BTPN Syariah Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera
A
A
A
KARAWANG - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) terus meningkatkan komitmennya dalam pemberdayaan nasabah perempuan di segmen prasejahtera produktif. Pemberdayaan nasabah perempuan dilakukan lantaran perempuan dianggap memiliki andil besar dalam perekonomian keluarga sehingga nantinya, dapat membantu dalam menggerakkan perekonomian di Indonesia.
Manfaat program pemberdayaan nasabah perempuan pun dirasakan oleh warga di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sebelum mengenal dan bergabung di BTPNS, Sari Ariyanti (50) memiliki usaha kecil kecilan, yaitu Gathering rumahan dan Kredit pakaian keliling. Kemudian dia bergabung di BTPNS tahun 2012 dengan pinjaman awal Rp3 juta dan menggunakan pembiayaan tersebut untuk menambah modal usaha yang sudah berjalan.
Setelah berjalan beberapa tahun, Sari memilih untuk mencoba usaha tambahan yaitu Ayam Bakar dengan menyewa tempat usaha di lokasi yang cukup strategis. "Pinjaman pertama Rp3 juta lalu berkembang terus dan saya kemudian dapat pinjaman lagi Rp7 juta dan pinjaman ketiga sebesar Rp9 juta. Dan selama di BTPN Syariah saya ikut pelatihan-pelatihannya serta pendampanginanya," kata Sari saat ditemui di Lapak dagangan ayam bakar di Karawang, Jawa Barat jumat.
Karena usaha yang dijalaninya semakin berkembang, Sari mendapat kepercayaan untuk menerima pembiayaan di BTPNS sampai Rp25 juta. Hingga saat ini, dia memiliki 1 tempat usaha dengan omzet mencapai Rp3 juta/malam. Berkat pendampingan tim BTPN Syariah, usaha kuliner ayam bakar miliknya pun semakin berkembang. Kini, Sari sudah memiliki 2 warung ayam bakar di Karawang.
Hasil jerih payahnya pun kini dapat dirasakan Sari, dengan hasil usahanya tersebut dia mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi serta mewujudkan mimpi suaminya melaksanakan umroh. "Alhamdulillah, suami saya sudah umroh karena hasil dari dagang ayam. Sekarang juga sudah mempunyai 2 mobil pribadi untuk keperluan berbelanja," ungkap dia.
Sari mengaku, selalu menjalankan usahanya dengan rajin dan disiplin, dimana setiap hari selalu bangun pagi untuk pergi ke pasar membeli keperluan jualannya. Lapak dagangannya selalui mulai buka pukul 15.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB dan tidak pernah terlambat dalam menyiapkan dagangannya. Dia pun meyakini dengan disiplin dalam usaha akan menjadikan usaha tersebut terus berkembang.
Bussines Coach BTPN Syariah Ika Yulianto mengungkapkan, pertumbuhan nasabah yang menjadi anggota dalam program pemberdayaan BTPN Syariah terus mengalami peningkatan. Hingga kuartal I 2019, di Kabupaten Karawang sudah ada sekitar 52.500 nasabah program pemberdayaan di segmen keluarga prasejahtera dengan total pembiayaan mencapai Rp213 miliar.
Adapun sampai saat ini, sudah ada sekitar 1,4 juta nasabah aktif di wilayah Indonesia bagian barat (Sumatera, Jawa Barat, DKI Jakarta, serta Kalimantan). "Kami menargetkan, hingga akhir tahun 2019, perseroan akan menambah sekitar 2 juta nasabah baru," tambah Distribution Head I BTPN Syariah Dharma Putera.
Di sisi lain, perseroan juga terus memberikan edukasi kepada perempuan prasejahtera di Indonesia terkait dengan technology digital. Menurut dia, tahun ini perseroan akan gencar melakukan sosialisasi ke nasabah agar mereka melek dengan teknologi kedepan.
