Perusahaan Startup Umma Kantongi Investasi Direktur Adaro
A
A
A
JAKARTA - Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk. Garibaldi Thohir berinvestasi menjadi pemegang saham mayoritas pada Umma, sebuah perusahaan rintisan alias Startup yang menyediakan platform untuk mempermudah ibadah kaum muslim dengan nilai yang tidak dipublikasikan. Ia menyatakan ketertarikannya terhadap platform terkait agama sejalan dengan riset lembaga Internasional Pew Research Center yang menyatakan 93% responden di Indonesia menganggap agama memiliki peran penting dalam kehidupan mereka.
“Jumlah pengguna yang cukup tinggi membuktikan bahwa pembelajaran akan Islam telah menyatu dengan dan menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari mulai dari halal travel, fesyen dan hobi serta gerakan komunitas terutama di generasi muda,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (26/4/2019).
Aplikasi Umma, kata Garibaldi, memiliki keunggulan dibanding aplikasi muslim lainnya. Menurutnya, sebagai aplikasi yang dikembangkan oleh anak muda Indonesia, Umma memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai kebutuhan masyarakat muslim di Indonesia termasuk di golongan milenial dan generasi Z. Aplikasi ini menawarkan dukungan kemudahan bagi umat Islam dalam beribadah, berinteraksi serta berbagi informasi antar sesama kaum muslim.
“Pengembangan Umma sangat terbuka untuk dapat memfasilitasi berbagai kebutuhan lain masyarakat muslim di tanah air. Harapannya platform ini dapat menjadi platform Rahmatan Lil Alamin dan dapat menjadi pilihan dan pemersatu umat Islam Indonesia,” ujarnya.
Guna memudahkan masyarakat muslim beribadah dan menjadi umat yang lebih baik, Umma meluncurkan aplikasi mobile yang memberikan berbagai informasi untuk mempermudah ibadah umat Islam. Berbeda dengan aplikasi muslim lainnya, Umma menawarkan berbagai konten Islami yang dipersonalisasi dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dan fitur komunitas.
Indra Wiralaksmana, CEO dan Co-Founder Umma, menyatakan per April 2019, aplikasi Umma telah diunduh oleh lebih dari 2,5 juta pengguna di Indonesia dengan pertumbuhan pengguna yang cukup tinggi, yakni sekitar 50% per kuartal dari periode Ramadan tahun 2018. Saat ini, konten aplikasi Umma telah diisi lebih dari 80 ustaz dan ulama populer di tengah masyarakat yang siap berbagi informasi kepada para pengguna.
“Misi kami adalah membantu pengguna untuk bersama-sama menjadi muslim yang lebih baik (khairu ummah) melalui pemanfaatan teknologi. Aplikasi kami dikembangkan untuk menjawab kebutuhan kaum muslim akan informasi seputar Islam yang terpercaya dalam satu wadah,” ujarnya.
“Jumlah pengguna yang cukup tinggi membuktikan bahwa pembelajaran akan Islam telah menyatu dengan dan menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari mulai dari halal travel, fesyen dan hobi serta gerakan komunitas terutama di generasi muda,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (26/4/2019).
Aplikasi Umma, kata Garibaldi, memiliki keunggulan dibanding aplikasi muslim lainnya. Menurutnya, sebagai aplikasi yang dikembangkan oleh anak muda Indonesia, Umma memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai kebutuhan masyarakat muslim di Indonesia termasuk di golongan milenial dan generasi Z. Aplikasi ini menawarkan dukungan kemudahan bagi umat Islam dalam beribadah, berinteraksi serta berbagi informasi antar sesama kaum muslim.
“Pengembangan Umma sangat terbuka untuk dapat memfasilitasi berbagai kebutuhan lain masyarakat muslim di tanah air. Harapannya platform ini dapat menjadi platform Rahmatan Lil Alamin dan dapat menjadi pilihan dan pemersatu umat Islam Indonesia,” ujarnya.
Guna memudahkan masyarakat muslim beribadah dan menjadi umat yang lebih baik, Umma meluncurkan aplikasi mobile yang memberikan berbagai informasi untuk mempermudah ibadah umat Islam. Berbeda dengan aplikasi muslim lainnya, Umma menawarkan berbagai konten Islami yang dipersonalisasi dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dan fitur komunitas.
Indra Wiralaksmana, CEO dan Co-Founder Umma, menyatakan per April 2019, aplikasi Umma telah diunduh oleh lebih dari 2,5 juta pengguna di Indonesia dengan pertumbuhan pengguna yang cukup tinggi, yakni sekitar 50% per kuartal dari periode Ramadan tahun 2018. Saat ini, konten aplikasi Umma telah diisi lebih dari 80 ustaz dan ulama populer di tengah masyarakat yang siap berbagi informasi kepada para pengguna.
“Misi kami adalah membantu pengguna untuk bersama-sama menjadi muslim yang lebih baik (khairu ummah) melalui pemanfaatan teknologi. Aplikasi kami dikembangkan untuk menjawab kebutuhan kaum muslim akan informasi seputar Islam yang terpercaya dalam satu wadah,” ujarnya.
(akr)