Rehabilitasi Jaringan Irigasi Bakal Topang Produksi Padi 24,37 Juta Ton

Selasa, 21 Mei 2019 - 17:13 WIB
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Bakal Topang Produksi Padi 24,37 Juta Ton
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Bakal Topang Produksi Padi 24,37 Juta Ton
A A A
JAKARTA - Program Pengembangan dan Pengelolaan Air Irigasi diyakini bakal mampu menopang produksi padi dalam kurun waktu lima tahun hingga mencapai 24,37 juta ton. Dalam kurun waktu 2015-2019 (angka realisasi per April 2019) telah terbangun jaringan irigasi yang dapat mengairi lahan sawah seluas 3,129 juta hektar hingga meningkatkan IP 0,5 sehingga berdampak pada peningkatan produksi 8,21 juta ton. Kegiatan ini mampu mempertahankan produksi padi sebanyak 16,36 juta ton.

"Namun apabila peningkatan IP 0,5 terpenuhi dari kegiatan ini, maka akan terjadi peningkatan produksi sebanyak 8,18 juta ton. Sehingga total produksi padi selama 5 tahun pada area yang terdampak kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi mencapai 24,37 juta ton," ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy di Jakarta pada Selasa (21/5/2019).

Irigasi perpompaan juga telah ditingkatkan selama 3 tahun terakhir dari 2016 sampai dengan 2019 dengan total kegiatan irigasi perpompaan 3 tahun sebanyak 2.358 unit, dengan estimasi luas layanan per unit seluas 20 hektar. Maka luas areal yang dapat diairi saat musim kemarau seluas 47,16 hektar.

"Irigasi ini mendukung komoditas hortikultura dan perkebunan yang telah dibangun sebanyak 429 unit dengan estimasi per unit seluas 10 hektar, maka luas real yang dapat diairi pada musim kemarau seluas 4.290 hektar," imbuhnya.

Bangunan embung yang telah terbangun sebanyak 2.962 unit dengan estimasi luas layanan dari embung, dam parit, long storage seluas 25 ha potensi mampu memberikan dampak pertanaman seluas 73.850 hektar.

"Bila dapat memberikan dampak pada kenaikan IP 0,5, maka akan terjadi penambahan luas tanam 36.930 hektar dan penambahan produksi 384.020 ton. Dengan adanya embung dan long storage, kita tidak perlu mengkhawatirkan musim kemarau," sambungnya.

Selain irigasi, Dirjen PSP Kementan yang difokuskan untuk mendukung pembangunan empat sub sektor komoditas pertanian di antaranya adalah Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa, Cetak Sawah, Pupuk Subsidi, dan Asuransi Pertanian.

"Kegiatan yang telah dilaksanakan Ditjen PSP ini cenderung memberikan dampak pada peningkatan produktivitas dan peningkatan indeks pertanaman (IP) sehingga dharapkan mampu memberikan peningkatan pendapat dan kesejahteraan bagi petani," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5728 seconds (0.1#10.140)