Naik Kelas Jadi BUKU III, BTPN Syariah: Buah Perjalanan Selama 6 Tahun

Rabu, 26 Agustus 2020 - 22:57 WIB
loading...
Naik Kelas Jadi BUKU III, BTPN Syariah: Buah Perjalanan Selama 6 Tahun
Sebagai Bank Buku 3, tentunya kepercayaan publik kepada BTPN Syariah terus meningkat karena modal Bank yang semakin kuat dan Bank memiliki kesempatan yang lebih luas. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - BTPN Syariah berkomitmen untuk memberi dampak bagi seluruh pemegang saham dengan menguatkan segala upaya untuk tetap menjadi bank yang sehat dengan rasio-rasio likuiditas yang terjaga. Hal ini merupakan pencapaian bagi Bank secara keseluruhan, mengingat ini adalah buah dari perjalanan selama 6 tahun menjadi Bank Umum Syariah .

"Alhamdulillah 7 Juli lalu, Bank mendapatkan surat penegasan dari OJK untuk penetapan sebagai Bank Buku 3," kata Direktur Kepatuhan sekaligus Sekretaris Perusahaan BTPN Syariah Arief Ismail di Jakarta, Rabu (26/8/2020).

(Baca Juga: Bismillah, Wapres Maruf Amin Ingin Bank Syariah BUMN Dimerger )

Sebagai Bank Buku 3, sambung Arief, tentunya kepercayaan publik kepada BTPN Syariah terus meningkat karena modal Bank yang semakin kuat dan Bank memiliki kesempatan yang lebih luas untuk terus mengembangkan jaringan serta produk dan layanannya.

"Kami merasa, banyak dukungan yang menjadikan kami terus optimistis untuk memberikan dampak positif dan turut membangun optimisme kepada seluruh pemangku kepentingan," ungkap Arief.

Sampai dengan semester I tahun 2020 mencatatkan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 9,46 triliun. Adapun pembiayaan sebesar Rp8,74 triliun dengan Rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) sebesar 1,8%.

Dia mengatakan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat di posisi 42,3%. Rasio intermediasi (Financing to Deposit Ratio/FDR) mencapai 92%, Likuiditas Jangka Pendek dan Panjang (NSFR and LCR) di angka 190% dan 244%.

"Total aset tumbuh 10% menjadi Rp 15,27triliun, dan mencatatkan Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 407 miliar," jelas Arief.

(Baca Juga: Tak Bisa Gercep, Merger Bank Syariah Butuh Masukan BI dan LPS )

Sebagai bank yang fokus di ultra mikro, lanjut dia, tak dapat dihindari, BTPN Syariah tentunya terdampak karena pandemi ini. Secara tidak langsung, memengaruhi kinerja bank. Namun, perseroan tetap optimis dan adaptif dengan berbagai upaya untuk memberi nilai positif.

"Sebagai bank yang fokus melayani nasabah prasejahtera produktif langsung ketempat komunitas berada, dukungan bank di masa pandemi ini menjadi sangat penting mengingat mereka paling merasakan dampaknya," paparnya.

Membangun komunikasi yang intensif untuk memahami kebutuhan mereka menjadi aktifitas utama yang cukup menantang. Karenanya, BTPN Syariah selain melakukan program pelonggaran, tentunya harus teliti untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Sehingga komunikasi yang intensif menjadi jalan terbaik untuk memahami mereka. Cara ini cukup efektif, meski dengan tetap menjalankan protokoler kesehatan yang ketat," jelasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1143 seconds (0.1#10.140)