BCI Asia Awards Beri Penghargaan ke 10 Arsitek dan 10 Pengembang

Rabu, 24 April 2019 - 01:05 WIB
BCI Asia Awards Beri...
BCI Asia Awards Beri Penghargaan ke 10 Arsitek dan 10 Pengembang
A A A
JAKARTA - BCI Asia Awards ke-15 akan diadakan di tujuh negara Asia, yakni Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Penghargaan BCI Asia Awards ini diberikan untuk mengapresiasi perusahaan pengembang dan konsultan arsitektur dalam membangun dan merancang bangunan-bangunan dengan volume terbesar di tujuh pasar tersebut.

"Acara ini bertujuan mendorong penciptaan arsitektur yang bertanggung jawab secara sosial," kata National Research Manager Indonesia Cahyono Siswanto di Jakarta, Selasa (23/4/2019). Dalam acara ini, Cahyono didampingi Business Manager and Publishing Candice Lim, CEO BCI Asia Mathias Krups, dan General Manager of BCI Asia Jakarta, Indonesia Pietter Sanjaya.

Cahyono menjelaskan, BCI Asia Awards sebagai platform bagi jaringan kerja domestik dan internasional diantara para konsultan arsitektur, pengembangan properti, produsen dan penyedia layanan yang terbaik.

Dalam rangkaian acara BCI Asia Awards tahun 2019 ini, akan ada top 10 arsitek dan pengembang yang mendapatkan penganugerahan penghargaan. Dimana 10 arsitek dan pengembang merupakan perusahaan yang memiliki nilai agregat terbesar dari sisi proyek yang tengah dibangun selama satu tahun terakhir, berdasarkan tingkat keberlanjutan, serta peringkat bangunan hijau yang terkonfirmasi.

"Ada pun kriteria untuk Top 10 Arsitek mencakup proyek-proyek dari tahap pra-tender hingga tahap awal pengkategorian untuk desain bangunan hijau," jelas dia.

Ke-10 arsitek yang meraih penghargaan adalah PT AECOM Indonesia, PT Arimas Asri, PT Anggara Architeam, PT Arkonin, PT Duta Cermat Mandiri, OT Megatika Grahalestari Internasional, PT Pendega Desan Weharima (PDW), PT Prada Tata International (PTI) Architects, PT Quadratura Indonesia, dan PT Tetra Desaindo.

Kemudian 10 developer yang meraih penghargaan adalah PT Adhi Commuter Properti, PT Astra Land Indonesia, PT Ciputra Development Tbk, PT Pakuwon Jati Tbk, PT Properti Tbk, Sinarmas Land, PT Summarecon Agung Tbk, PT Trans Property, PT Waskita Karya Realty, dan PT Wijaya Karya Realty.

Menurut Cahyono, BCI sangat concern dengan karya arsitektur yang mendukung green design atau desain bangunan hijau. Yakni karya arsitektur yang sangat mempertimbangkan lingkungan dalam desainnya. Hal itu merupakan tanggungjawab sosial dari arsitektur dunia.

"Pada ajang BCI Asia Award 2019 ini, kami memberikan penghargaan kepada 10 arsitektur dan pengembang yang proyeknya sedang berjalan. Kami menilai tidak hanya aspek komersial saja tapi juga aspek green building. Yakni, memikirkan apakah proyek ini berkontribusi terhadap sosial," kata dia.

Cahyono menjelaskan pihaknya mendorong penciptaan arsitektur yang bertanggung jawab secara sosial. Untuk kondisi saat ini, green building di Indonesia bukan yang paling buruk tapi juga bukan yang paling baik.

"Pemenangnya selalu ada dari Indonesia. Arsitektur Indonesia cukup perduli dengan green building. Total nominal nilai proyek untuk arsitektur keseluruhan Rp33,7 triliun. Yakni proyek yang sedang ditangani dalam satu tahun. Sedangkan pengembang yang riil jalan pada tahap konstruksi nominal proyek secara keseluruhan sebesar Rp15,7 triliun," ungkap dia.

Cahyono mengatakan, semakin konsisten sebuah arsitek dan pengembang dalam berkarya dan membangun maka semakin besar peluang masuk top 10. BCI menilai dari nilai konstruksi dan bukan nilai pemasaran proyek.

"Indonesia dalam tiga tahun terlahir cenderung flat. Namun jika dibandingkan dengan situasi marketer yang juga flat, jadi cukup wajar. Dari tahun ke tahun, nilainya tidak jauh berbeda," pungkas dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1679 seconds (0.1#10.140)