Go-Pay Kembangkan Donasi Digital di Jawa Tengah
A
A
A
SEMARANG - Donasi digital memiliki potensi untuk membangun Indonesia menjadi lebih sejahtera. Melihat potensi ini, Go-Pay bersama dengan Filantropi Indonesia berupaya mengembangkan donasi digital dan memperkenalkan manfaatnya ke masyarakat yang lebih luas, termasuk masyarakat Jawa Tengah.
Go-Pay, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Filantropi Indonesia, dan Rumah Zakat Jateng memperkenalkan pemanfaatan donasi digital kepada lebih dari 50 yayasan dan lembaga nirlaba di Semarang, Jawa Tengah dalam kegiatan Go-Pay-Filantropi Indonesia Learning Forum di Aula Kantor Dinsos Provinsi Jateng, Rabu (24/4/2019).
Upaya ini merupakan bagian dari inisiatif Go-Pay for Good yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam membantu sesama melalui donasi digital.
Public Affairs Lead Go-Pay, Armyn Gita, mengatakan dengan dihadirkannya Go-Pay for Good, kini pengguna Go-Pay bisa berdonasi ke ratusan organisasi dan rumah ibadah dengan cukup melakukan scan kode QR atau memilih Go-Pay sebagai metode pembayaran.
Selain itu, inovasi donasi digital yang Go-Pay ini tidak hanya akan semakin memudahkan masyarakat dalam berdonasi ke ratusan yayasan dan lembaga serta rumah ibadah.
"Mekanisme digital juga akan menjadikan pengumpulan donasi publik menjadi lebih mudah, aman, transparan, dan tepat sasaran. Kami berkomitmen mendorong perkembangan donasi digital untuk komunitas, yayasan, dan lembaga nirlaba di Jawa Tengah, salah satunya melalui kegiatan Learning Forum ini, dimana kami berbagi informasi mengenai pemanfaatan donasi digital untuk kegiatan filantropi," kata Armyn.
Dalam menjalankan komitmennya, Go-Pay menggandeng Filantropi Indonesia yang dinilai memiliki visi dan semangat yang sama dalam memperkenalkan kegiatan filantropi digital kepada masyarakat yang lebih luas.
"Kolaborasi yang kami jalin dengan Go-Pay dalam memperkenalkan inovasi donasi digital ke organisasi, yayasan, dan lembaga diharapkan menjadi bentuk capacity building bagi mereka dalam memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan donasi," ujar Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia, Hamid Abidin.
"Donasi digital dapat membantu mereka memiliki sistem pengumpulan donasi yang lebih aman dan rapi," sambungnya.
Saat ini, ratusan yayasan dan lembaga juga sudah bisa menjangkau lebih banyak donatur, terutama dengan jangakuan pengguna Go-Pay di seluruh Indonesia yang cukup luas.
Go-Pay sendiri disebut sebagai layanan uang elektronik yang paling banyak digunakan di Indonesia, berdasarkan riset 3 lembaga yang berbeda. Pada tahun 2018, riset oleh Financial Times Confidential menempatkan 75% responden memanfaatkan Go-Pay.
Pada tahun yang sama, riset Daily Social & Jakpat menemukan bahwa Go-Pay menjadi uang elektronik terpopuler dengan 79% responden. Lalu baru-baru ini, riset YouGov menyatakan 80% respondennya menggunakan Go-Pay.
Selain dengan Filantropi Indonesia, Go-Pay juga bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mendorong pengembangan inovasi donasi digital, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.
Secara nasional, Go-Pay for Good telah bekerja sama dengan 182 organisasi dan rumah ibadah di seluruh Indonesia, termasuk Baznas, Kitabisa.com, dan Lazis Muhammadiyah.
Go-Pay, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Filantropi Indonesia, dan Rumah Zakat Jateng memperkenalkan pemanfaatan donasi digital kepada lebih dari 50 yayasan dan lembaga nirlaba di Semarang, Jawa Tengah dalam kegiatan Go-Pay-Filantropi Indonesia Learning Forum di Aula Kantor Dinsos Provinsi Jateng, Rabu (24/4/2019).
Upaya ini merupakan bagian dari inisiatif Go-Pay for Good yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam membantu sesama melalui donasi digital.
Public Affairs Lead Go-Pay, Armyn Gita, mengatakan dengan dihadirkannya Go-Pay for Good, kini pengguna Go-Pay bisa berdonasi ke ratusan organisasi dan rumah ibadah dengan cukup melakukan scan kode QR atau memilih Go-Pay sebagai metode pembayaran.
Selain itu, inovasi donasi digital yang Go-Pay ini tidak hanya akan semakin memudahkan masyarakat dalam berdonasi ke ratusan yayasan dan lembaga serta rumah ibadah.
"Mekanisme digital juga akan menjadikan pengumpulan donasi publik menjadi lebih mudah, aman, transparan, dan tepat sasaran. Kami berkomitmen mendorong perkembangan donasi digital untuk komunitas, yayasan, dan lembaga nirlaba di Jawa Tengah, salah satunya melalui kegiatan Learning Forum ini, dimana kami berbagi informasi mengenai pemanfaatan donasi digital untuk kegiatan filantropi," kata Armyn.
Dalam menjalankan komitmennya, Go-Pay menggandeng Filantropi Indonesia yang dinilai memiliki visi dan semangat yang sama dalam memperkenalkan kegiatan filantropi digital kepada masyarakat yang lebih luas.
"Kolaborasi yang kami jalin dengan Go-Pay dalam memperkenalkan inovasi donasi digital ke organisasi, yayasan, dan lembaga diharapkan menjadi bentuk capacity building bagi mereka dalam memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan donasi," ujar Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia, Hamid Abidin.
"Donasi digital dapat membantu mereka memiliki sistem pengumpulan donasi yang lebih aman dan rapi," sambungnya.
Saat ini, ratusan yayasan dan lembaga juga sudah bisa menjangkau lebih banyak donatur, terutama dengan jangakuan pengguna Go-Pay di seluruh Indonesia yang cukup luas.
Go-Pay sendiri disebut sebagai layanan uang elektronik yang paling banyak digunakan di Indonesia, berdasarkan riset 3 lembaga yang berbeda. Pada tahun 2018, riset oleh Financial Times Confidential menempatkan 75% responden memanfaatkan Go-Pay.
Pada tahun yang sama, riset Daily Social & Jakpat menemukan bahwa Go-Pay menjadi uang elektronik terpopuler dengan 79% responden. Lalu baru-baru ini, riset YouGov menyatakan 80% respondennya menggunakan Go-Pay.
Selain dengan Filantropi Indonesia, Go-Pay juga bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mendorong pengembangan inovasi donasi digital, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.
Secara nasional, Go-Pay for Good telah bekerja sama dengan 182 organisasi dan rumah ibadah di seluruh Indonesia, termasuk Baznas, Kitabisa.com, dan Lazis Muhammadiyah.
(ven)