PLTA Rajamandala Perkuat Kelistrikan Sistem Jawa-Bali
A
A
A
CIANJUR - PLTA Rajamandala berkapasitas 47 megawatt (MW) siap memasok listrik ke sistem kelistrikan Jawa-Bali. Pasokan listrik tersebut akan dialirkan melalui transmisi 150 kV Cianjur-Cigereleng.
PLTA Rajamandala merupakan salah satu program energi terbarukan atau renewable energy PLN sesuai dengan Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2019-2028 yang beroperasi mulai Mei 2019.
Kesiapan PLTA Rajamandala yang merupakan anak usaha PT Indonesia Power itu untuk masuk ke sistem kelistrikan Jawa-Bali dipastikan setelah pembangkit tersebut mendapat kunjungan dari Komisaris Utama PT PLN (Persero) beserta jajarannya pada awal pekan ini.
“PLN dan Indonesia Power sangat welcome dan berkomitmen dengan renewable energy dan pengembangan komunitas. Kami yakin jika Indonesia Power akan menjadi pemimpin dalam bidang energi terbarukan,” ujar Plt Direktur Utama PT Indonesia Power M Ahsin Sidqi di PLTA Rajamandala di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, kemarin.
PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya PT Indonesia Power telah menyelesaikan pembangunan proyek PLTA Rajamandala yang dibangun mulai tahun 2012 silam. PLTA yang beroperasi komersial sejak 12 Mei 2019 lalu itu dioperasikan oleh PT Rajamandala Electric Power (REP) yang merupakan hasil kerja sama patungan antara Kansai Electric Power Corp Japan (KEPCO) dengan Indonesia Power.
Pembiayaan pembangunan tersebut menggunakan pinjaman dari Bank JBIC dan Mizuho serta dana internal dari PT Indonesia Power dan KEPCO Japan.
PLTA Rajamandala sendiri telah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM pada pertengahan bulan lalu. Hal ini menjadikan dukungan sepenuhnya dalam pengelolaan operasional dan pemeliharaan dari PT Indonesia Power dan anak perusahaannya.
PLTA Rajamandala merupakan salah satu program energi terbarukan atau renewable energy PLN sesuai dengan Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2019-2028 yang beroperasi mulai Mei 2019.
Kesiapan PLTA Rajamandala yang merupakan anak usaha PT Indonesia Power itu untuk masuk ke sistem kelistrikan Jawa-Bali dipastikan setelah pembangkit tersebut mendapat kunjungan dari Komisaris Utama PT PLN (Persero) beserta jajarannya pada awal pekan ini.
“PLN dan Indonesia Power sangat welcome dan berkomitmen dengan renewable energy dan pengembangan komunitas. Kami yakin jika Indonesia Power akan menjadi pemimpin dalam bidang energi terbarukan,” ujar Plt Direktur Utama PT Indonesia Power M Ahsin Sidqi di PLTA Rajamandala di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, kemarin.
PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya PT Indonesia Power telah menyelesaikan pembangunan proyek PLTA Rajamandala yang dibangun mulai tahun 2012 silam. PLTA yang beroperasi komersial sejak 12 Mei 2019 lalu itu dioperasikan oleh PT Rajamandala Electric Power (REP) yang merupakan hasil kerja sama patungan antara Kansai Electric Power Corp Japan (KEPCO) dengan Indonesia Power.
Pembiayaan pembangunan tersebut menggunakan pinjaman dari Bank JBIC dan Mizuho serta dana internal dari PT Indonesia Power dan KEPCO Japan.
PLTA Rajamandala sendiri telah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM pada pertengahan bulan lalu. Hal ini menjadikan dukungan sepenuhnya dalam pengelolaan operasional dan pemeliharaan dari PT Indonesia Power dan anak perusahaannya.
(fjo)