Pengembang Asal Australia Crown Group Perkuat Pasar di Indonesia
A
A
A
SURABAYA - Perusahaan pengembang hunian swasta terbesar di Australia Crown Group mulai memperkuat pasar di Indonesia. Untuk memudahkan pemasaran produk, perusahaan besutan Iwan Sunito ini menjalin hubungan dengan agen-agen lokal dan bekerja sama dengan sejumlah perbankan.
Vice Project Sales Director Crown Group Jefry Irawan mengatakan, saat ini pihaknya masih bergerak di kota Surabaya dan Malang. Ke depan Crown juga akan masuk ke Kediri, Jember, Mojokerto, Jombang, Banyuwangi dan Bali.
"Untuk beberapa bulan ini kita handle Surabaya dulu, nanti jika sudah kuat baru main ke kota-kota yang agak kecil," kata Jefry di Surabaya, Rabu (3/4/2019).
Menurut Jefry, Crown akan fokus mengedukasi para agen dan calon konsumen tentang regulasi bisnis properti di Australia, mulai dari hukum pembelian hingga cara transfer uang Indonesia-Australia.
Meskipun ada pembatasan kuota pembeli dari luar Australia yakni kisaran 30% dari total properti yang ditawarkam, jelas dia, Crown mengutamakan pembeli dari Indonesia dan mengurangi kuota negara lain. Indonesia tercatat menempati urutan kedua pembeli properti di Australia setelah China. "Karena kita punya tujuan membawa brand kita ini, bendera kita ini masuk ke negara Indonesia sendiri," ujarnya.
Ia menyakinkan, iklim investasi di Australia sangat kondusif. Sedangkan untuk sertifikat properti di Australia statusnya adalah hak milik dan dapat diwariskan. Proyek Crown, imbuh dia, semuanya menawarkan konsep dan tema yang dapat dijadikan destinasi, sehingga ke depan harga properti akan naik berlipat-lipat.
Penguatan agen lokal ini, juga untuk menyambut proyek hunian dengan konsep sea front bergaya resor yang akan menjadi kawasan beach club pertama dikawasan Ancol, Jakarta Utara. Proyek pulang kampung tersebut menurutya adalah perwujudan dari mimpi terpendam Iwan Sunito untuk bisa membangun menara hunian ikonik di tanah kelahirannya.
Vice Project Sales Director Crown Group Jefry Irawan mengatakan, saat ini pihaknya masih bergerak di kota Surabaya dan Malang. Ke depan Crown juga akan masuk ke Kediri, Jember, Mojokerto, Jombang, Banyuwangi dan Bali.
"Untuk beberapa bulan ini kita handle Surabaya dulu, nanti jika sudah kuat baru main ke kota-kota yang agak kecil," kata Jefry di Surabaya, Rabu (3/4/2019).
Menurut Jefry, Crown akan fokus mengedukasi para agen dan calon konsumen tentang regulasi bisnis properti di Australia, mulai dari hukum pembelian hingga cara transfer uang Indonesia-Australia.
Meskipun ada pembatasan kuota pembeli dari luar Australia yakni kisaran 30% dari total properti yang ditawarkam, jelas dia, Crown mengutamakan pembeli dari Indonesia dan mengurangi kuota negara lain. Indonesia tercatat menempati urutan kedua pembeli properti di Australia setelah China. "Karena kita punya tujuan membawa brand kita ini, bendera kita ini masuk ke negara Indonesia sendiri," ujarnya.
Ia menyakinkan, iklim investasi di Australia sangat kondusif. Sedangkan untuk sertifikat properti di Australia statusnya adalah hak milik dan dapat diwariskan. Proyek Crown, imbuh dia, semuanya menawarkan konsep dan tema yang dapat dijadikan destinasi, sehingga ke depan harga properti akan naik berlipat-lipat.
Penguatan agen lokal ini, juga untuk menyambut proyek hunian dengan konsep sea front bergaya resor yang akan menjadi kawasan beach club pertama dikawasan Ancol, Jakarta Utara. Proyek pulang kampung tersebut menurutya adalah perwujudan dari mimpi terpendam Iwan Sunito untuk bisa membangun menara hunian ikonik di tanah kelahirannya.
(fjo)