Soal Ekonomi, BI Sebut Jawa Barat Bisa Tertinggal dari Jawa Tengah
A
A
A
BANDUNG - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI), Doni P. Joewono, mengatakan Jawa Barat bisa tertinggal atau kalah cepat dari Jawa Tengah bila tidak menggerakkan sumber ekonomi baru. Apalagi pertumbuhan perekonomian Jabar tahun ini diprediksi lebih rendah dibanding tahun lalu.
"Jawa Barat, kalau enggak cepat bisa kalah sama Jateng. Makanya kita harus menggerakan sumber ekonomi baru. Misalnya ekonomi kreatif dan pariwisata. Itu tantangan kita ke depan," jelas Doni saat membuka pameran Karya Kreatif Jawa Barat di Kantor BI Jabar, Kota Bandung, Kamis (27/6/2019).
Menurut dia, selama ini, sumber perekonomian Jawa Barat lebih banyak ditopang sektor manufaktur. Sektor tersebut berkontribusi 42% terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Jawa Barat. Setidaknya ada empat sektor manufaktur yang mendongkrak ekonomi Jabar, yaitu tekstil, garmen, alas kaki, dan otomotif.
Menurut Doni, ketergantungan Jabar terhadap sektor manufaktur akan menghadapi banyak tantangan. Mulai dari industri yang berpindah ke Jawa Tengah, mencari upah minimum kota (UMK) yang lebih rendah. Selain itu, mayoritas manufaktur tergantung pasar ekspor. Sejauh ini, ekspor sangat tidak stabil akibat ekonomi global.
Ekonomi kreatif, kata Doni, menjadi salah satu sumber perekonomian Jabar yang musti dikembangkan. Sektor ini, tak hanya memiliki potensi di pasar domestik, tetapi juga internasional. Apalagi mayoritas pelaku industri kreatif adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Banyak industri kreatif yang musti dibangkitkan. Seperti sentra sepatu Cibaduyut, baju dan celana Cihampelas, dan lainnya. Itu menjadi tanggung jawab kita bersama," kata dia.
Salah satu cara BI mendorong ekonomi kreatif adalah melalui pameran Karya Kreatif Jawa Barat. Kegiatan pameran Karya Kreatif Jawa Barat 2019 mengusung tema "Sinergitas Merajut Karya Menuju Jabar Juara Lahir Batin Menembus Pasar Global". Acara akan dilaksanakan pada 28-30 Juni 2019 di Atrium 23 Paskal Hypersquare Bandung.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain talk show, fashion show, lomba angklung, pameran, hiburan. Dalam kegiatan pameran ditampilkan sebanyak 27 UMKM di bidang fashion, kerajinan yang merupakan wirausaha Bank Indonesia (WUBI) binaan BI Jawa Barat, BI Cirebon, BI Tasikmalaya, dan UMKM binaan Dekranasda.
"Jawa Barat, kalau enggak cepat bisa kalah sama Jateng. Makanya kita harus menggerakan sumber ekonomi baru. Misalnya ekonomi kreatif dan pariwisata. Itu tantangan kita ke depan," jelas Doni saat membuka pameran Karya Kreatif Jawa Barat di Kantor BI Jabar, Kota Bandung, Kamis (27/6/2019).
Menurut dia, selama ini, sumber perekonomian Jawa Barat lebih banyak ditopang sektor manufaktur. Sektor tersebut berkontribusi 42% terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Jawa Barat. Setidaknya ada empat sektor manufaktur yang mendongkrak ekonomi Jabar, yaitu tekstil, garmen, alas kaki, dan otomotif.
Menurut Doni, ketergantungan Jabar terhadap sektor manufaktur akan menghadapi banyak tantangan. Mulai dari industri yang berpindah ke Jawa Tengah, mencari upah minimum kota (UMK) yang lebih rendah. Selain itu, mayoritas manufaktur tergantung pasar ekspor. Sejauh ini, ekspor sangat tidak stabil akibat ekonomi global.
Ekonomi kreatif, kata Doni, menjadi salah satu sumber perekonomian Jabar yang musti dikembangkan. Sektor ini, tak hanya memiliki potensi di pasar domestik, tetapi juga internasional. Apalagi mayoritas pelaku industri kreatif adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Banyak industri kreatif yang musti dibangkitkan. Seperti sentra sepatu Cibaduyut, baju dan celana Cihampelas, dan lainnya. Itu menjadi tanggung jawab kita bersama," kata dia.
Salah satu cara BI mendorong ekonomi kreatif adalah melalui pameran Karya Kreatif Jawa Barat. Kegiatan pameran Karya Kreatif Jawa Barat 2019 mengusung tema "Sinergitas Merajut Karya Menuju Jabar Juara Lahir Batin Menembus Pasar Global". Acara akan dilaksanakan pada 28-30 Juni 2019 di Atrium 23 Paskal Hypersquare Bandung.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain talk show, fashion show, lomba angklung, pameran, hiburan. Dalam kegiatan pameran ditampilkan sebanyak 27 UMKM di bidang fashion, kerajinan yang merupakan wirausaha Bank Indonesia (WUBI) binaan BI Jawa Barat, BI Cirebon, BI Tasikmalaya, dan UMKM binaan Dekranasda.
(ven)