PLN Siap Hadapi Tantangan Kelistrikan di Era Industri 4.0

Jum'at, 26 April 2019 - 02:19 WIB
PLN Siap Hadapi Tantangan Kelistrikan di Era Industri 4.0
PLN Siap Hadapi Tantangan Kelistrikan di Era Industri 4.0
A A A
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus bersiap menghadapi era industri 4.0. Salah satu yang dilakukan yakni memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menggandeng beberapa perguruan tinggi. Salah satunya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Executive Talent Development PLN, Karyawan Aji, mengatakan saat ini sudah terjadi shifting (peralihan) akibat dari berkembangnya teknologi. "Perubahan harus dilakukan, karena jika tidak demikian maka akan tergilas oleh berkembangnya mekanisme perdagangan bebas yang belum pernah terbayangkan," ujarnya dalam keternagan tertulis, Kamis (25/4/2019).

Dia mencontohkan, era industri 4.0 didominasi perangkat gadget ataupun tool bar pada perangkat laptop dan desktop komputer. Data World Economic Forum (WEF), diperkirakan 5 juta pekerjaan akan menghilang, seiring terjadinya era otomasi dan disrupsi teknologi. Berbagai pekerjaan yang hilang tersebut berada pada sejumlah bidang seperti perkantoran, administrasi, manufaktur dan produksi. Juga konstruksi dan tambang.

Sebaliknya, menurut Aji, berbagai pekerjaan baru yang akan muncul adalah berada pada berbagai bidang usaha seperti bisnis dan finansial, manajemen, komputer, matematika, bidang pendidikan dan pelatihan.

Sejalan dengan aplikasi Industri 4.0 di sejumlah sektor industri yang sudah siap, maka PLN juga mulai menyesuaikan melalui penggunaan teknologi sensor secara masif, pengelolaan sumber daya secara cerdas, termasuk juga pengolahan big data secara intensif.

Sehingga dapat mengambil keputusan secara tepat dan cepat, untuk dapat meningkatkan kinerja. "Salah satu aplikasi 4.0 di PLN adalah penggunaan layanan aplikasi ListriQu yakni layanan total permasalahan listrik di rumah yang dapat diunduh pada telepon seluler," paparnya.

PLN juga mengadopsi smart metering system, sistem meter boks yang terhubung secara online (daring) dengan PLN dengan memanfaatkan sistem jejaring teknologi.

Itu sebabnya, kata Aji, di era transformasi digital menuju industri 4.0, diperlukan juga berbagai perubahan pola pikir dan pola tindak di era digitalisasi yang mampu berpikir dalam alam bit (digital), bukan lagi secara fisik.

Untuk menjaring para lulusan terbaik dari UGM ini, PLN menggelar kesempatan employer branding, untuk mencari bibit unggul yang dapat berkompetisi mengembangkan perusahaan sehingga tidak hanya mampu bersaing di era digital. Namun mampu mewujudkan harapannya menjadi perusahaan pengelola energi listrik kelas dunia.

General Manager PLN Distribusi Jawa Timur (Disjatim), Bob Saril, mengungkapkan saat ini kontribusi PLN untuk negeri terus meningkat. "Salah satunya melalui penetapan tarif listrik yang kompetitif, ternyata menjadi pemanis bagi menggeliatnya sektor industri. PLN senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan, ditambah dengan dukungan di bidang infrastruktur kelistrikan," ujarnya.

Dia mengatakan, dengan tarif yang kompetitif akan mendorong masuknya investasi. Sehingga akhirnya sektor industri mampu bertumbuh, lapangan pekerjaan akan tersedia. Dia mengatakan, PLN mengajak masyarakat khususnya kaum milenial dan dan mereka yang berjiwa muda untuk meng-install PLN Mobile.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5560 seconds (0.1#10.140)