell on Strength" pada area level Rp5.925-Rp6.025, dengan target harga secara bertahap di level Rp5.700, Rp5.575 dan Rp5.475. Resistance: Rp6.225.
6. SSIA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi beli" pada area level Rp535-Rp555, dengan target harga secara bertahap di level Rp565, Rp600, Rp685 dan Rp770. Support: Rp535 dan Rp515.
(ven)