KAI Menyatakan Siap Menjadi Pemegang Saham LinkAja
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyatakan siap menjadi salah satu pemegang saham LinkAja, platform pembayaran digital yang dibangun oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, mengatakan dengan memiliki saham di LinkAja akan memudahkan pembayaran tiket kereta api secara digital. Dan keduanya merupakan perusahaan pelat merah.
Keinginan PT KAI ini merespon pernyataan Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo soal peluang KAI membeli saham LinkAja.
"Kalau ditawarkan saham, oh mau dong. Tapi ini perlu dibahas bersama Ibu Menteri (Menteri BUMN Rini Soemarno). Tapi kalau makai LinkAja, sudah pasti. Kan itu punya BUMN, kita harus pakai dong," ujar Edi di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Dan Edi menerangkan pihaknya belum menyiapkan dana untuk memiliki saham Link Aja. Namun, PT KAI mendukung sinergitas BUMN.
"Kalau LinkAja masih dibahas terus karena secara prinsip LinkAja ini kan milik
BUMN. Jadi nanti kita diundang juga untuk ikut partisipasi di LinkAja. Yang pasti kerjasama antar BUMN yang sifatnya sinerg ini, kita pasti mendukung," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut antusiasme masyarakat untuk menggunakan LinkAja sangat besar. Hal tersebut terlihat dari jumlah orang yang mengunduh aplikasi transaksi pembayaran berbasis QR Code tersebut yang sudah mencapai 25 juta orang.
Setelah diluncurkan nanti, Rini ingin agar LinkAja bisa bersaing dengan sistem pembayaran lainnya termasuk AliPay. Dia optimis hal tersebut bisa terwujud sebab layanan sistem pembayaran berbasis QR Code milik BUMN ini memberikan banyak kemudahan.
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, mengatakan dengan memiliki saham di LinkAja akan memudahkan pembayaran tiket kereta api secara digital. Dan keduanya merupakan perusahaan pelat merah.
Keinginan PT KAI ini merespon pernyataan Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo soal peluang KAI membeli saham LinkAja.
"Kalau ditawarkan saham, oh mau dong. Tapi ini perlu dibahas bersama Ibu Menteri (Menteri BUMN Rini Soemarno). Tapi kalau makai LinkAja, sudah pasti. Kan itu punya BUMN, kita harus pakai dong," ujar Edi di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Dan Edi menerangkan pihaknya belum menyiapkan dana untuk memiliki saham Link Aja. Namun, PT KAI mendukung sinergitas BUMN.
"Kalau LinkAja masih dibahas terus karena secara prinsip LinkAja ini kan milik
BUMN. Jadi nanti kita diundang juga untuk ikut partisipasi di LinkAja. Yang pasti kerjasama antar BUMN yang sifatnya sinerg ini, kita pasti mendukung," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut antusiasme masyarakat untuk menggunakan LinkAja sangat besar. Hal tersebut terlihat dari jumlah orang yang mengunduh aplikasi transaksi pembayaran berbasis QR Code tersebut yang sudah mencapai 25 juta orang.
Setelah diluncurkan nanti, Rini ingin agar LinkAja bisa bersaing dengan sistem pembayaran lainnya termasuk AliPay. Dia optimis hal tersebut bisa terwujud sebab layanan sistem pembayaran berbasis QR Code milik BUMN ini memberikan banyak kemudahan.
(ven)