Pemerintah Memastikan Juli Kertajati Buka Penerbangan Haji
A
A
A
JAKARTA - Kondisi sepi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Kabupaten Majalengka perlahan akan teratasi. Mulai tahun ini, bandara baru akan melayani penerbangan untuk jamaah haji.
Keputusan tersebut diambil melalui kesepakatan tiga menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Agama Lukman (Menag) Hakim Saifuddin, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Bandara Kertajati untuk Pelaksanaan Haji dan Umrah di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, kemarin.
Rapat juga dihadiri Wakil Gubernur (wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Asisten Daerah Bidang Hukum dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Jabar Dauh Achmad, Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari, serta Direktur Keuangan dan Umum PT BIJB Muhamad Singgih.
Wagub Ruzhanul Ulum menyatakan, ketiga menteri telah sepakat dan memutuskan BIJB menjadi bandara keberangkatan dan embarkasi jamaah haji asal Jabar mulai tahun ini. Menurut Uu, panggilan akrab wagub, Pemprov Jabar bersama operator bandara sudah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, seperti asrama haji. Ada dua lokasi yang bisa digunakan untuk asrama, yakni di Cirebon dan Majalengka.
"Jadi, di saat ada keputusan ini kami tidak terlalu sibuk karena sudah ada persiapan. Pada prinsipnya kami siap untuk asrama," tegasnya seraya mengatakan bahwa Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan menggelar rapat koordinasi untuk menyikapi keputusan ini, Senin pekan depan.
BIJB sebelumnya juga sudah melayani penerbangan umrah. Namun, mulai tahun ini penerbangan umrah dari BIJB akan lebih dioptimalkan. "Keputusan yang kedua dari tiga menteri ini, umrah untuk wilayah Jawa Barat harus dari embarkasi Kertajati," katanya.
Menag Lukman Hakim Saifuddin mendukung penuh penggunaan BIJB untuk penerbangan haji dan umrah. Namun, Lukman menekankan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Menurut Menag, sejumlah langkah tengah dipersiapkan antara lain bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengupayakan tersedianya tempat layanan akomodasi yang berfungsi layaknya asrama haji.
Selain untuk menginap jamaah sebelum pemberangkatan, tempat tersebut juga akan digunakan untuk proses bimbingan manasik haji, pemeriksaan kesehatan, pembagian living-cost, serta pembinaan kepala regu dan kepala rombongan.
"Tempat itu diperlukan karena saat ini belum ada asrama haji di sekitar Bandara Kertajati. Kemenag berharap Provinsi Jawa Barat dapat mempersiapkan tempat yang berfungsi sebagai asrama haji ini dalam waktu secepatnya," tutur Menag.
Persiapan lainnya terkait dengan perubahan rute penerbangan sebagian jamaah haji asal Jawa Barat yang sebelumnya dijadwalkan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kertajati. Kemenag mendorong Kementerian Perhubungan agar proses perizinan penggunaan Bandara Kertajati bisa segera diselesaikan.
"Maskapai, baik Garuda maupun Saudi Airline, juga diharapkan bersedia untuk menerbangkan sebagian jamaah Jawa Barat dari Kertajati ke Saudi," ujarnya. Jumlah jamaah haji dari Jabar rencananya diberangkatkan dalam 20 kloter. Untuk melancarkan perubahan titik pemberangkatan ini, dalam waktu dekat, Kemenag akan membicarakan hal ini dengan General Authority of Civil Aviation dari Saudi terkait akan adanya pesawat haji dari Bandara Kertajati yang akan mendarat di Saudi.
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar mengatakan, penerbangan haji dan umrah akan memberikan pengaruh terhadap traffic penerbangan di Jakarta. "Ini (penerbangan haji dan umrah dari Kertajati) akan memengaruhi traffic di Jakarta dan akan memfungsikan Kertajati lebih bagus," ujar Luhut.
Senada dengan Luhut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penerbangan haji dan umrah di BIJB juga akan berpengaruh pada rotasi pesawat dan slot penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng ke BIJB. "Jadi, nanti akan ada sebagian slot penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (pindah) ke Bandara Kertajati," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari juga optimistis penerbangan haji dan umrah akan mendorong optimalisasi BIJB sebagai sarana perhubungan udara utama di Jabar. Terlebih, kata Heri, pemerintah juga sudah memutuskan bahwa mulai 15 Juni 2019, sebanyak 12 rute penerbangan ke luar Pulau Jawa dari 19 rute penerbangan di Bandara Husein Sastranegara Bandung akan dipindah ke BIJB.
"Umrah dan haji ini tentu akan semakin mendorong Bandara Kertajati ini menjadi hub utama lewat udara untuk Jawa Barat,” terangnya. Saat ini selain sudah diputuskan terkait komersial yang memindahkan (penerbangan) dari Bandara Husein Sastranegara (Bandung) ke Bandara Kertajati.
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi saat bertemu Menag kemarin juga berjanji akan melakukan komunikasi dengan pihak GACA di Saudi. "Kami akan komunikasikan rencana Indonesia untuk membuka Embarkasi ke-14 di musim haji 1440H ini," ujar Esam.
Dalam kunjungan perdananya setelah diangkat menjadi dubes Arab Saudi untuk Indonesia ini, Esam mengungkapkan rasa kegembiraannya dapat menjadi duta besar di negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia. "Terima kasih atas sambutan Indonesia yang hangat. Saya senang dan mendapatkan kehormatan dapat menjadi duta besar di negara yang memiliki jumlah umat muslim terbesar di dunia," ujarnya.
Dia menuturkan bahwa Indonesia dan Arab Saudi telah memiliki sejarah panjang dalam membina hubungan baik. "Kami selalu membangga-banggakan hubungan Arab Saudi dengan Indonesia di berbagai kesempatan, khususnya dalam urusan perhajian," imbuh Esam.
