Lima Orang Indonesia Masuk 500 Orang Terkaya Bloomberg
A
A
A
JAKARTA - Bloomberg Billionaires Index kembali merilis klasemen 500 orang terkaya di dunia pada Rabu (19/5/2019). Ada dua hal menarik dari daftar yang diterbitkan media yang bermukim di New York tersebut. Dari daftar 500 orang tersebut, lima berasal dari Indonesia. Siapa saja mereka?
Peringkat teratas dari Indonesia adalah Robert Budi Hartono, 79 tahun. Pemilik Grup Djarum dan Bank Central Asia (BCA) ini menempati posisi 85 dengan kekayaan bersih USD15,1 miliar atau setara Rp215 triliun (kurs Rp14.256 per USD). Menurut data Bloomberg, kekayaan Budi Hartono bertambah USD1,46 miliar secara year to date.
Nama kedua berasal dari Indonesia adalah Michael Bambang Hartono, sang kakak, yang berusia 80 tahun. Di indeks Bloomberg, Michael menempati peringkat 91 dengan kekayaan bersih mencapai USD14,2 miliar atau setara Rp202 triliun. Kekayaan Michael bertambah USD1,38 miliar secara year to date.
Kedua bersaudara dengan multi bisnisnya telah menjadi pemuncak daftar orang paling tajir di Indonesia selama lebih dari satu dekade. Nama Michael sempat menarik perhatian khalayak saat mengikuti ajang Asian Games 2018 di cabang olahraga Bridge.
Mewakili Indonesia sebagai atlet tertua di pesta olahraga terbesar di Asia, Michael menyumbangkan medali perunggu. Ia mengatakan menyukai permainan Bridge, karena olahraga ini mengandalkan kecerdasan berpikir dan strategi untuk memenangkan pertandingan, yang dapat diaplikasikan dalam berbisnis.
Orang Indonesia ketiga yang menempati daftar 500 orang terkaya versi Bloomberg 2019 adalah Tan Siok Tjien. Ia merupakan istri dari mendiang pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo. Bloomberg mendaulatnya di posisi 157 dengan kekayaan bersih USD9,62 miliar atau setara Rp137 triliun. Jumlah kekayaan tersebut berkurang USD415 juta secara year to date.
Keempat adalah pengusaha keturunan India, Sri Prakash Lohia, 66 tahun. Lahir di Kolkata, India, Prakash adalah pemilik Indorama Corporation, perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia dan tekstil. Pada 1973, Prakash dan ayahnya Mohan Lal Lohia pindah ke Indonesia, mendirikan perusahaan Indorama Synthetics, yang memproduksi benang pintal.
Pada 1991, Indorama Synthetics melakukan diversifikasi dan merambah industri serat polyester dan bisnisnya terus berkembang pesat. Tahun 2006, Prakash mengakuisisi pabrik olefin di Nigeria yang merupakan produsen olefin terbesar kedua di Afrika. Pada 2012, ia menerima anugerah Pravasi Bharatiya Samman Award (Overseas Indian Award) dari Presiden India.
Data Bloomberg mencatat Prakash di peringkat 262 dari 500 orang terkaya di dunia, dengan kekayaan bersih USD6,28 miliar atau setara Rp89,5 triliun. Jumlah kekayaan tersebut berkurang USD412 juta secara year to date.
Yang menarik dari Prakash, ternyata dirinya merupakan saudara ipar dari Lakshmi Mittal, salah satu orang terkaya di dunia. Prakash menikahi saudara kandung dari Lakshmi Mittal yaitu Seema Mittal. Lakhsmi, seorang raja baja dengan bendera Arcelor Mittal di data Bloomberg berada di urutan 109 dengan kekayaan bersih USD12,5 miliar.
Nama kelima dari Indonesia adalah bos Indofood, Anthoni Salim. Keluarga Salim bukan nama asing di negeri ini. Anthoni, 69 tahun adalah putra dari Sudono Salim alias Liem Sioe Liong, yang pada dekade 1980-an merupakan pengusaha nomor satu terkaya di Indonesia.
Data Bloomberg menempatkan Anthoni Salim di peringkat 488 orang terkaya di dunia, dengan kekayaan bersih mencapai USD4,13 miliar atau setara Rp58 triliun. Jumlah kekayaannya bertambah USD127 juta secara year to date.
