Tumbuh 12,42% Ekspor Bulan Mei Ditopang Sektor Nonmigas
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada bulan Mei mencapai USD14,74 miliar, meningkat 12,42% dibanding ekspor April 2019, meski turun 8,99% jika dibandingkan Mei 2018. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, meningkatnya ekspor Mei 2019 disumbangkan ekspor nonmigas yang terus tumbuh.
"Ekspor nonmigas pada Mei 2019 tercatat mencapai USD13,63 miliar, naik 10,16% dibanding April 2019. Tapi dibanding ekspor nonmigas Mei 2018 terjadi penurunan 6,44%," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (24/6/2019). (Baca Juga: Neraca Dagang Mei Surplus Tipis USD0,21 Miliar)
Secara kumulatif, lanjut dia, nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2019 mencapai USD68,46 miliar atau turun 8,61% dibanding periode yang sama tahun 2018. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD63,12 miliar atau menurun 7,33%.
"Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2019 terhadap April 2019 terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD178,0 juta (14,97%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar USD131,1 juta (49,05%)," paparnya.
Saat ini, sambung dia, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Mei 2019 turun 6,27% dibanding periode yang sama tahun 2018. Demikian pula ekspor hasil pertanian, turun 1,89% dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 12,67%.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Mei 2019 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD2,42 miliar (18,14%), diikuti Jawa Timur USD7,81 miliar (11,41%) dan Kalimantan Timur USD6,98 miliar (10,19%).
"Ekspor nonmigas pada Mei 2019 tercatat mencapai USD13,63 miliar, naik 10,16% dibanding April 2019. Tapi dibanding ekspor nonmigas Mei 2018 terjadi penurunan 6,44%," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (24/6/2019). (Baca Juga: Neraca Dagang Mei Surplus Tipis USD0,21 Miliar)
Secara kumulatif, lanjut dia, nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2019 mencapai USD68,46 miliar atau turun 8,61% dibanding periode yang sama tahun 2018. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD63,12 miliar atau menurun 7,33%.
"Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2019 terhadap April 2019 terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD178,0 juta (14,97%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar USD131,1 juta (49,05%)," paparnya.
Saat ini, sambung dia, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Mei 2019 turun 6,27% dibanding periode yang sama tahun 2018. Demikian pula ekspor hasil pertanian, turun 1,89% dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 12,67%.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Mei 2019 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD2,42 miliar (18,14%), diikuti Jawa Timur USD7,81 miliar (11,41%) dan Kalimantan Timur USD6,98 miliar (10,19%).
(fjo)