Kredit Motor Lebih Murah Dibandingkan Jasa Ojol

Minggu, 12 Mei 2019 - 11:57 WIB
Kredit Motor Lebih Murah...
Kredit Motor Lebih Murah Dibandingkan Jasa Ojol
A A A
Banyaknya pilihan moda transportasi saat ini tentu saja memberikan kemudahan untuk para penikmat jasanya.

Seperti ojek online, angkot dengan sistem pembayaran berbasis kartu dan MRT. Namun, apakah moda transportasi tersebut memberikan kenyamanan dalam hal keuangan? Seperti yang diketahui, pemerintah baru saja menetapkan tarif baru untuk ojek online (Ojol) hingga Rp 2.500 per kilometer.

Anda pun harus bersiap untuk mengeluarkan dana tambahan jika ingin menggunakan transportasi ride sharing ini. Namun, tidak semua pengguna ojek online ini merasa nyaman dengan ketetapan tarif tersebut.

Pasalnya, mereka merasa tarif yang ditetapkan sidikit lebih mahal sehingga pengeluaran pun makin besar. Apalagi di kondisi tertentu, tarif Ojol lebih mahal dibandingkan dengan yang ditetapkan pemerintah.

“Selalu ada kelebihan dan keuntungan jika kita memilih untuk menggunakan moda transportasi publik. Keuntungannya, lebih hemat tenaga dan tidak perlu repot menentukan rute perjalanan agar tidak terkena macet, tapi kekurangannya kita harus menyediakan dana lebih untuk biaya perjalanan,” ungkap Perencana keuangan, Endy Kurniawan saat dihubungi Koran SINDO.

Untuk mengetahui perbandingan mana yang lebih hemat antara menggunakan ojek online dan membawa kendaraan sendiri, Endy pun memberikan gambaran jelas untuk Anda.

“Bila kita membeli motor baru dengan harga berkisar antara Rp 14 juta sampai Rp20 juta, tentunya kita sudah bisa memperkiran berapa biaya cicilan yang harus di simpan setiap bulannya. Misalkan saja, untuk jangka waktu 35 kali bayar, berarti biaya yang harus di keluarkan untuk membayar cicilan sebesar Rp 900.000,”ungkapnya.

Harga total kendaraan akan lebih murah lagi jika tenor cicilan lebih pendek. Meskipun dari sisi cicilan terlihat lebih mahal. Biaya tambahan yang perlu dikeluarkan hanya biaya perawatan yang rata-rata dua kali setahun. Juga biaya bahan bakar (BBM) sesuai dengan kebutuhan perjalanan.

“Sebagai contoh, motor yang di gunakan berjenis matic, untuk menempuh jarak dari rumah ke kantor Sejauh 51,7 km paling tidak membutuhkan bensin sebanyak 1 liter perhitungan kasarnya adalah 50 km/liter. Berarti untuk per 10 km nya motor yang digunakan mengkonsumsi 0,2 liter,” jelas perencana keuangan dari Salama Mitra Investasi itu.

Sementara itu, jika melihat harga BBM saat ini ‎untuk jenis pertalite Rp 7. 650 dan pertamax Rp.9850 per liter.

Bila melihat hal ini maka, biaya yang harus dikeluarkan untuk jarak 10 km sebesar Rp 1.530 jika menggunakan pertalite, sedangkan jika menggunakan pertamax biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1.970.

Jika dikalikan dalam waktu satu bulan biaya yang harus dikeluarkan untuk bensin sebesar Rp 45.900 sampai Rp 59.100. Artinya, biaya yang harus dikeluarkan per bulan hanya Rp1 juta hingga Rp1,2 juta termasuk biaya perawatan.

Bandingkan dengan biaya untuk membayar Ojol. Jika suami istri bepergian setiap hari menggunakan Ojol, biaya yang dikeluarkan tentu sangat besar.

“Jika dalam satu bulan butuh hampir Rp 59.100 untuk bensin jika menggunakan pertamax dan ditambah dengan biaya cicilan serta perwatan. Total pasti yang harus dikeluarkan se tiap bulannya bisa mencapai Rp 1.159.100,”katanya.

Bila dibandingkan dengan biaya menggunakan ojek online tentunya akan jauh berbeda, karena untuk ojek online menetapkan tarifnya sesuai dengan berapa kilometer tempat yang akan dituju.

Hal senada pun juga dijelaskan oleh perencana keuangan dari Independent Financial Planner,Tatadana Consulting, Aprida, seperti yang di ketahui saat ini ketetapan tarif ojek online sudah naik disesuaikan dengan jarak per kilometer.

Aprida menambahkan, kita harus mempersiapkan dana lebih jika ingin menggunakan transportasi umum seperti ride sharing yang bisa memerlukan biaya anatara Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu untuk perjalanan yang membutuhkan jarak lebih panjang.

“Saya pun pernah mencoba menggunakan ojek online untuk berangkat kekantor. Dari Kebayoran Baru ke Depok, saya dikenakan tarif sebesar Rp 59.000. Artinya jika saya melakukan perjalanan pulang-pergi selama sebulan bekerja (22 hari) dengan menggunakan ojek online bisa mencapai Rp 1,2juta. Jika dikalikan dalam setahun bisa mencapai Rp 15,7 jutaan,” ungkap Aprida.

Aprida menambahkan hal ini akan lebih menguntungkan bila kita memilih untuk pindah ke moda transportasi lain yang lebih terjangkau atau menggunakan kendaraan pribadi.

Pastinya kita akan bisa menyimpan anggaran dana untuk kebutuhan yang lain. Dengan menggunakan kendaraan pribadi biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih hemat.

“Selalu ada keuntungan dan kelebihan dari setiap pilihan. Hanya saja dengan membawa kendaraan sendiri kita bisa menyisihkan sebagian dana dari penghasilan bulanan,” jelas Aprida. (Aprilia S Andyna)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0821 seconds (0.1#10.140)