"Dengan perkembangan teknologi saat ini kita tidak mungkin berdiam diri. Saat ini kita terus lakukan pengembangan kususnya dalam manajemen keuangan. Perseroan akan terus kembangkan produk dan layanan untuk prasejatrera produktif," ujarnya.
Manfaat program pemberdayaan nasabah perempuan pun dirasakan oleh warga di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sebelum mengenal dan bergabung di BTPNS, Sari Ariyanti (50) memiliki usaha kecil kecilan, yaitu Gathering rumahan dan Kredit pakaian keliling. Kemudian dia bergabung di BTPNS tahun 2012 dengan pinjaman awal Rp3 juta dan menggunakan pembiayaan tersebut untuk menambah modal usaha yang sudah berjalan.
Setelah berjalan beberapa tahun, Sari memilih untuk mencoba usaha tambahan yaitu Ayam Bakar dengan menyewa tempat usaha di lokasi yang cukup strategis. "Pinjaman pertama Rp3 juta lalu berkembang terus dan saya kemudian dapat pinjaman lagi Rp7 juta dan pinjaman ketiga sebesar Rp9 juta. Dan selama di BTPN Syariah saya ikut pelatihan-pelatihannya serta pendampanginanya," kata Sari saat ditemui di Lapak dagangan ayam bakar di Karawang, Jawa Barat jumat.
Karena usaha yang dijalaninya semakin berkembang, Sari mendapat kepercayaan untuk menerima pembiayaan di BTPNS sampai Rp25 juta. Hingga saat ini, dia memiliki 1 tempat usaha dengan omzet mencapai Rp3 juta/malam. Berkat pendampingan tim BTPN Syariah, usaha kuliner ayam bakar miliknya pun semakin berkembang. Kini, Sari sudah memiliki 2 warung ayam bakar di Karawang.
Hasil jerih payahnya pun kini dapat dirasakan Sari, dengan hasil usahanya tersebut dia mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi serta mewujudkan mimpi suaminya melaksanakan umroh. "Alhamdulillah, suami saya sudah umroh karena hasil dari dagang ayam. Sekarang juga sudah mempunyai 2 mobil pribadi untuk keperluan berbelanja," ungkap dia.
Sari mengaku, selalu menjalankan usahanya dengan rajin dan disiplin, dimana setiap hari selalu bangun pagi untuk pergi ke pasar membeli keperluan jualannya. Lapak dagangannya selalui mulai buka pukul 15.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB dan tidak pernah terlambat dalam menyiapkan dagangannya. Dia pun meyakini dengan disiplin dalam usaha akan menjadikan usaha tersebut terus berkembang.
Bussines Coach BTPN Syariah Ika Yulianto mengungkapkan, pertumbuhan nasabah yang menjadi anggota dalam program pemberdayaan BTPN Syariah terus mengalami peningkatan. Hingga kuartal I 2019, di Kabupaten Karawang sudah ada sekitar 52.500 nasabah program pemberdayaan di segmen keluarga prasejahtera dengan total pembiayaan mencapai Rp213 miliar.
Adapun sampai saat ini, sudah ada sekitar 1,4 juta nasabah aktif di wilayah Indonesia bagian barat (Sumatera, Jawa Barat, DKI Jakarta, serta Kalimantan). "Kami menargetkan, hingga akhir tahun 2019, perseroan akan menambah sekitar 2 juta nasabah baru," tambah Distribution Head I BTPN Syariah Dharma Putera.
Di sisi lain, perseroan juga terus memberikan edukasi kepada perempuan prasejahtera di Indonesia terkait dengan technology digital. Menurut dia, tahun ini perseroan akan gencar melakukan sosialisasi ke nasabah agar mereka melek dengan teknologi kedepan.
"Dengan perkembangan teknologi saat ini kita tidak mungkin berdiam diri. Saat ini kita terus lakukan pengembangan kususnya dalam manajemen keuangan. Perseroan akan terus kembangkan produk dan layanan untuk prasejatrera produktif," ujarnya.
(akr)