AP I : Banyak Maskapai yang Pernah Minta Tunda Jasa Bayar Bandara
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) I mengatakan banyak maskapai penerbangan yang meminta untuk menunda bayar jasa bandara. Hal ini dikarenakan beberapa masalah keuangan yang tengah dilanda oleh maskapai.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero), Devi W. Suradji, mengatakan Garuda Indonesia juga pernah melakukan penundaan bayar jasa bandara. Menurutnya, penundaan pembayaran jasa bandara ini bukanlah hal yang baru.
"Semuanya itu sudah pernah. Bukan melakukan penundaan tapi renegosiasi. Tidak ada yang tidak pernah melakukan renegosiasi pembayaran," ujar Devi di Jakarta, Senin (10/6/2019).
Dia mengatakan saat ini maskapai sudah menindaklanjuti kewajiban pembayaran jasa kebandarudaraan setelah penundaan diberikan oleh operator bandara berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
"Memang pembayaran jasa kebandarudaraan beberapa bulan terakhir tetap dilaksanakan sesuai ketentuan waktu semustinya," katanya.
Menurutnya, maskapai sudah mulai menjalankan kewajiban pembayaran jasa kebandarudaraan secara normal.
"Kita juga belum tau membuat pembayaran bisa kembali tepat waktu apa enggak," jelasnya.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero), Devi W. Suradji, mengatakan Garuda Indonesia juga pernah melakukan penundaan bayar jasa bandara. Menurutnya, penundaan pembayaran jasa bandara ini bukanlah hal yang baru.
"Semuanya itu sudah pernah. Bukan melakukan penundaan tapi renegosiasi. Tidak ada yang tidak pernah melakukan renegosiasi pembayaran," ujar Devi di Jakarta, Senin (10/6/2019).
Dia mengatakan saat ini maskapai sudah menindaklanjuti kewajiban pembayaran jasa kebandarudaraan setelah penundaan diberikan oleh operator bandara berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
"Memang pembayaran jasa kebandarudaraan beberapa bulan terakhir tetap dilaksanakan sesuai ketentuan waktu semustinya," katanya.
Menurutnya, maskapai sudah mulai menjalankan kewajiban pembayaran jasa kebandarudaraan secara normal.
"Kita juga belum tau membuat pembayaran bisa kembali tepat waktu apa enggak," jelasnya.
(ven)