Menteri PUPR Ibaratkan Bangun Infrastruktur Seperti Berpacu dalam Melodi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono mengibaratkan, pembangunan infrastruktur sepertinya halnya kuis berpacu dalam melodi. Dalam artian menurutnya, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fondasi penting dalam membangun ekonomi akan tetapi harus dilakukan dengan sabar tanpa emosi.
"Jadi ibaratnya berpacu dalam melodi. Seperti yang saya diskusikan bukan antara yang besar yang kecil, tapi bersaing antara yang cepat dengan yang lambat," ujar Menteri Basuki di Jakarta beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Ia mengakui bahwa kebijakan pembangunan infrastruktur sedikit banyak sudah menggerus Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Belakangan pemerintah mulai menyiapkan skema baru dalam proyek infrastruktur sehingga tidak memberikan beban terhadap APBN.
"Saya menteri yang ditugasi untuk membelanjakan uang negara. Kedua dengan target-target pembanguna, maka Kementerian Keuangan dan Bappenas harus lebih kreatif," katanya.
Sementara itu, dia menilai bahwa pembangunan infrastruktur bakal dapat mendongkrak daya saing untuk kemudian berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Prioritas bukan berarti yang lain ditinggalkan, sekarang kita membangun itu untuk tingkatkan daya saing," jelasnya.
"Jadi ibaratnya berpacu dalam melodi. Seperti yang saya diskusikan bukan antara yang besar yang kecil, tapi bersaing antara yang cepat dengan yang lambat," ujar Menteri Basuki di Jakarta beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Ia mengakui bahwa kebijakan pembangunan infrastruktur sedikit banyak sudah menggerus Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Belakangan pemerintah mulai menyiapkan skema baru dalam proyek infrastruktur sehingga tidak memberikan beban terhadap APBN.
"Saya menteri yang ditugasi untuk membelanjakan uang negara. Kedua dengan target-target pembanguna, maka Kementerian Keuangan dan Bappenas harus lebih kreatif," katanya.
Sementara itu, dia menilai bahwa pembangunan infrastruktur bakal dapat mendongkrak daya saing untuk kemudian berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Prioritas bukan berarti yang lain ditinggalkan, sekarang kita membangun itu untuk tingkatkan daya saing," jelasnya.
(akr)