Pembebasan Dikebut, Tol Japek II Selatan Beroperasi 2021

Jum'at, 21 Juni 2019 - 05:51 WIB
Pembebasan Dikebut, Tol Japek II Selatan Beroperasi 2021
Pembebasan Dikebut, Tol Japek II Selatan Beroperasi 2021
A A A
BEKASI - Tak seperti proyek lainnya, pembebasan dan pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek Selatan (Japek II Selatan) berlangsung cepat. Tol baru sepanjang 62 km yang digagas untuk memecah kemacetan di tol Jakarta-Cikampek ini sudah mulai dikerjakan konstruksinya sejak Mei lalu. Pembebasan lahan yang bersamaan dengan pengerjaan konstruksi ini membuat pembangunan jalan bebas hambatan itu menjadi lebih cepat.

Ditargetkan pembangunan selesai dalam 2,5 tahun. Akhir 2021 mendatang, tol yang membentang dari Jatiasih, Kota Bekasi hingga tembus Sadang, Purwakarta ini akan dioperasikan. "Pembangunan, kita targetkan rampung dua tahun ke depan. Saat ini pembangunan konstruksi dengan pembebasan lahannya sedang berlangsung," kata Direktur Utama Jasa Marga Jakarta-Cikampek Selatan Dedi Krisnariawan Sunoto kemarin.

Pembangunan tol Japek Selatan dibagi menjadi enam seksi, yakni Jatiasih–Bantargebang, Bantargebang–Setu, Setu–Sukaragam, Sukaragam–Taman Mekar, Taman Mekar–Kuta Negara, dan Kuta Negara–Sadang.

Jasa Marga melalui anak usahanya, Jasamarga Japek Selatan (JJS), membagi pembangunan jalan tol Japek II Selatan ke dalam tiga paket yang menghubungkan Jati Asih Bekasi dan Sadang sepanjang 62 kilometer. Paket 1 Jati Asih–Setu (00+00 Sta 9+300) sepanjang 9,3 km, paket 2 Setu–Taman Mekar (Sta 9+300 Sta 34+150) sepanjang 24,85 km. Kemudian, paket 3 Taman Mekar–Sadang (Sta 34+150 Sta 62+00) sepanjang 27,85 km.

Rencananya, tol ini akan terintegrasi dengan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) serta tol Purbaleunyi. Jalan tol ini diproyeksikan bisa efektif mengurangi kepadatan dan kemacetan panjang di sepanjang jalan tol Jakarta–Cikampek eksisting. Cepatnya pembangunan tol ini juga didukung dengan banyaknya lahan yang sudah berstatus milik pemerintah. Pada paket 3 misalnya, 45% lahan adalah milik pemerintah yang dikelola oleh Jasa Marga,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Perhutani. Saat ini, kata dia, pengadaan lahan di luar 45% lahan pemerintah itu sudah memasuki proses musyawarah dan direncanakan uang pembebasan dapat dibayarkan akhir Juni ini. "Kita targetkan penyelesaian untuk pembebasan lahan sampai dengan tahun 2020, makanya prosesnya dipercepat agar sesesuai dengan target," ujarnya.

Dedi mengungkapkan, tantangan yang dihadapi adalah pada pembebasan lahan. Untuk itu, proses ini menjadi prioritas untuk segera diselesaikan. Kehadiran tol ini penting karena dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Cikampek dari sisi selatan. Keuntungan lainnya, juga bisa memangkas biaya logistik karena distribusi barang antara dua kota tersebut menjadi lebih cepat.

Dampak lainnya adalah bisa meningkatkan perekonomian di wilayah antara Jakarta hingga Cikampek. Ketua Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Jalan Tol Japek II Selatan Kementerian PUPR Nurbaeti mengatakan, pemerintah terus mempercepat tahapan pelaksanaan pembangunan jalan tol tersebut. "Kita bahas musyawarah dengan warga yang terdampak tol ini," katanya.

Menurutnya, pengadaan tanah pada proyek pembangunan jalan tol Japek II Selatan sudah memasuki tahap pelaksanaan di 177 bidang dari kebutuhan 288 bidang. "Bidang tanah itu meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta," ucapnya. Nurbaeti menambahkan, masyarakat yang berada di tiga kabupaten tersebut sudah setuju untuk menerima ganti pembebasan dalam bentuk uang tunai. Bahkan, mereka sudah menandatangani hasil musyawarah. “Target akhir Juni 2019, masyarakat sudah menerima uangnya," tegasnya.

Jadi Alternatif

Pengamat tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriatna menilai pembangunan Japek II Selatan ini akan mengurangi angka kemacetan. “Kian banyak jalan alternatif akan mengaburkan pusat kemacetan,” kata Yayat. Menurut dia, sekalipun adanya tol membuat penggunaan kendaraan pribadi meningkat, namun hal itu tak sampai membebani masyarakat umum sebab pengguna tol adalah orang-orang memiliki uang, sehingga mereka rela membayar demi menghindari kemacetan.

Dia juga yakin adanya tol ini akan membantu aktivitas ekonomi. Beberapa mobil ekspedisi seperti truk dan kontainer bisa menggunakan jalur ini demi menghindari kemacetan tol Cikampek yang kian hari tak terkendali. “Artinya, percepatan pembangunan ekonomi yang akan terlihat,” tutupnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5111 seconds (0.1#10.140)