Harga Minyak Mentah Dunia Jatuh Dalam Jalur Penurunan Bulanan Terbesar

Jum'at, 31 Mei 2019 - 11:56 WIB
Harga Minyak Mentah...
Harga Minyak Mentah Dunia Jatuh Dalam Jalur Penurunan Bulanan Terbesar
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia pada perdagangan, Jumat (31/5/2019) jatuh untuk berada dalam jalur penurunan bulanan terbesar sejak November. Hal tersebut seiring dengan konflik perdagangan yang terus meluas, ditambah produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS) kembali cetak rekor.

Seperti dilansir Reuters hari ini, minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan Internasional diperdagangkan pada level USD66,28 per barel yang setara lebih rendah 59 sen atau 0,9% dari penutupan sesi terakhir. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menyusut 51 sen, atau 0,9% menjadi USD56,08 per barel dari sebelumnya dan menandai level terendah sejak 8 Maret di posisi USD55,66/barel.

Penurunan tersebut menyeret harga minyak mentah berada dalam jalur kerugian bulanan terbesar sejak November lalu. Kondisi ini terjadi saat Presiden AS Donald Trump meningkatkan ketegangan perdagangan secara global dengan bersumpah untuk menerapkan tarif terhadap semua produk dari Meksiko.

Pernyataan Trump memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi dan bakal mempengaruhi permintaan terhadap minyak. Konflik perdagangan dengan Meksiko menambah sentimen negatif setelah perang dagang antara Amerika Serikat dan China, dimana banyak analis memperkirakan bakal memicu krisis keuangan.

"Semua tidak baik dengan dunia ekonomi, setidaknya terhadap obligasi dan pedagang komoditas. Pergerakan harga menjadi inyal memburuknya sentimen tentang prospek pertumbuhan global," ujar Michael McCarthy, kepala strategi pasar di broker berjangka CMC Markets di Australia, dalam sebuah catatan yang diterbitkan pada hari Jumat.

Produksi AS Kembali Cetak Rekor

Harga minyak mentah juga berada di bawah tekanan dari penurunan stok AS yang jauh lebih kecil dari perkiraan dan produksi minyak mentah AS kembali ke rekor 12,3 juta barel per hari. Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan, stok minyak mentah AS turun sekitar 300.000 barel pekan lalu, menjadi 476,49 juta barel.

Itu jauh lebih kecil dari perkiraan penurunan para analis yakni 900.000 barel dalam jajak pendapat Reuters dan jauh di bawah penarikan 5,3 juta barel, yang disampaikan sebelumnya oleh American Petroleum Institute (API) pada hari Rabu.

Sementara itu, eksportir minyak utama Arab Saudi telah meningkatkan produksi pada bulan Mei, yang ditemukan sebuah survei Reuters. Akan tetapi tidak cukup untuk mengimbangi ekspor Iran lebih rendah yang runtuh setelah Amerika Serikat memperketat sekrup di Teheran.

Washington akan menjatuhkan sanksi kepada negara mana pun yang membeli minyak dari Iran setelah berakhirnya keringanan pada 2 Mei, seperti disampaikan Perwakilan Khusus AS untuk Iran Brian Hook.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0664 seconds (0.1#10.140)