Pengembangan Bandara Udara Sanggu Batok Digenjot

Kamis, 06 Juni 2019 - 22:13 WIB
Pengembangan Bandara...
Pengembangan Bandara Udara Sanggu Batok Digenjot
A A A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk pembangunan Bandara Udara Sanggu Buntok. Direktorat Jendral Perhubungan Udara Polana B Pramesti mengatakan, pengembangan Bandar Udara Sanggu Buntok merupakan upaya dalam mendukung kegiatan perekonomian.

"Kita ingin perdagangan dan peningkatan pariwisata di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) yang perlu memiliki transportasi udara yang memadai. Kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Barsel memiliki tujuan bersama-sama untuk memberikan kontribusi positif untuk membangun Bandar Udara Sanggu Buntok,” kata Polana di Jakarta.

Dia menambahkan, dengan adanya kesepakatan bersama untuk membangun dan mengembangkan bandar udara menjadi lebih cepat karena untuk membangun bandar udara membutuhkan anggaran yang besar. "Dengan adanya kontribusi daerah, maka beban kami di APBN berkurang sebab kalau hanya mengandalkan APBN anggarannya terbatas untuk satu bandara,” paparnya.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sanggu Buntok, Agus Priyatmono menjelaskan, antusias masyarakat terhadap transportasi udara di bandara cukup tinggi, dalam hal ini Ditjen Hubud berusaha untuk meningkatkan fasilitas bandara yang saat ini hanya diterbangi pesawat Susi Air dengan rute Banjarmasin – Barsel. Pembangunan runaway Bandara ini mencapai Rp20 miliar

“Saat ini, bandara hanya dilayani penerbangan perintis oleh maskapai Susi Air seminggu sekali, dengan adanya pembangunan bandara ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Barsel, dari Kementerian Perhubungan mempersiapkan sebanyak Rp 7 miliar yang digunakan untuk penimbunan sementara untuk persiapan konstruksi runway sebanyak Rp20 miliar. Dengan pengembangan awal adalah perpanjangan runway sepanjang 100 meter," jelasnya.

Sebagai informasi Bandar Udara Sanggu Buntok merupakan bandara Kelas III yang dikelola oleh UPBU. Bandara saat ini mempunyai panjang runway 750 m x 23 m, taxiway 61.5 m x 23 m serta apron 60 m x 40 m dan gedung terminal seluas 200 m2. Sesuai masterplan ultimate, runway di bandara ini bisa diperpanjang hingga 1.450 meter x 30 meter.

Untuk diketahui, adapun tugas dan tanggung jawab dalam pembangunan dan pengembangan Bandar Udara Sanggu Buntok yang tertuang dalam MoU adalah, Ditjen Hubud berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan sisi udara dan sisi darat serta melakukan pengoperasian bandara secara optimal serta menjamin keselamatan, keamanan penerbangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan Pemkab Barsel, menyediakan lahan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan pengembangan bandara. Menjamin tersedianya aksebilitas dan utilitas sesuai peraturan perundang-undangan, serta melakukan pengawasan dan pengedalian tata ruang pada Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), Batas Kawasan Kebisingan (BKK) Daerah Lingkungan Kerja (DLK) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLK).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0879 seconds (0.1#10.140)