Pada 2018 kemarin, bisnis Indofood sukses mencetak penjualan Rp73,39 triliun. Laba bersih tahun 2018 yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp4,17 triliun.
Peringkat teratas dari Indonesia adalah Robert Budi Hartono, 79 tahun. Pemilik Grup Djarum dan Bank Central Asia (BCA) ini menempati posisi 85 dengan kekayaan bersih USD15,1 miliar atau setara Rp215 triliun (kurs Rp14.256 per USD). Menurut data Bloomberg, kekayaan Budi Hartono bertambah USD1,46 miliar secara year to date.
Nama kedua berasal dari Indonesia adalah Michael Bambang Hartono, sang kakak, yang berusia 80 tahun. Di indeks Bloomberg, Michael menempati peringkat 91 dengan kekayaan bersih mencapai USD14,2 miliar atau setara Rp202 triliun. Kekayaan Michael bertambah USD1,38 miliar secara year to date.
Kedua bersaudara dengan multi bisnisnya telah menjadi pemuncak daftar orang paling tajir di Indonesia selama lebih dari satu dekade. Nama Michael sempat menarik perhatian khalayak saat mengikuti ajang Asian Games 2018 di cabang olahraga Bridge.
Mewakili Indonesia sebagai atlet tertua di pesta olahraga terbesar di Asia, Michael menyumbangkan medali perunggu. Ia mengatakan menyukai permainan Bridge, karena olahraga ini mengandalkan kecerdasan berpikir dan strategi untuk memenangkan pertandingan, yang dapat diaplikasikan dalam berbisnis.
Orang Indonesia ketiga yang menempati daftar 500 orang terkaya versi Bloomberg 2019 adalah Tan Siok Tjien. Ia merupakan istri dari mendiang pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo. Bloomberg mendaulatnya di posisi 157 dengan kekayaan bersih USD9,62 miliar atau setara Rp137 triliun. Jumlah kekayaan tersebut berkurang USD415 juta secara year to date.
Keempat adalah pengusaha keturunan India, Sri Prakash Lohia, 66 tahun. Lahir di Kolkata, India, Prakash adalah pemilik Indorama Corporation, perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia dan tekstil. Pada 1973, Prakash dan ayahnya Mohan Lal Lohia pindah ke Indonesia, mendirikan perusahaan Indorama Synthetics, yang memproduksi benang pintal.
Pada 1991, Indorama Synthetics melakukan diversifikasi dan merambah industri serat polyester dan bisnisnya terus berkembang pesat. Tahun 2006, Prakash mengakuisisi pabrik olefin di Nigeria yang merupakan produsen olefin terbesar kedua di Afrika. Pada 2012, ia menerima anugerah Pravasi Bharatiya Samman Award (Overseas Indian Award) dari Presiden India.
Data Bloomberg mencatat Prakash di peringkat 262 dari 500 orang terkaya di dunia, dengan kekayaan bersih USD6,28 miliar atau setara Rp89,5 triliun. Jumlah kekayaan tersebut berkurang USD412 juta secara year to date.
Yang menarik dari Prakash, ternyata dirinya merupakan saudara ipar dari Lakshmi Mittal, salah satu orang terkaya di dunia. Prakash menikahi saudara kandung dari Lakshmi Mittal yaitu Seema Mittal. Lakhsmi, seorang raja baja dengan bendera Arcelor Mittal di data Bloomberg berada di urutan 109 dengan kekayaan bersih USD12,5 miliar.
Nama kelima dari Indonesia adalah bos Indofood, Anthoni Salim. Keluarga Salim bukan nama asing di negeri ini. Anthoni, 69 tahun adalah putra dari Sudono Salim alias Liem Sioe Liong, yang pada dekade 1980-an merupakan pengusaha nomor satu terkaya di Indonesia.
Data Bloomberg menempatkan Anthoni Salim di peringkat 488 orang terkaya di dunia, dengan kekayaan bersih mencapai USD4,13 miliar atau setara Rp58 triliun. Jumlah kekayaannya bertambah USD127 juta secara year to date.
Pada 2018 kemarin, bisnis Indofood sukses mencetak penjualan Rp73,39 triliun. Laba bersih tahun 2018 yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp4,17 triliun.
(ven)