Arlisco Elektrika Terus Tingkatkan TKDN Komponen Listrik
A
A
A
TANGERANG - Produsen komponen listrik, PT Arlisco Elektrika Perkasa, berkomitmen terus meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pada produk-produk yang dipasarkanya. Peningkatan konten lokal ini diharapkan mendukung program pemerintah dalam upaya mensubstitusi produk impor pada komponen kelistrikan.
Direktur Utama PT Arlisco Elektrika Perkasa Tikno S Handoko mengatakan, saat ini perusahaan yang menelan investasi sekitar Rp65 miliar itu memproduksi komponen kelistrikan dengan TKDN berkisar antara 20-40%. Ke depan, dia menargetkan kandungan lokal pada komponen kelistrikan yang dibuat di perusahaannya bisa terus ditingkatkan seiring dengan tumbuhanya industri pendukung di dalam negeri.
"Kita berharap tahun depan TKDN dari produk yang dihasilkan di pabrik ini bisa terus ditingkatkan. Selama ini sebagian besar komponennya memang masih impor," ujar Tikno di sela-sela peresmian pabrik PT Arlisco Elekrika Perkasa di Kawasan Industri Blessindo, Legok, Tangerang, Banten, kemarin.
Arlisco Elekrika Perkasa merupakan mitra PT PLN (Persero) yang menyediakan peralatan listrik sejak tahun 1992, kemudian mulai memproduksi sendiri sejak 2016 di pabrik lamanya di kawasan Karawaci, Tangerang. Saat ini, pabrik baru Arlisco Elekrika Perkasa berdiri di atas lahan seluas 1 hektare (ha) dan mempekerjakan 140 tenaga kerja. Pabrik ini memproduksi berbagai komponen kelistrikan seperti kabel, Medium Voltage Pole Mounted Load Break Switches, Circuit Breaker, hingga aksesoris kabel.
"Pada awalnya kita importir peralatan listrik, kemudian kita belajar dan akhirnya bisa memproduksi sendiri sejumlah komponen seperti kabel, dan circuit breaker," ujar Tikno.
Executive Vice President Pengembangan Regional Jawa Bagian Barat PLN Didik Sudarmadi mengatakan, PT Arlisco sudah lama menjadi mitra PLN dalam memasok kebutuhan peralatan kelistrikan yang berteknologi tinggi. Menurutnya, kehadiran perusahaan lokal seperti Arlisco sangat baik guna mendukung program peningakatan TKDN di proyek-proyek kelistrikan nasional.
"Dengan dibuatnya komponen di dalan negeri, dampaknya besar karena memiliki multiflier efek yang besar, mulai dari tenaga kerja hingga keterlibatan pemasok lokal," ujar Didik.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Ditjen Industri Logam, Mesin dan Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Zakiyudin menambahkan, pemerintah terus mendukung perusahaan-perusahaan lokal yang memproduksi komponen yang menjadi substitusi impor. Di bidang kelistrikan, pemeritah juga mendukung munculnya perusahaan yang konsern pada penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan produk-produk berkualitas tinggi di dalam negeri.
"Saat ini memang banyak komponen masih impor di termasuk di sektor kelistrikan, karena memang selama ini jarang ada perusahaan lokal yang memproduksinya," ujar dia.
Direktur Utama PT Arlisco Elektrika Perkasa Tikno S Handoko mengatakan, saat ini perusahaan yang menelan investasi sekitar Rp65 miliar itu memproduksi komponen kelistrikan dengan TKDN berkisar antara 20-40%. Ke depan, dia menargetkan kandungan lokal pada komponen kelistrikan yang dibuat di perusahaannya bisa terus ditingkatkan seiring dengan tumbuhanya industri pendukung di dalam negeri.
"Kita berharap tahun depan TKDN dari produk yang dihasilkan di pabrik ini bisa terus ditingkatkan. Selama ini sebagian besar komponennya memang masih impor," ujar Tikno di sela-sela peresmian pabrik PT Arlisco Elekrika Perkasa di Kawasan Industri Blessindo, Legok, Tangerang, Banten, kemarin.
Arlisco Elekrika Perkasa merupakan mitra PT PLN (Persero) yang menyediakan peralatan listrik sejak tahun 1992, kemudian mulai memproduksi sendiri sejak 2016 di pabrik lamanya di kawasan Karawaci, Tangerang. Saat ini, pabrik baru Arlisco Elekrika Perkasa berdiri di atas lahan seluas 1 hektare (ha) dan mempekerjakan 140 tenaga kerja. Pabrik ini memproduksi berbagai komponen kelistrikan seperti kabel, Medium Voltage Pole Mounted Load Break Switches, Circuit Breaker, hingga aksesoris kabel.
"Pada awalnya kita importir peralatan listrik, kemudian kita belajar dan akhirnya bisa memproduksi sendiri sejumlah komponen seperti kabel, dan circuit breaker," ujar Tikno.
Executive Vice President Pengembangan Regional Jawa Bagian Barat PLN Didik Sudarmadi mengatakan, PT Arlisco sudah lama menjadi mitra PLN dalam memasok kebutuhan peralatan kelistrikan yang berteknologi tinggi. Menurutnya, kehadiran perusahaan lokal seperti Arlisco sangat baik guna mendukung program peningakatan TKDN di proyek-proyek kelistrikan nasional.
"Dengan dibuatnya komponen di dalan negeri, dampaknya besar karena memiliki multiflier efek yang besar, mulai dari tenaga kerja hingga keterlibatan pemasok lokal," ujar Didik.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Ditjen Industri Logam, Mesin dan Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Zakiyudin menambahkan, pemerintah terus mendukung perusahaan-perusahaan lokal yang memproduksi komponen yang menjadi substitusi impor. Di bidang kelistrikan, pemeritah juga mendukung munculnya perusahaan yang konsern pada penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan produk-produk berkualitas tinggi di dalam negeri.
"Saat ini memang banyak komponen masih impor di termasuk di sektor kelistrikan, karena memang selama ini jarang ada perusahaan lokal yang memproduksinya," ujar dia.
(fjo)