Tower Bersama Raih Pinjaman Rp5,3 Triliun

Rabu, 03 Juli 2019 - 14:46 WIB
Tower Bersama Raih Pinjaman Rp5,3 Triliun
Tower Bersama Raih Pinjaman Rp5,3 Triliun
A A A
JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah menandatangani pinjaman bank sebesar USD375 juta atau senilai Rp5,3 triliun (kurs Rp14.138 per dolar Amerika Serikat) yang merupakan pinjaman dengan tenor terpanjang dan termurah sejauh ini untuk Fasilitas Pinjaman Revolving.

CEO Tower Bersama Infrastructure, Hardi Wijaya Liong mengatakan, Fasilitas Pinjaman Revolving sebesar USD375 juta yang baru ini memiliki jatuh tempo bullet pada lima tahun danenam bulan dengan suku bunga Libor ditambah 175 basis poin.

“Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk mem bayar lebih awal pinjaman Fasilitas A sebesar USD400 juta,” kata Hardi di Jakarta, kemarin. Menurutnya, Fasilitas Pinjaman Revolving USD375 juta yang baru ini mendapat permintaan kuat.

Hal tersebut menegaskan bahwa para kreditur TBIG senantiasa sangat mendukung pertumbuhan bisnis TBIG. “Kami memiliki struktur utang yang sangat kuat dengan utang jangka panjang telah terlindung nilai dan ketersediaan komitmen kredit yang cukup,” katanya.

Sebagai catatan, hingga akhir 31 Maret 2019 total pin jaman kotor (gross debt) perseroan jika bagian pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat yang dilindung nilai diukur de ngan menggunakan kurs lin dung nilainya adalah sebesar Rp19.887 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp12.700 miliar.

Dengan saldo kas mencapai Rp235 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp19.652 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) TBIG menjadi Rp12.465 miliar.

Jika menggunakan EBITDA kuartal pertama 2019 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 3,2x, memberikan TBIG ruang untuk menggunakan pinjaman tambahan berdasarkan financial covenants untuk tidak lebih dari 5,0x rasio pinjaman senior bersih (net senior debt) terhadap EBITDA yang disetahunkan untuk pinjaman bank.

“Kami memiliki fleksibilitas untuk terus tumbuh secara organik, membiayai akuisisi, pembiayaan kembali utang, dan meningkatkan inisiatif pengembalian untuk pemegang saham. Dampak dari transaksi terbaru ini adalah untuk memperpanjang rata-rata tenor struktur utang kami,” katanya. (Heru Febrianto)


(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8849 seconds (0.1#10.140)