Kuartal I 2019, Kredit BNI Tumbuh 18,6%

Kamis, 25 April 2019 - 05:38 WIB
Kuartal I 2019, Kredit...
Kuartal I 2019, Kredit BNI Tumbuh 18,6%
A A A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat pertumbuhan penyaluran kredit pada kuartal I 2019 sebesar 18,6% (year on year /YoY). Kenaikan kredit perseroan dari Rp439,46 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp521,35 triliun pada akhir Maret 2019.

Direktur BNI, Endang Hidayatullah, mengatakan kinerja kredit didukung penyaluran pembiayaan ke berbagai sektor strategis yang penting untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertumbuhan kredit didorong penyaluran segmen Korporasi swasta tumbuh 23,3%, dari Rp132,67 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp163,61 triliun pada Maret 2019. Sedangkan kredit segmen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tumbuh signifikan 26,7%, dari Rp 83,41 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp 105,72 triliun pada Maret 2019.

"Kedua segmen ini berkontribusi 51,7% terhadap total Kredit BNI. Pembiayaan pada sektor-sektor unggulan khususnya sektor Manufaktur dan Infrastruktur. Penyaluran di sektor manufaktur meningkat 17,5% dan infrastruktur tumbuh 10,3%," ujar Endang di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Tidak hanya segmen Korporasi yang melonjak tapi penyaluran di segmen medium juga tumbuh 8,4%, dari Rp67,08 triliun tahun lalu menjadi Rp72,72 triliun pada Maret 2019. Kredit segmen kecil meningkat 18,5% YoY dari Rp57,73 triliun pada Maret lalu menjadi Rp 68,42 triliun pada Maret 2019. Kredit kecil ditopang pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 30,2% dibandingkan Maret 2018.

"Salah satu strategi pertumbuhan pada kedua segmen ini, BNI fokus pada Supply Chain Financing yaitu pemberian kredit kepada institusi-institusi yang memiliki hubungan bisnis dengan debitur segmen korporasi," ujarnya.

Pertumbuhan kredit, lanjutnya, juga ditopang oleh penyaluran kredit konsumer. Salah satunya BNI Fleksi (Payroll Loan) yang menjadi kontributor utama pertumbuhan segmen Konsumer, dengan peningkatan 25,0% YoY dari Rp19,07 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp23,85 triliun pada Maret 2019.

Sedangkan kredit properti masih yang terbesar kontribusinya yaitu 51,8% dari total kredit konsumer, dengan pertumbuhan sebesar 9,4%.

Pertumbuhan ekspansi kredit pada tiga bulan pertama tahun 2019 juga didukung likuiditas Dana Pihak Ketiga (DPK). DPK tumbuh 16,8% YoY, yaitu dari Rp492,90 triliun pada akhir Maret 2018 menjadi Rp575,75 triliun pada Maret 2019.

"Pertumbuhan DPK tetap berhasil pada saat kondisi pasar likuiditas sangat ketat. Rasio dana murah atau CASA dapat dijaga pada level 60,5%, dengan rincian pertumbuhan Giro sebesar 24,2%, Tabungan 5,1%, dan Deposito 22,5%," ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1243 seconds (0.1#10.140)