IHSG Ditutup Menguat Sendirian Saat Bursa Asia Berjatuhan
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Selasa (25/6/2019) ditutup merayap naik untuk mencetak penguatan sendirian saat bursa utama Asia lainnya justru berjatuhan ke zona merah. Pada akhir sesi, IHSG menanjak 31,98 poin atau 0,51% hingga menyentuh level 6.320,44.
Pada sesi siang tadi, IHSG melesat ke posisi 6.313,19 dengan tambahan 24,73 poin atau 0,39% setelah pagi tadi dibuka naik 31,820 poin yang setara 0,506% menjadi 6.320,28. Sedangkan kemarin, IHSG menyusut di posisi 6.288,46 usai kehilangan 26,971 poin.
Sektor saham dalam negeri kebanyakan bergerak nyaman zona hijau pada perdagangan sore dipimpin kenaikan tertinggi sektor pertambangan hingga sebesar 5,12%. Selain itu pelemahan terdalam dialami sektor properti mencapai 0,36%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,90 triliun dengan 14,69 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp426,69 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,50 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,93 triliun. Tercatat sebesar 237 saham menguat, 192 melemah dan 170 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) naik Rp1.300 menjadi Rp19.875, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) bertambah Rp120 menjadi Rp880 dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) melonjak Rp70 ke posisi Rp1.705.
Sementara saham dengan melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp750 menjadi Rp76.500, PT. MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) jatuh Rp100 menjadi Rp5.400 serta PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) lebih rendah Rp50 menjadi Rp5.400.
Di sisi lain pasar saham saham Asia berjatuhan pada akhir perdagangan, Selasa saat perhatian investor masih tertuju kepada Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Pertemuan keduanya diyakini bakal terjadi pekan ini dalam KTT G-20 sebagai upaya negosiasi untuk menghentikan perang dagang.
Saham daratan China sebagian besar tergelincir dipimpin Komposit Shanghai dengan kehilangan 0,87% menjadi 2.982,07 diikuti penyusutan Komposit Shenzhen mencapai sebesar 0,992% ke level 1.560,46. Selanjutnya indeks Hang Seng, Hong Kong juga lebih rendah 1,15% yang setara dengan pelemahan 327,02 poin di posisi 28.185,98.
Saham perbankan di China mengalami tekanan saat kekhawatiran mencuat seputar peningkatan pinjaman kepada perusahaan kecil. Tercatat saham Bank of Communications turun 3,02% dan China Construction Bank jatuh 1,34%. Begitu juga dengan yang terdaftar di Hong Kong masing-masing turun 3,87% dan 1,37%.
Indeks Nikkei Jepang hingga sesi sore tergelincir 0,43% untuk kemudian ditutup pada level 21.193,81 ketika indeks Topix turun 0,27% untuk menyelesaikan perdagangan hari kedua pekan ini pada level 1.543,49. Di tempat lain, indeks Kospi Korea Selatan mengakhiri sesi dengan kehilangan 0,22% yang setara 4,69 poin di level 2.121,64.
Pada sesi siang tadi, IHSG melesat ke posisi 6.313,19 dengan tambahan 24,73 poin atau 0,39% setelah pagi tadi dibuka naik 31,820 poin yang setara 0,506% menjadi 6.320,28. Sedangkan kemarin, IHSG menyusut di posisi 6.288,46 usai kehilangan 26,971 poin.
Sektor saham dalam negeri kebanyakan bergerak nyaman zona hijau pada perdagangan sore dipimpin kenaikan tertinggi sektor pertambangan hingga sebesar 5,12%. Selain itu pelemahan terdalam dialami sektor properti mencapai 0,36%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,90 triliun dengan 14,69 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp426,69 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,50 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,93 triliun. Tercatat sebesar 237 saham menguat, 192 melemah dan 170 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) naik Rp1.300 menjadi Rp19.875, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) bertambah Rp120 menjadi Rp880 dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) melonjak Rp70 ke posisi Rp1.705.
Sementara saham dengan melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp750 menjadi Rp76.500, PT. MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) jatuh Rp100 menjadi Rp5.400 serta PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) lebih rendah Rp50 menjadi Rp5.400.
Di sisi lain pasar saham saham Asia berjatuhan pada akhir perdagangan, Selasa saat perhatian investor masih tertuju kepada Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Pertemuan keduanya diyakini bakal terjadi pekan ini dalam KTT G-20 sebagai upaya negosiasi untuk menghentikan perang dagang.
Saham daratan China sebagian besar tergelincir dipimpin Komposit Shanghai dengan kehilangan 0,87% menjadi 2.982,07 diikuti penyusutan Komposit Shenzhen mencapai sebesar 0,992% ke level 1.560,46. Selanjutnya indeks Hang Seng, Hong Kong juga lebih rendah 1,15% yang setara dengan pelemahan 327,02 poin di posisi 28.185,98.
Saham perbankan di China mengalami tekanan saat kekhawatiran mencuat seputar peningkatan pinjaman kepada perusahaan kecil. Tercatat saham Bank of Communications turun 3,02% dan China Construction Bank jatuh 1,34%. Begitu juga dengan yang terdaftar di Hong Kong masing-masing turun 3,87% dan 1,37%.
Indeks Nikkei Jepang hingga sesi sore tergelincir 0,43% untuk kemudian ditutup pada level 21.193,81 ketika indeks Topix turun 0,27% untuk menyelesaikan perdagangan hari kedua pekan ini pada level 1.543,49. Di tempat lain, indeks Kospi Korea Selatan mengakhiri sesi dengan kehilangan 0,22% yang setara 4,69 poin di level 2.121,64.
(akr)