Amran Hadiahkan 7 Penyuluh Pertanian untuk Studi Banding di Luar Negeri
A
A
A
JAKARTA - Peranan penyuluh pertanian amat penting dalam mewujudkan cita-cita mulia: Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045. Seiring itu, Kementerian Pertanian gencar melakukan program peningkatan produktivitas pangan dan kesejahteraan petani.
Terbaru adalah acara bertema Temu Nasional Penyuluh Petani Andalan Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. Dengan slogan Penyuluh Maju, Petani Sejahtera yang digelar di GOR Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini mendapat antusiasme dari sekitar 12.500 penyuluh dan petani andalan dari seluruh Indonesia. Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberi apresiasi kepada 7 orang perwakilan penyuluh pertanian untuk studi banding ke luar negeri. Mereka berasal dari Aceh, Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Barat, dan Kalimantan.
Amran mengatakan, selama 4,5 tahun menjabat, telah melakukan pertemuan penyuluh dan petani andalan se-Indonesia, dan memberi penghargaan kepada mereka yang berprestasi.
Dalam rangka meningkatkan produksi pertanian, Kementan pun menerapkan penggunaan teknologi baru. "Inshaa Allah teknologi baru kita akan terapkan. Kita akan melakukan edukasi kepada masyarakat seluruh Indonesia. Intinya adalah bagaimana transformasi dari pertanian tradisional dan modern betul-betul sudah dilaksanakan 4 tahun selama pemerintah Jokowi-JK. Sehingga kedepan kita lanjutkan karena telah menunjukan hasil yang signifikan," kata Amran, Kamis (11/4/2019).
Amran lantas memberi pesan kepada petani dan generasi milenial, bahwa bertani adalah profesi yang potensial. Bahkan Amran menerangkan saat ini ada 500 ribu orang petani milenial di seluruh Indonesia.
"Saat ini ada 500 ribu orang petani milenial dan mereka sudah bergabung dari seluruh Indonesia. Karena menggunakan teknologi modern, mereka ramai-ramai untuk bertani. Dan sekarang ada slogan "Mau Kaya Bertani". Dan konglomerat di Indonesia ada 10 dan 8 orang dari sektor pertanian," kata Amran.
Dan salah satu petani berprestasi, salah satunya adalah Abidin, manajer dari UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan) Mandiri dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Abidin mengaku bangga dan senang ikut kegiatan lomba yang diadakan Kementerian Pertanian. "Kami berterima kasih kepada Kementerian Pertanian. Dengan adanya ini, kami semakin dapat meningkatkan pelayanan usaha jasa alsintan khususnya didunia pertanian," ucap Abidin.
Abidin menambahkan "anak-anak muda kita rangkul dengan adanya teknologi yang diberikan Kementerian Pertanian, anak anak muda semakin gemar, semakin giat, semakin aktif di dunia pertanian," ujarnya.
Dulu sebelum ada alat pertanian, kata dia, anak-anak muda di daerahnya, enggan untuk terjun ke dunia pertanian karena merasa malu, merasa gengsi. "Kalau sekarang sudah tidak lagi, karena kita disana sekarang sudah dengan teknologi semua," ujar Abidin.
Dengan adanya apresiasi dari Kementan dan dukungan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka khususnya dari Kementerian Pertanian, kata Abidin, upaya untuk memenuhi kebutuhan petani di desa semakin meningkat khususnya dari pengolahan pasca panen.
"Kami juga berharap semoga kedepannya kami tetap diberikan perhatian terutama dibidang alat-alat pertanian. Daerah kami adalah daerah kering, masih banyak membutuhkan alat pertanian seperti mesin pompa dan jaringan irigasi. Kami ingin menjadi bagian dari swasembada pangan di Indonesia," ujar Abidin.
Direktur Alsintan Kementrian Pertanian, Andi Nur Alamsyah, mengatakan antusiasme para penyuluh ini adalah modal besar, seperti arahan menteri untuk mengembangkan pertanian modern.
"Kedepannya, kita akan mengembangkan traktor yang sudah autonomus, sehingga sudah bisa bergerak sendiri. Dengan acara ini mudah-mudahan para penyuluh ini bisa membimbing para petani sehingga modernisasi yang dicita-citakan pak menteri bisa tercapai lebih cepat".
Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengapresiasi acara ini karena mewakili seluruh Indonesia. "Kita undang perwakilan-perwakilan penyuluh dari setiap provinsi sehingga diharapkan tujuan dalam pembangunan pertanian ini bisa disosialisasikan, bisa disampaikan ke seluruh petani di Indonesia yang berjumlah kurang lebih 132 juta petani," kata Sarwo Edhy.
Direktorat Jenderal PSP Kementrian Pertanian tetap mendukung sebagai pihak fasilitasi. Sebagai Diektorat Jenderal pendukung untuk semua komoditas yang ada di Kementerian Pertanian, baik itu di tanaman pangan, seperti padi, jagung, kedelai, hortikultura, cabai bawang, buah-buahan juga komoditas lainnya. Juga komoditas perkebunan, juga dari komoditas perternakan, artinya memfasilitasi apa yang mereka butuhkan.
