BI Catat Harga Properti Alami Kenaikan di Triwulan I/2019
A
A
A
JAKARTA - Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (BI) mengindikasikan akselerasi kenaikan harga properti residensial di pasar primer. Hal ini tercermin dari kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2019 sebesar 0,49% (qtq) atau lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada triwulan sebelumnya sebesar 0,35% (qtq).
Pada triwulan II 2019, IHPR diperkirakan meningkat sebesar 0,52% (qtq), terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja. Pada triwulan I 2019, penjualan properti residensial meningkat sebesar 23,77% (qtq), lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan pada triwulan sebelumnya yang menurun 5,78% (qtq).
Peningkatan penjualan terjadi pada semua tipe rumah, dengan kenaikan penjualan tertinggi pada rumah tipe kecil. "Hasil survei juga mengindikasikan bahwa mayoritas konsumen masih mengandalkan pembiayaan perbankan dalam membeli properti residensial," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Persentase jumlah konsumen yang menggunakan fasilitas KPR dalam pembelian properti residensial sebesar 74,16%. Sejalan dengan kenaikan penjualan properti residensial, penyaluran KPR dan KPA pada triwulan I 2019 juga meningkat menjadi 4,02% (qtq) dari 1,14% (qtq) pada triwulan sebelumnya.
Sebelumnya BI juga mencatat survei Konsumen pada April 2019 mengindikasikan bahwa optimisme konsumen meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2019 yang sebesar 128,1 atau lebih tinggi dibandingkan 124,5 pada bulan sebelumnya.
Optimisme konsumen yang meningkat didorong oleh menguatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan dan membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) meningkat terutama ditopang oleh meningkatnya ekspektasi kegiatan dunia usaha enam bulan mendatang.
Pada triwulan II 2019, IHPR diperkirakan meningkat sebesar 0,52% (qtq), terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja. Pada triwulan I 2019, penjualan properti residensial meningkat sebesar 23,77% (qtq), lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan pada triwulan sebelumnya yang menurun 5,78% (qtq).
Peningkatan penjualan terjadi pada semua tipe rumah, dengan kenaikan penjualan tertinggi pada rumah tipe kecil. "Hasil survei juga mengindikasikan bahwa mayoritas konsumen masih mengandalkan pembiayaan perbankan dalam membeli properti residensial," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Persentase jumlah konsumen yang menggunakan fasilitas KPR dalam pembelian properti residensial sebesar 74,16%. Sejalan dengan kenaikan penjualan properti residensial, penyaluran KPR dan KPA pada triwulan I 2019 juga meningkat menjadi 4,02% (qtq) dari 1,14% (qtq) pada triwulan sebelumnya.
Sebelumnya BI juga mencatat survei Konsumen pada April 2019 mengindikasikan bahwa optimisme konsumen meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2019 yang sebesar 128,1 atau lebih tinggi dibandingkan 124,5 pada bulan sebelumnya.
Optimisme konsumen yang meningkat didorong oleh menguatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan dan membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) meningkat terutama ditopang oleh meningkatnya ekspektasi kegiatan dunia usaha enam bulan mendatang.
(akr)