Inovasi, Kunci Waralaba Makanan dan Minuman Bisa Bertahan

Sabtu, 15 Juni 2019 - 01:11 WIB
Inovasi, Kunci Waralaba Makanan dan Minuman Bisa Bertahan
Inovasi, Kunci Waralaba Makanan dan Minuman Bisa Bertahan
A A A
JAKARTA - Industri makanan dan minuman kekinian di Tanah Air terus tumbuh dan masih potensial untuk dikembangkan. Tak sedikit investor yang memilih industri tersebut sebagai pilihan investasinya.

Melihat potensinya, banyak orang yang berencana untuk memulai berkecimpung di industri franchise (waralaba) makanan dan minuman kekinian. Namun tak sedikit pula yang bingung harus memulai dari mana.

Ada beberapa hal yang mendasari seseorang ragu untuk memulai, di antaranya keterbatasan dana, minimnya referensi produk yang akan dipasarkan mengingat sudah sangat banyak varian produk yang beredar di pasaran, dan lainnya.

Berangkat dari hal tersebut, Kuch2Hotahu, salah satu brand camilan tahu krispi dengan berbagai pilihan varian bumbu pedas membuka kesempatan bagi siapa saja untuk menjadi mitranya. Saat ini, produk tahu krispi sendiri menjadi salah satu camilan yang terbilang populer dipasaran.

Dan saat ini, Kuch2Hotahu memiliki lebih dari 20 varian bumbu serta jaringan yang luas di seluruh Indonesia. “Bumbu yang ada di Kuch2Hotahu sebagian adalah permintaan dari mitra dan pelanggan, sehingga banyak bumbu di Kuch2Hotahu yang tidak dimiliki kompetitor. Karena kami mempunyai pabrik sendiri, seperti yang di-launching baru-baru ini yakni bumbu burger cheese dan chili cheese," kata Elya, Marketing Manager Kuch2Hotahu di Jakarta.

Elya mengutarakan, kunci utama perusahaannya bisa bertahan adalah inovasi tiada henti. Dengan berbagai inovasi tersebut, Kuch2Hotahu juga berhasil memperoleh beberapa penghargaan di tingkat nasional. Seperti Fastest Growing Franchise 2012 dan Market Leader di tahun yang sama.

“Tidak hanya inovasi varian bumbu yang bisa membuat kami bertahan sampai sekarang, tapi juga karena inovasi desain kemasannya yang selalu kekinian,” ujar Elya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5762 seconds (0.1#10.140)