Terbaru adalah acara bertema Temu Nasional Penyuluh Petani Andalan Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. Dengan slogan Penyuluh Maju, Petani Sejahtera yang digelar di GOR Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini mendapat antusiasme dari sekitar 12.500 penyuluh dan petani andalan dari seluruh Indonesia. Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberi apresiasi kepada 7 orang perwakilan penyuluh pertanian untuk studi banding ke luar negeri. Mereka berasal dari Aceh, Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Barat, dan Kalimantan.
Amran mengatakan, selama 4,5 tahun menjabat, telah melakukan pertemuan penyuluh dan petani andalan se-Indonesia, dan memberi penghargaan kepada mereka yang berprestasi.
Dalam rangka meningkatkan produksi pertanian, Kementan pun menerapkan penggunaan teknologi baru. "Inshaa Allah teknologi baru kita akan terapkan. Kita akan melakukan edukasi kepada masyarakat seluruh Indonesia. Intinya adalah bagaimana transformasi dari pertanian tradisional dan modern betul-betul sudah dilaksanakan 4 tahun selama pemerintah Jokowi-JK. Sehingga kedepan kita lanjutkan karena telah menunjukan hasil yang signifikan," kata Amran, Kamis (11/4/2019).
Amran lantas memberi pesan kepada petani dan generasi milenial, bahwa bertani adalah profesi yang potensial. Bahkan Amran menerangkan saat ini ada 500 ribu orang petani milenial di seluruh Indonesia.
"Saat ini ada 500 ribu orang petani milenial dan mereka sudah bergabung dari seluruh Indonesia. Karena menggunakan teknologi modern, mereka ramai-ramai untuk bertani. Dan sekarang ada slogan "Mau Kaya Bertani". Dan konglomerat di Indonesia ada 10 dan 8 orang dari sektor pertanian," kata Amran.
Dan salah satu petani berprestasi, salah satunya adalah Abidin, manajer dari UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan) Mandiri dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Abidin mengaku bangga dan senang ikut kegiatan lomba yang diadakan Kementerian Pertanian. "Kami berterima kasih kepada Kementerian Pertanian. Dengan adanya ini, kami semakin dapat meningkatkan pelayanan usaha jasa alsintan khususnya didunia pertanian," ucap Abidin.
Abidin menambahkan "anak-anak muda kita rangkul dengan adanya teknologi yang diberikan Kementerian Pertanian, anak anak muda semakin gemar, semakin giat, semakin aktif di dunia pertanian," ujarnya.
Dulu sebelum ada alat pertanian, kata dia, anak-anak muda di daerahnya, enggan untuk terjun ke dunia pertanian karena merasa malu, merasa gengsi. "Kalau sekarang sudah tidak lagi, karena kita disana sekarang sudah dengan teknologi semua," ujar Abidin.
Dengan adanya apresiasi dari Kementan dan dukungan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka khususnya dari Kementerian Pertanian, kata Abidin, upaya untuk memenuhi kebutuhan petani di desa semakin meningkat khususnya dari pengolahan pasca panen.
"Kami juga berharap semoga kedepannya kami tetap diberikan perhatian terutama dibidang alat-alat pertanian. Daerah kami adalah daerah kering, masih banyak membutuhkan alat pertanian seperti mesin pompa dan jaringan irigasi. Kami ingin menjadi bagian dari swasembada pangan di Indonesia," ujar Abidin.
Direktur Alsintan Kementrian Pertanian, Andi Nur Alamsyah, mengatakan antusiasme para penyuluh ini adalah modal besar, seperti arahan menteri untuk mengembangkan pertanian modern.
"Kedepannya, kita akan mengembangkan traktor yang sudah autonomus, sehingga sudah bisa bergerak sendiri. Dengan acara ini mudah-mudahan para penyuluh ini bisa membimbing para petani sehingga modernisasi yang dicita-citakan pak menteri bisa tercapai lebih cepat".
Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengapresiasi acara ini karena mewakili seluruh Indonesia. "Kita undang perwakilan-perwakilan penyuluh dari setiap provinsi sehingga diharapkan tujuan dalam pembangunan pertanian ini bisa disosialisasikan, bisa disampaikan ke seluruh petani di Indonesia yang berjumlah kurang lebih 132 juta petani," kata Sarwo Edhy.
Direktorat Jenderal PSP Kementrian Pertanian tetap mendukung sebagai pihak fasilitasi. Sebagai Diektorat Jenderal pendukung untuk semua komoditas yang ada di Kementerian Pertanian, baik itu di tanaman pangan, seperti padi, jagung, kedelai, hortikultura, cabai bawang, buah-buahan juga komoditas lainnya. Juga komoditas perkebunan, juga dari komoditas perternakan, artinya memfasilitasi apa yang mereka butuhkan.
(ven)