Apartemen The Lana Hadirkan Konsep Mewah di Alam Sutera

Kamis, 16 Mei 2019 - 23:44 WIB
Apartemen The Lana Hadirkan Konsep Mewah di Alam Sutera
Apartemen The Lana Hadirkan Konsep Mewah di Alam Sutera
A A A
TANGERANG - Pengembang asal Singapura, PT Brewin Mesa Sutera tidak mau ketinggalan dalam persaingan bisnis apartemen, khususnya di Kota Tangerang yang terus menggeliat. Menargetkan pangsa kelasa atas, PT Brewin Mesa menghadirkan The Lana, apartemen mewah yang berdiri di kawasan Alam Sutera.

President Director PT Brewin Mesa Bill Cheng mengatakan, kawasan Alam Sutera dipilih menjadi lokasi The Lana, karena letaknya yang sangat strategis sekali. "Alam Sutera merupakan lokasi bergengsi dan strategis di bagian barat Jakarta dan Tangerang. Terlebih, aksesibilitas kawasan ini yang sangat bagus," kata Bill, kepada Koran Sindo, di Alam Sutera, Kamis (16/5/2019).

Keunggulan kawasan Alam Sutera bisa dicapai dengan mudah melalui jalan tol dan sangat dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) serta untuk menuju ke Jakarta. "Dengan kondisi apartemen di Jakarta yang stagnant, kawasan Alam Sutera ini bisa menjadi pilihan yang baik. Kami melihat ada kenaikan trend terhadap bisnis property beberapa tahun kedepan," sambung Bill lagi.

Dengan investasi sekira Rp1 Triliun lebih, The Lana menawarkan kamar ukuran kecil dan sedang, dengan 1 unit tempat tidur senilai Rp2-3 Miliar. Sedang untuk ukuran besar dengan tiga kamar bisa Rp5-6 Miliar. "Kita punya dua tower, pertama untuk kamar yang ukuran besar, dan kedua yang kecil. Dari total 750 unit kamar yang ada, sudah 200-300 kamar yang terjual," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dept Research Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan, saat ini perkembangan bisnia property di wilayah Alam Sutera sedang naik. Sehingga, keberadaan The Lana, bisa menguntungkan. Harga kamar yang ditawarkan The Lana, tambah Anton, memang cenderung tinggi. Namun, dengan melihat semua barang impor yang ada, konsumen diharap puas.

"Berdasarkan pengamatan Savills terhadap pasar property, dalam beberapa tahun terakhir ada kenaikan permintaan. Kondisi bisa bertahan hingga 5 tahun kedepan. Tolok ukurnya harga yang tetap," terangnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3609 seconds (0.1#10.140)