Dicover Asuransi, Petani Tegal Tidak Khawatir Musim Kemarau

Jum'at, 05 Juli 2019 - 23:26 WIB
Dicover Asuransi, Petani...
Dicover Asuransi, Petani Tegal Tidak Khawatir Musim Kemarau
A A A
JAKARTA - Para petani di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tidak perlu ketar-ketir apabila lahan yang ditanaminya gagal panen. Kini, mereka mendapatkan klaim asuransi apabila terjadi gagal panen melalui Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUPT).

Petani hanya membayar Rp36.000 per musim tanam, bisa mendapatkan klaim asuransi sebesar Rp6 juta per hektar. Dengan program ini, para petani di Kabupaten Tegal diharapkan memanfaatkan program tersebut.

"Rp36 ribu per musim tanah atau sekitar 90-95 hari, atau mengumpulkan uang rata-rata Rp300 per hari bisa mendapatkan Rp6 juta saat tanaman padinya dinyatakan puso (gagal panen)," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy, Jumat (5/7/2019).

Sarwo Edhy menyebut, Kementan melalui Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) telah melakukan penelitian di Kabupaten Tegal sekitar 15 hari lalu. Dalam penelitiannya, POPT belum menemukan adanya tanaman padi puso.

"Di Tegal belum ditemukan adanya puso. Namun demikian, asuransi pertanian tetap diperlukan petani Tegal mengingat musim kemarau sudah tiba," kata Sarwo Edhy.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal, Khofifah mengatakan, di Tegal ada tanaman padi yang mengalami rusak ringan dan berat. Jika ditemukan tanaman padi yang puso, pemerintah siap mengucurkan dana melalui program AUTP.

Akan tetapi, klaim asuransi itu diberikan kepada petani yang sudah mengikuti program tersebut.

"Kabupaten Tegal mendapatkan peringkat pertama untuk kinerja program AUTP dengan jumlah peserta sekitar 15 ribu. Dengan prestasi itu, kami mendapatkan target tambahan tahun ini sebanyak 5 ribu hektar," terang Khofifah.

Menurut dia, program asuransi sudah dirasakan banyak petani di Kabupaten Tegal, terutama petani dari wilayah Kecamatan Warureja, Suradadi hingga Balapulang.

Untuk menyukseskan program tersebut, pihaknya menggandeng produsen pupuk melalui program CSR untuk membayarkan iuran asuransi petani sekitar 2 ribu hektar.

Selain itu, pihaknya juga mengusulkan bantuan benih bagi petani yang mengalami gagal panen.

"Pendaftaran asuransi dilakukan melalui kelompok tani. Kami berharap petani dengan sadar melindungi tanamannya melalui program AUTP," harapnya.

Untuk mengatasi kekeringan di wilayah Pantura Kabupaten Tegal saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PSDA Pemali-Comal untuk meminta suplai air.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6921 seconds (0.1#10.140)