Bank Mandiri Siapkan Rp54,9 Triliun untuk Penukaran Uang Lebaran

Jum'at, 17 Mei 2019 - 23:29 WIB
Bank Mandiri Siapkan Rp54,9 Triliun untuk Penukaran Uang Lebaran
Bank Mandiri Siapkan Rp54,9 Triliun untuk Penukaran Uang Lebaran
A A A
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan dana tunai sebesar Rp54,9 triliun atau sekitar Rp1,9 triliun per hari untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan uang tunai di masyarakat pada Ramadhan dan Lebaran. Antisipasi tersebut akan diberlakukan selama 28 hari kerja mulai 13 Mei hingga 9 Juni 2019.

"Kami telah persiapkan uang tunai selama sebulan sebesar Rp54,9 triliun untuk kebutuhan uang tunai selama Ramadhan dan Lebaran. Jadi sehari, kami siapkan Rp1,9 triliun," terang Senior Executive Vice President Operation Bank Mandiri, Aquarius Rudianto, Jumat (17/5/2019).

Dari besaran tersebut, pihaknya mengalokasikan sekitar 82% untuk memenuhi ketersediaan dana di mesin-mesin ATM Mandiri, sedangkan 18% akan ditempatkan di kantor cabang.

Untuk mengantisipasi peningkatan transaksi tunai di ATM menjelang libur Idul Fitri, Bank Mandiri akan melakukan pengisian limit maksimal di setiap ATM Mandiri sejak pekan kedua Mei hingga pekan pertama Juni 2019.

Sementara itu, untuk penukaran uang pecahan kecil (UPK), Bank Mandiri telah menyiapkan 77 titik penukaran di seluruh Indonesia. UPK ini terdiri dari pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000 dan Rp2.000, dengan nilai rata-rata Rp 1,3 miliar di setiap titik penukaran per hari.

Namun, untuk UPK, Bank Mandiri membatasi jumlah penukaran uang sebesar Rp3,9 juta per orang. Dan mereka yang ingin menukarkan uang harus membawa kartu identitas dalam memudahkan penukaran.

"Supaya sistemnya bagus, orang mengantre dan menukarkan KRP. Lalu setiap orang menukar dibatasi Rp3,9 juta, dengan pecahan satu ikat. Ada pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, dan Rp2.000. Dan setiap penukaran pecahan satu ikat semua, tidak boleh lebih," terangnya.

Dan sejak 2 Mei, Bank Mandiri telah melayani penukaran UPK sebesar Rp82,47 miliar, dimana pecahan yang paling banyak dicari masyarakat adalah Rp10.000, yang mencapai 35% dari UPK yang telah ditukar. Kebanyakan masyarakat yang menukar uang adalah karyawan dan ibu rumah tangga.

"Secara nasional, kami menyiapkan sekitar Rp2 triliun untuk penukaran UPK. Nah sampai 16 Mei 2019, UPK yang sudah tersalur Rp1,14 triliun," katanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5870 seconds (0.1#10.140)