Satgas RAFI Berakhir, Pertamina Apresiasi Mitra Satgas
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional (MOR) III mengumumkan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Pertamina Siaga Ramadhan dan Idul Fitri 2019 (Satgas RAFI) telah berakhir masa tugasnya dalam memberikan pelayanan kebutuhan BBM dan LPG kepada masyarakat.
Senior Vice President Marketing Retail & Sales Pertamina, Jumali, mengatakan selama masa periode Ramadhan dan Idul Fitri mulai 21 Mei hingga 19 Juni, Satgas Pertamina Siaga telah berhasil mendukung kelancaran pasokan BBM dan LPG.
"Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang senantiasa berkoordinasi dan bersinergi dengan Pertamina," kata Jumali di Jakarta, Selasa (25/6/2019). Atas keberhasilan ini, Pertamina MOR III memberikan apresiasi kepada Satgas Pertamina Siaga dan Satgas Arus Mudik Pertamina.
General Manager Pertamina MOR III, Tengku Fernanda, mengungkapkan satgas arus mudik Pertamina MOR III telah bertugas ekstra mengawal dan membantu perjalanan pemudik menuju Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatra.
"Tantangan yang dialami adalah di ruas tol Jakarta-Cikampek yang menjadi titik awal rekayasa lalu lintas one way serta contra flow. Sehingga strategi distribusi kami juga harus menyesuaikan dengan rekayasa lalu lintas tersebut supaya distribusi BBM dan LPG tetap lancar," jelasnya.
Dan adapun apresiasi Pertamina Siaga terbagi dalam beberapa kategori yakni:
1. Kategori Mitra Bisnis Pertamina Siaga, yakni PT Jasa Marga Tbk, PT Lintas Marga Sedaya, PT Pertamina Retail, dan PT Pertamina Patra Niaga.
2. Kategori Mitra Satgas Pertamina Siaga, yakni Kasatlantas Polres Indramayu, Kasatlantas Polres Subang dan Kasatlantas Polres Garut, serta Hiswana Migas DPD III. Selain itu, Rumah Sakit Pertamina Cirebon dan Rumah Sakit Pertamina Jakarta.
3. Kategori SPBU Siaga, yakni sebanyak 16 SPBU di jalur tol maupun non tol. SPBU terpilih memberikan dukungan maksimal kepada Pertamina selama masa satgas.
4. Kategori SPBU Modular dan KiosK Pertamina Siaga, yang memberikan dukungan penyaluran BBM bagi pemudik di titik yang tidak ada layanan SPBU, yakni di KM 130A, 130B, 86A, 86B, serta KM 52B dan KM 33A.
5. Kategori Terminal BBM dan Depot LPG, yang nonstop 24 jam memenuhi pendistribusian BBM dan LPG.
6. Kategori Satgas Pertamina Siaga, yang merupakan penghargaan bagi seluruh anggota tim Satgas Pertamina yang bertugas di lapangan maupun di Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Pertamina.
"Kami mengapresiasi tim Satgas dan seluruh manajemen yang rela tidak libur dan standby 24 jam selama selama masa satgas," jelas Fernanda.
Adapun secara keseluruhan konsumsi bahan bakar jenis Gasoline (Perta series, Pertalite, dan Premium) di MOR III selama masa Satgas mengalami peningkatan 6% dari rata-rata harian dari sekitar 26.000 Kiloliter (KL) menjadi 28.300 KL. Sementara LPG rata-rata naik 2% menjadi sekitar 6.700 metrik ton (MT) dari sebelumnya.
Untuk kenaikan tertinggi bahan bakar produk Gasoline terjadi pada Pertamax sebesar 12% dari konsumsi normal, yakni menjadi hampir 5.000 KL.
Layanan SPBU Modular yang baru pertama dihadirkan juga memberikan kontribusi bagi pemudik, dimana telah menyalurkan lebih dari 154 KL Pertamax.
Sementara untuk jenis Gasoil (Dex series dan Biosolar) mengalami penurunan hingga 20% dibandingkan konsumsi normal, seiring dengan aturan kendaraan niaga untuk sementara tidak beroperasi, kecuali angkutan bahan pangan.
"Ini menunjukkan masyarakat sudah menyadari penggunaan BBM berkualitas untuk kendaraan, yang mendukung performa sehingga kendaraan tetap prima selama perjalanan mudik yang jaraknya sangat jauh. Apresiasi juga kami berikan kepada konsumen yang telah memilih produk-produk berkualitas Pertamina serta sangat tertib selama mudik," ujar Fernanda.
