Revolusi Industri 4.0, Generasi Muda Dituntut Lebih Kreatif dan Inovatif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Taufiq R Abdullah mendorong pemuda aktif mengambil peran dalam perubahan era industri 4.0 . Perlu dibangun ekosistem yang memungkinkan tumbuhnya sosok-sosok inovatif , kreatif, dan mau beradaptasi dengan perubahan.
"Tantangan ke depan semakin berat. Revolusi Industri 4.0 lebih dari sekedar digitalisasi dan internet karena menghilangnya peran manusia di sebagian pekerjaan menyusul praktik otomasi dan kecerdasan buatan," kata dia dalam webinar Aptika Kominfo, Kamis (18/3/2023).
Dia mengatakan revolusi industri terus berjalan dengan cepat. Revolusi industri dimulai tahun 1784 yang dikenal dengan industri 1.0. Selanjutnya pada 1870 terjadi revolusi industri 2.0 yang berorientasi pada penggunaan mesin produksi massal. "Lalu tahun 1969 masuk industri 3.0 dimulai penggunaan teknologi informasi dan mesin otomatis. Pada 2011 terjadi revolusi industri 4.0 mesin mulai terintegrasi dengan jaringan internet," kata dia.
Menurut dia industri 4.0 terjadi disrupsi besar-besaran di seluruh sektor seperti disrupsi di bidang teknologi dengan menggunakan artificial intelligence (AI), robot, mesin dan bioteknologi. "Begitu juga di bidang ekonomi, muncul perdagangan online besar-besaran," kata dia.
Menyusul disrupsi di bidang pendidikan. Pada sektor ini terjadi Massive Open Online Course (MOOC) dtandai dengan kemuncukan aplikasi belajar di smartphone. Tak hanya itu, disrupsi juga terjadi di bidang informasi dan komunikasi. Seperti sosial media, telah mengubah banyak pola dan bentuk komunikasi manusia.
"Fenomena post truth di era disrupsi teknologi informasi ini perlu diwaspadai khususnya terkait penyebaran hoaks hingga disinformasi," kata dia.
"Tantangan ke depan semakin berat. Revolusi Industri 4.0 lebih dari sekedar digitalisasi dan internet karena menghilangnya peran manusia di sebagian pekerjaan menyusul praktik otomasi dan kecerdasan buatan," kata dia dalam webinar Aptika Kominfo, Kamis (18/3/2023).
Dia mengatakan revolusi industri terus berjalan dengan cepat. Revolusi industri dimulai tahun 1784 yang dikenal dengan industri 1.0. Selanjutnya pada 1870 terjadi revolusi industri 2.0 yang berorientasi pada penggunaan mesin produksi massal. "Lalu tahun 1969 masuk industri 3.0 dimulai penggunaan teknologi informasi dan mesin otomatis. Pada 2011 terjadi revolusi industri 4.0 mesin mulai terintegrasi dengan jaringan internet," kata dia.
Menurut dia industri 4.0 terjadi disrupsi besar-besaran di seluruh sektor seperti disrupsi di bidang teknologi dengan menggunakan artificial intelligence (AI), robot, mesin dan bioteknologi. "Begitu juga di bidang ekonomi, muncul perdagangan online besar-besaran," kata dia.
Menyusul disrupsi di bidang pendidikan. Pada sektor ini terjadi Massive Open Online Course (MOOC) dtandai dengan kemuncukan aplikasi belajar di smartphone. Tak hanya itu, disrupsi juga terjadi di bidang informasi dan komunikasi. Seperti sosial media, telah mengubah banyak pola dan bentuk komunikasi manusia.
"Fenomena post truth di era disrupsi teknologi informasi ini perlu diwaspadai khususnya terkait penyebaran hoaks hingga disinformasi," kata dia.
(nng)