OPIC Amerika Serikat Jajaki Investasi di Sektor Prioritas Indonesia

Selasa, 25 Juni 2019 - 02:19 WIB
OPIC Amerika Serikat...
OPIC Amerika Serikat Jajaki Investasi di Sektor Prioritas Indonesia
A A A
JAKARTA - Overseas Private Investment Corporation (OPIC), lembaga swadaya Pemerintah Amerika Serikat, menegaskan komitmen dan dukungannya untuk berinvestasi di sektor-sektor prioritas seperti digital dan infrastruktur energi di Indonesia dan seluruh kawasan Indo-Pasifik.

"Dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi yang kuat, dan Jakarta yang sedang mengarah menjadi kawasan urban terbesar di dunia dalam satu dekade terakhir, Indonesia menjadi contoh bagaimana investasi dalam bidang infrastruktur dan teknologi turut mendorong pembangunan," ujar Kepala Staf OPIC, Eric Jones, dalam keterangan resmi, Senin (24/6/2019).

Jones menambahkan, OPIC akan terus menjajaki peluang-peluang untuk mendukung pertumbuhan yang berlanjut di Indonesia dan mendorong kesejahteraan kawasan yang lebih luas melalui proyek-proyek yang berjangka panjang, melestarikan lingkungan hidup, menciptakan lapangan pekerjaan setempat, menjaga transparansi, dan melindungi kedaulatan nasional.

Selama berada di Indonesia, Jones melakukan pertemuan dengan pejabat tingkat tinggi pemerintah Indonesia dari Kementerian Keuangan, dan membahas dampak besar peluang investasi di kawasan ini dengan para tokoh bisnis Indonesia.

Indonesia adalah negara ke-tiga yang dikunjungi dalam rangkaian tur ke empat negara di Indo-Pasifik yang diawali dengan Malaysia, Singapura, dan akan dilanjutkan ke Laos.

Jones berkunjung ke kawasan Indo-Pasifik untuk mempromosikan investasi AS sebagai alternatif terhadap jenis investasi pemerintah tanpa kesinambungan, memperkuat hubungan, dan menjajaki peluang untuk bekerjasama dengan para sekutu dalam mendorong pertumbuhan dan stabilitas.

Saat ini, OPIC telah berinvestasi senilai lebih dari USD3 miliar di 75 proyek di Indo-Pasifik termasuk investasi senilai USD125 juta di Indonesia, melalui proyek-proyek mulai dari energi hingga manufaktur dan layanan kesehatan.

Kunjungan ini bertepatan dengan persiapan OPIC untuk berubah menjadi sebuah lembaga yang baru dan modern bernama International Development Finance Corporation (DFC) pada Oktober 2019 mendatang.

Dengan modal investasi dua kali lipat lebih senilai USD60 miliar dan perangkat baru seperti wewenang ekuitas, DFC akan memiliki lebih banyak sumber daya yang dapat diinvestaskikan di kawasan-kawasan prioritas seperti Indo-Pasifik.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3172 seconds (0.1#10.140)