Keputusan tersebut diambil melalui kesepakatan tiga menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Agama Lukman (Menag) Hakim Saifuddin, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Bandara Kertajati untuk Pelaksanaan Haji dan Umrah di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, kemarin.
Rapat juga dihadiri Wakil Gubernur (wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Asisten Daerah Bidang Hukum dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Jabar Dauh Achmad, Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari, serta Direktur Keuangan dan Umum PT BIJB Muhamad Singgih.
Wagub Ruzhanul Ulum menyatakan, ketiga menteri telah sepakat dan memutuskan BIJB menjadi bandara keberangkatan dan embarkasi jamaah haji asal Jabar mulai tahun ini. Menurut Uu, panggilan akrab wagub, Pemprov Jabar bersama operator bandara sudah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, seperti asrama haji. Ada dua lokasi yang bisa digunakan untuk asrama, yakni di Cirebon dan Majalengka.
"Jadi, di saat ada keputusan ini kami tidak terlalu sibuk karena sudah ada persiapan. Pada prinsipnya kami siap untuk asrama," tegasnya seraya mengatakan bahwa Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan menggelar rapat koordinasi untuk menyikapi keputusan ini, Senin pekan depan.
BIJB sebelumnya juga sudah melayani penerbangan umrah. Namun, mulai tahun ini penerbangan umrah dari BIJB akan lebih dioptimalkan. "Keputusan yang kedua dari tiga menteri ini, umrah untuk wilayah Jawa Barat harus dari embarkasi Kertajati," katanya.
Menag Lukman Hakim Saifuddin mendukung penuh penggunaan BIJB untuk penerbangan haji dan umrah. Namun, Lukman menekankan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Menurut Menag, sejumlah langkah tengah dipersiapkan antara lain bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengupayakan tersedianya tempat layanan akomodasi yang berfungsi layaknya asrama haji.
Selain untuk menginap jamaah sebelum pemberangkatan, tempat tersebut juga akan digunakan untuk proses bimbingan manasik haji, pemeriksaan kesehatan, pembagian living-cost, serta pembinaan kepala regu dan kepala rombongan.
"Tempat itu diperlukan karena saat ini belum ada asrama haji di sekitar Bandara Kertajati. Kemenag berharap Provinsi Jawa Barat dapat mempersiapkan tempat yang berfungsi sebagai asrama haji ini dalam waktu secepatnya," tutur Menag.
Persiapan lainnya terkait dengan perubahan rute penerbangan sebagian jamaah haji asal Jawa Barat yang sebelumnya dijadwalkan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kertajati. Kemenag mendorong Kementerian Perhubungan agar proses perizinan penggunaan Bandara Kertajati bisa segera diselesaikan.
"Maskapai, baik Garuda maupun Saudi Airline, juga diharapkan bersedia untuk menerbangkan sebagian jamaah Jawa Barat dari Kertajati ke Saudi," ujarnya. Jumlah jamaah haji dari Jabar rencananya diberangkatkan dalam 20 kloter. Untuk melancarkan perubahan titik pemberangkatan ini, dalam waktu dekat, Kemenag akan membicarakan hal ini dengan General Authority of Civil Aviation dari Saudi terkait akan adanya pesawat haji dari Bandara Kertajati yang akan mendarat di Saudi.
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar mengatakan, penerbangan haji dan umrah akan memberikan pengaruh terhadap traffic penerbangan di Jakarta. "Ini (penerbangan haji dan umrah dari Kertajati) akan memengaruhi traffic di Jakarta dan akan memfungsikan Kertajati lebih bagus," ujar Luhut.
Senada dengan Luhut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penerbangan haji dan umrah di BIJB juga akan berpengaruh pada rotasi pesawat dan slot penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng ke BIJB. "Jadi, nanti akan ada sebagian slot penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (pindah) ke Bandara Kertajati," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari juga optimistis penerbangan haji dan umrah akan mendorong optimalisasi BIJB sebagai sarana perhubungan udara utama di Jabar. Terlebih, kata Heri, pemerintah juga sudah memutuskan bahwa mulai 15 Juni 2019, sebanyak 12 rute penerbangan ke luar Pulau Jawa dari 19 rute penerbangan di Bandara Husein Sastranegara Bandung akan dipindah ke BIJB.
"Umrah dan haji ini tentu akan semakin mendorong Bandara Kertajati ini menjadi hub utama lewat udara untuk Jawa Barat,” terangnya. Saat ini selain sudah diputuskan terkait komersial yang memindahkan (penerbangan) dari Bandara Husein Sastranegara (Bandung) ke Bandara Kertajati.
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi saat bertemu Menag kemarin juga berjanji akan melakukan komunikasi dengan pihak GACA di Saudi. "Kami akan komunikasikan rencana Indonesia untuk membuka Embarkasi ke-14 di musim haji 1440H ini," ujar Esam.
Dalam kunjungan perdananya setelah diangkat menjadi dubes Arab Saudi untuk Indonesia ini, Esam mengungkapkan rasa kegembiraannya dapat menjadi duta besar di negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia. "Terima kasih atas sambutan Indonesia yang hangat. Saya senang dan mendapatkan kehormatan dapat menjadi duta besar di negara yang memiliki jumlah umat muslim terbesar di dunia," ujarnya.
Dia menuturkan bahwa Indonesia dan Arab Saudi telah memiliki sejarah panjang dalam membina hubungan baik. "Kami selalu membangga-banggakan hubungan Arab Saudi dengan Indonesia di berbagai kesempatan, khususnya dalam urusan perhajian," imbuh Esam.
(don)