Senior Vice President Marketing Retail & Sales Pertamina, Jumali, mengatakan selama masa periode Ramadhan dan Idul Fitri mulai 21 Mei hingga 19 Juni, Satgas Pertamina Siaga telah berhasil mendukung kelancaran pasokan BBM dan LPG.
"Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang senantiasa berkoordinasi dan bersinergi dengan Pertamina," kata Jumali di Jakarta, Selasa (25/6/2019). Atas keberhasilan ini, Pertamina MOR III memberikan apresiasi kepada Satgas Pertamina Siaga dan Satgas Arus Mudik Pertamina.
General Manager Pertamina MOR III, Tengku Fernanda, mengungkapkan satgas arus mudik Pertamina MOR III telah bertugas ekstra mengawal dan membantu perjalanan pemudik menuju Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatra.
"Tantangan yang dialami adalah di ruas tol Jakarta-Cikampek yang menjadi titik awal rekayasa lalu lintas one way serta contra flow. Sehingga strategi distribusi kami juga harus menyesuaikan dengan rekayasa lalu lintas tersebut supaya distribusi BBM dan LPG tetap lancar," jelasnya.
Dan adapun apresiasi Pertamina Siaga terbagi dalam beberapa kategori yakni:
1. Kategori Mitra Bisnis Pertamina Siaga, yakni PT Jasa Marga Tbk, PT Lintas Marga Sedaya, PT Pertamina Retail, dan PT Pertamina Patra Niaga.
2. Kategori Mitra Satgas Pertamina Siaga, yakni Kasatlantas Polres Indramayu, Kasatlantas Polres Subang dan Kasatlantas Polres Garut, serta Hiswana Migas DPD III. Selain itu, Rumah Sakit Pertamina Cirebon dan Rumah Sakit Pertamina Jakarta.
3. Kategori SPBU Siaga, yakni sebanyak 16 SPBU di jalur tol maupun non tol. SPBU terpilih memberikan dukungan maksimal kepada Pertamina selama masa satgas.
4. Kategori SPBU Modular dan KiosK Pertamina Siaga, yang memberikan dukungan penyaluran BBM bagi pemudik di titik yang tidak ada layanan SPBU, yakni di KM 130A, 130B, 86A, 86B, serta KM 52B dan KM 33A.
5. Kategori Terminal BBM dan Depot LPG, yang nonstop 24 jam memenuhi pendistribusian BBM dan LPG.
6. Kategori Satgas Pertamina Siaga, yang merupakan penghargaan bagi seluruh anggota tim Satgas Pertamina yang bertugas di lapangan maupun di Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Pertamina.
"Kami mengapresiasi tim Satgas dan seluruh manajemen yang rela tidak libur dan standby 24 jam selama selama masa satgas," jelas Fernanda.
Adapun secara keseluruhan konsumsi bahan bakar jenis Gasoline (Perta series, Pertalite, dan Premium) di MOR III selama masa Satgas mengalami peningkatan 6% dari rata-rata harian dari sekitar 26.000 Kiloliter (KL) menjadi 28.300 KL. Sementara LPG rata-rata naik 2% menjadi sekitar 6.700 metrik ton (MT) dari sebelumnya.
Untuk kenaikan tertinggi bahan bakar produk Gasoline terjadi pada Pertamax sebesar 12% dari konsumsi normal, yakni menjadi hampir 5.000 KL.
Layanan SPBU Modular yang baru pertama dihadirkan juga memberikan kontribusi bagi pemudik, dimana telah menyalurkan lebih dari 154 KL Pertamax.
Sementara untuk jenis Gasoil (Dex series dan Biosolar) mengalami penurunan hingga 20% dibandingkan konsumsi normal, seiring dengan aturan kendaraan niaga untuk sementara tidak beroperasi, kecuali angkutan bahan pangan.
"Ini menunjukkan masyarakat sudah menyadari penggunaan BBM berkualitas untuk kendaraan, yang mendukung performa sehingga kendaraan tetap prima selama perjalanan mudik yang jaraknya sangat jauh. Apresiasi juga kami berikan kepada konsumen yang telah memilih produk-produk berkualitas Pertamina serta sangat tertib selama mudik," ujar Fernanda.
(ven)