Lantik Pejabat Baru SKK Migas, Jonan Minta Selesaikan Cost Recovery
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengangkat dan memberhentikan beberapa pejabat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Menteri ESDM Ignasius Jonan memberhentikan Murdo Gantoro dari jabatannya sebagai Inspektur Jenderal V Kementerian ESDM. Kemudian diangkat menjadi Sekretaris SKK Migas menggantikan Arief Setiawan Handoko.
Sementara itu, Arief Setiawan Handoko diberhentikan dari jabatannya tersebut dan diangkat menjadi Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas menggantikan Parulian Sihotang. Keputusan ini berlaku sejak 2 April 2019.
"Saya akan setia dan taat pada UUD RI tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjaga integritas, tidak menyalahgunakan kewenangan dan menghindarkan diri dari perbuatan tercela," ujar Murdo dan Arief saat membacakan sumpah jabatan dipimpin oleh Menteri ESDM di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Menteri ESDM meminta beberapa hal untuk dilakukan kedua pejabat SKK Migas yang baru tersebut dalam menjalankan tugasnya ke depan. Terutama bagi Deputi Keuangan dan Monetisasi yang dalam pekerjaannya kini tak lagi menggunakan metode work program and budget (WPNB) menjadi hanya WNB. "Saya pesan pada Deputi Keuangan yang baru, saya minta kualitas kerjaannya harus semakin baik karena menggunakan metode baru," jelasnya.
Kemudian, Menteri Jonan juga meminta agar Arief Setiawan Handoko menyelesaikan cost recovery SKK Migas. Pasalnya, banyak cost recovery yang jatuh tempo dan harus segera diselesaikan. "Cost recovery yang jatuh tempo kan banyak, ini harus diselesaikan supaya reputasi pemerintah supaya tidak buruk," kata dia.
Selain itu, dia meminta SKK Migas untuk menunaikan kewajiban lifting minyak setiap harinya. Pasalnya, selama ini lifting minyak hanya dikebut saat akhir bulan agar sama atau lebih besar dari produksi minyak. "Kalau bisa jangan ditumpuk di akhir bulan. Ini kan laporan per hari ke saya, ini saya tidak suka. Menurut saya ini harus sekali agar kebutuhan impor dalam negeri bisa lebih baik atau lebih matang," ucapnya.
Sementara itu, untuk Sekretaris SKK Migas yang baru, dia menerangkan agar bisa bekerja lebih baik dari pendahulunya. "Untuk Pak Murdo, sudah lama menjabat jadi mestinya bisa bekerja lebih baik," tandasnya.
Sementara itu, Arief Setiawan Handoko diberhentikan dari jabatannya tersebut dan diangkat menjadi Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas menggantikan Parulian Sihotang. Keputusan ini berlaku sejak 2 April 2019.
"Saya akan setia dan taat pada UUD RI tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjaga integritas, tidak menyalahgunakan kewenangan dan menghindarkan diri dari perbuatan tercela," ujar Murdo dan Arief saat membacakan sumpah jabatan dipimpin oleh Menteri ESDM di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Menteri ESDM meminta beberapa hal untuk dilakukan kedua pejabat SKK Migas yang baru tersebut dalam menjalankan tugasnya ke depan. Terutama bagi Deputi Keuangan dan Monetisasi yang dalam pekerjaannya kini tak lagi menggunakan metode work program and budget (WPNB) menjadi hanya WNB. "Saya pesan pada Deputi Keuangan yang baru, saya minta kualitas kerjaannya harus semakin baik karena menggunakan metode baru," jelasnya.
Kemudian, Menteri Jonan juga meminta agar Arief Setiawan Handoko menyelesaikan cost recovery SKK Migas. Pasalnya, banyak cost recovery yang jatuh tempo dan harus segera diselesaikan. "Cost recovery yang jatuh tempo kan banyak, ini harus diselesaikan supaya reputasi pemerintah supaya tidak buruk," kata dia.
Selain itu, dia meminta SKK Migas untuk menunaikan kewajiban lifting minyak setiap harinya. Pasalnya, selama ini lifting minyak hanya dikebut saat akhir bulan agar sama atau lebih besar dari produksi minyak. "Kalau bisa jangan ditumpuk di akhir bulan. Ini kan laporan per hari ke saya, ini saya tidak suka. Menurut saya ini harus sekali agar kebutuhan impor dalam negeri bisa lebih baik atau lebih matang," ucapnya.
Sementara itu, untuk Sekretaris SKK Migas yang baru, dia menerangkan agar bisa bekerja lebih baik dari pendahulunya. "Untuk Pak Murdo, sudah lama menjabat jadi mestinya bisa bekerja lebih baik," tandasnya.
(akr)