Alila SCBD Nuansa Kontemporer yang Elegan
A
A
A
Terletak bersebelahan dengan Bursa Saham Indonesia, hotel bintang lima Alila SCBD mencerminkan gaya hidup hip dan kontemporer.
Alila hadir dengan 227 kamar studio dan suite yang bergaya, ruang serbaguna yang inovatif untuk berbagai acara, kolam renang di luar ruangan, gym dan spa. Alila SCBD juga menghadirkan restoran kelas dunia dengan berbagai konsep, di antaranya New York style Vong Kitchen dan Le Burger yang buka 24 jam.
Kedua restoran tersebut lahir dari tangan dingin chef peraih bintang Michelin, yaitu Jean-Georges Vongerichten, beserta putranya, Cedric. Dipersiapkan juga restoran Hakkasan dari The Hakkasan Group sehingga para tamu mempunyai pilihan untuk santap siang hingga larut malam.
Alila SCBD terlihat menonjol di tengah kerumunan gedung pencakar langit dengan desain dan arsitektur yang unik karya IAW yang berbasis di Bangkok. Desainnya terinspirasi bentuk lahan properti yang tidak biasa, yang dibangun dengan podium panjang dan menara berbentuk berlian.
Tampilan hotel ini terdiri dari pola tongkat aluminium dan kanopi yang tumpang tindih sehingga menghasilkan garis dan bayangan. Bentuk bangunan yang dinamis mengikuti kamar-kamar untuk para tamu dalam berbagai konfigurasi berbeda. Selain itu, adanya jendela menawan yang memperlihatkan pemandangan kota, kamar mandi yang menyenangkan, dan segala kemudahan modern buatan desainer. Interior minimalis juga dipadu karya seni orisinal yang khusus dipesan untuk urban retreat ini.
Di luar pintu masuk hotel, ada karya berukuran besar bertajuk Orbital of Joy yang dipasang di dinding, karya duo Indie guerillas dari Yogyakarta. Karya kontemporer berbentuk circular orbital ini menggambarkan perjalanan yang terus berlanjut. Enam karakter yang ada di karya ini mewakili para traveler dalam perjalanan pribadi.Setiap karakter memeluk ikon geotag yang melambangkan tempat yang mereka temukan dalam perjalanan untuk singgah, beristirahat, dan mengisi kembali energinya. Melangkah ke lobi hotel yang bergaya ruang duduk besar, tamu akan melihat instalasi seni yang dramatis bertajuk Bats, Birds, and Butterflies karya arsitek dan seniman kelahiran Australia, Richard Hassell, pendiri WOHA Architects, biro arsitektur peraih banyak penghargaan.
Karya itu mencakup sejumlah mozaik aluminium berbentuk burung, kelelawar, dan kupu-kupu tiga dimensi dalam berbagai ukuran, 80-400 cm, yang ditempel di dinding atau digantung dari langit-langit. Instalasi ini terinspirasi dari batik serta tekstil Asia Tenggara, menampilkan ikonikon yang dianggap melambangkan keberuntungan.
Kupu-kupu melambangkan umur panjang, kecantikan, dan keanggunan, sedangkan burung phoenix melambangkan satu dari empat makhluk surgawi yang membawa peruntungan dan kesempatan yang baik.
Sementara itu, interior Vong Kitchen dan Le Burger yang ditangani Rockwell Group dari New York mengembuskan napas Manhattan, sedangkan desain interior Hakkasan dikerjakan firma GBRH yang terkenal dari Paris. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Alila hadir dengan 227 kamar studio dan suite yang bergaya, ruang serbaguna yang inovatif untuk berbagai acara, kolam renang di luar ruangan, gym dan spa. Alila SCBD juga menghadirkan restoran kelas dunia dengan berbagai konsep, di antaranya New York style Vong Kitchen dan Le Burger yang buka 24 jam.
Kedua restoran tersebut lahir dari tangan dingin chef peraih bintang Michelin, yaitu Jean-Georges Vongerichten, beserta putranya, Cedric. Dipersiapkan juga restoran Hakkasan dari The Hakkasan Group sehingga para tamu mempunyai pilihan untuk santap siang hingga larut malam.
Alila SCBD terlihat menonjol di tengah kerumunan gedung pencakar langit dengan desain dan arsitektur yang unik karya IAW yang berbasis di Bangkok. Desainnya terinspirasi bentuk lahan properti yang tidak biasa, yang dibangun dengan podium panjang dan menara berbentuk berlian.
Tampilan hotel ini terdiri dari pola tongkat aluminium dan kanopi yang tumpang tindih sehingga menghasilkan garis dan bayangan. Bentuk bangunan yang dinamis mengikuti kamar-kamar untuk para tamu dalam berbagai konfigurasi berbeda. Selain itu, adanya jendela menawan yang memperlihatkan pemandangan kota, kamar mandi yang menyenangkan, dan segala kemudahan modern buatan desainer. Interior minimalis juga dipadu karya seni orisinal yang khusus dipesan untuk urban retreat ini.
Di luar pintu masuk hotel, ada karya berukuran besar bertajuk Orbital of Joy yang dipasang di dinding, karya duo Indie guerillas dari Yogyakarta. Karya kontemporer berbentuk circular orbital ini menggambarkan perjalanan yang terus berlanjut. Enam karakter yang ada di karya ini mewakili para traveler dalam perjalanan pribadi.Setiap karakter memeluk ikon geotag yang melambangkan tempat yang mereka temukan dalam perjalanan untuk singgah, beristirahat, dan mengisi kembali energinya. Melangkah ke lobi hotel yang bergaya ruang duduk besar, tamu akan melihat instalasi seni yang dramatis bertajuk Bats, Birds, and Butterflies karya arsitek dan seniman kelahiran Australia, Richard Hassell, pendiri WOHA Architects, biro arsitektur peraih banyak penghargaan.
Karya itu mencakup sejumlah mozaik aluminium berbentuk burung, kelelawar, dan kupu-kupu tiga dimensi dalam berbagai ukuran, 80-400 cm, yang ditempel di dinding atau digantung dari langit-langit. Instalasi ini terinspirasi dari batik serta tekstil Asia Tenggara, menampilkan ikonikon yang dianggap melambangkan keberuntungan.
Kupu-kupu melambangkan umur panjang, kecantikan, dan keanggunan, sedangkan burung phoenix melambangkan satu dari empat makhluk surgawi yang membawa peruntungan dan kesempatan yang baik.
Sementara itu, interior Vong Kitchen dan Le Burger yang ditangani Rockwell Group dari New York mengembuskan napas Manhattan, sedangkan desain interior Hakkasan dikerjakan firma GBRH yang terkenal dari Paris. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)