Jokowi Ajak Negara ASEAN Bersatu Hadapi Perang Dagang AS dan China
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak negara-negara anggota ASEAN untuk bersatu dalam menghadapi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, dengan tujuan stabilitas ekonomi di ASEAN tetap terjaga.
Jokowi menegaskan akan menyerukan persatuan ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Bangkok, Thailand, pada 22-23 Juni mendatang. "Sangat penting sekali kita mengajak negara-negara ASEAN untuk bersatu," kata Presiden Jokowi seperti dilansir Setkab, Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Selain membahas persatuan menghadapi perang dagang AS-China, menurut Jokowi, dirinya juga akan mendorong pembahasan mengenai Marine Debris in ASEAN, hal ini berkaitan dengan sampah laut.
Sedangkan yang ketiga, lanjut Presiden Jokowi, berkaitan dengan percepatan perdamaian di Rakhine State di Myanmar. "Mungkin itu tiga hal yang penting yang kita coba angkat di KTT ASEAN," ucap Presiden Jokowi.
Adapun mengenai KTT negara-negara yang tergabung dalam Group 20 (G20) di Osaka, Jepang, 28-29 Juni mendatang, Presiden Jokowi mengatakan ingin mengangkat tiga agenda. Pertama, mengenai persoalan ekonomi dan keuangan global, baik yang berkaitan terutama dengan perdagangan dan investasi.
Yang kedua, mengenai langkah-langkah inovasi dalam rangka pengembangan ekonomi digital dan artificial intelligence. Dan yang ketiga, menurut Presiden, mungkin juga perlu diangkat mengenai penanganan kesenjangan kualitas infrastruktur ketenagakerjaan dan juga pemberdayaan perempuan di dunia.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengingatkan jajaran pemerintahan untuk menggunakan momentum kehadirannya dalam KTT ASEAN dan KTT G-20 sebaik-baiknya agar merebut peluang-peluang yang ada, terutama dalam rangka penguatan ekonomi negara dan kepentingan nasional kita.
Jokowi menegaskan akan menyerukan persatuan ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Bangkok, Thailand, pada 22-23 Juni mendatang. "Sangat penting sekali kita mengajak negara-negara ASEAN untuk bersatu," kata Presiden Jokowi seperti dilansir Setkab, Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Selain membahas persatuan menghadapi perang dagang AS-China, menurut Jokowi, dirinya juga akan mendorong pembahasan mengenai Marine Debris in ASEAN, hal ini berkaitan dengan sampah laut.
Sedangkan yang ketiga, lanjut Presiden Jokowi, berkaitan dengan percepatan perdamaian di Rakhine State di Myanmar. "Mungkin itu tiga hal yang penting yang kita coba angkat di KTT ASEAN," ucap Presiden Jokowi.
Adapun mengenai KTT negara-negara yang tergabung dalam Group 20 (G20) di Osaka, Jepang, 28-29 Juni mendatang, Presiden Jokowi mengatakan ingin mengangkat tiga agenda. Pertama, mengenai persoalan ekonomi dan keuangan global, baik yang berkaitan terutama dengan perdagangan dan investasi.
Yang kedua, mengenai langkah-langkah inovasi dalam rangka pengembangan ekonomi digital dan artificial intelligence. Dan yang ketiga, menurut Presiden, mungkin juga perlu diangkat mengenai penanganan kesenjangan kualitas infrastruktur ketenagakerjaan dan juga pemberdayaan perempuan di dunia.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengingatkan jajaran pemerintahan untuk menggunakan momentum kehadirannya dalam KTT ASEAN dan KTT G-20 sebaik-baiknya agar merebut peluang-peluang yang ada, terutama dalam rangka penguatan ekonomi negara dan kepentingan nasional kita.
(ven)