Intip 7 Perusahaan yang Menawarkan Cuti Panjang dan Uang Liburan
A
A
A
JAKARTA - Pesatnya perkembangan teknologi kian memudahkan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya. Dalam satu dekade terakhir juga bermunculan perusahaan berbasis teknologi yang memberikan fleksibilitas dalam bekerja, misalnya mengijinkan stafnya mengerjakan tugas dari manapun alias officeless.
Tidak melulu bekerja, sejumlah perusahaan justru mendorong karyawannya untuk mengambil cuti. Selain cuti tahunan dan cuti besar, mereka bahkan memberi tunjangan hingga ribuan dolar untuk berlibur kemanapun.
Selain sebagai pemenuhan hak asasi manusia (HAM), perusahaan yakin dengan memberikan kesempatan karyawannya untuk cuti dan berlibur, mereka justru akan lebih semangat dan produktif dalam bekerja. Maka, tidak heran jika perusahaan di negara-negara maju justru akan memberi surat peringatan (SP) bagi karyawannya yang lalai mengambil cuti.
Di Amerika Serikat (AS), penelitian Glassdoor tahun 2018 menyebutkan, sekitar 54% karyawan Amerika mengambil keuntungan dari waktu liburan yang layak. Diantara mereka yang mengambil cuti, 66% mengatakan mereka masih bekerja saat berlibur.
Temuan lainnya dari survey Bankrate, lebih dari satu dari empat orang Amerika telah memutuskan untuk sama sekali melepaskan liburan musim panas tahun ini, dimana 60% responden mengatakan itu karena mereka merasa tidak mampu membeli paket liburan.
Kabar baiknya, beberapa perusahaan menaruh perhatian pada hal-hal tersebut. FlexJobs, situs online penyedia informasi pekerjaan jarak jauh, memberikan bocoran perusahaan-perusahan yang menawarkan keleluasaan, mulai konsep bekerja yang fleksibel hingga pemberian tunjangan untuk mendorong karyawannya agar mengambil cuti atau berlibur.
Berikut 7 perusahaan dimaksud, seperti dikutip dari CNBC Make It:
1. AFAR Media
Perusahaan media yang berfokus pada travel ini memberikan fasilitas 30 hari cuti bagi karyawan tetap dan tunjangan USD2.000 agar karyawannya bisa piknik ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi.
2. FullContact
Perusahaan teknologi FullContact memberi tunjangan liburan bagi karyawan USD7.500 per tahun dan mengharuskan karyawannya tidak bekerja saat liburan.
3. Motley Fool
Selain menawarkan waktu liburan tanpa batas, situs keuangan Motley Fool punya tradisi unik. Setiap bulan mereka akan mengundi nama karyawan yang berhak mendapat hadiah liburan selama dua minggu plus uang saku USD1.500.
4. Travelzoo
Presiden Travelzoo Michael Stitt mengungkapkan, karyawan di Travelzoo mendapat tunjangan biaya perjalanan USD1.500 per tahun yang bisa didapat dengan cara memesan paket liburan atau menginap di situs Travelzoo.
5. Evernote
Menurut FlexJobs, perusahaan perangkat lunak Evernote menawarkan waktu liburan tanpa batas kepada karyawan dan tunjangan perjalanan USD1.000 per tahun.
6. Expedia
Situs pemesanan perjalanan ini menawarkan kepada karyawannya penggantian biaya perjalanan berkisar USD250-USD750 (tergantung masa kerjanya di perusahaan). Karyawan juga bisa memesan paket perjalanan dan ritel dengan diskon khusus di situs Expedia.
7. Moz
Para karyawan perusahaan layanan perangkat lunak, Moz, mendapat cuti 21 hari setiap tahun yang digaji penuh, tujuh hari cuti sakit, 10 liburan gratis, dan penggantian biaya liburan USD3.000 per tahun.
Tidak melulu bekerja, sejumlah perusahaan justru mendorong karyawannya untuk mengambil cuti. Selain cuti tahunan dan cuti besar, mereka bahkan memberi tunjangan hingga ribuan dolar untuk berlibur kemanapun.
Selain sebagai pemenuhan hak asasi manusia (HAM), perusahaan yakin dengan memberikan kesempatan karyawannya untuk cuti dan berlibur, mereka justru akan lebih semangat dan produktif dalam bekerja. Maka, tidak heran jika perusahaan di negara-negara maju justru akan memberi surat peringatan (SP) bagi karyawannya yang lalai mengambil cuti.
Di Amerika Serikat (AS), penelitian Glassdoor tahun 2018 menyebutkan, sekitar 54% karyawan Amerika mengambil keuntungan dari waktu liburan yang layak. Diantara mereka yang mengambil cuti, 66% mengatakan mereka masih bekerja saat berlibur.
Temuan lainnya dari survey Bankrate, lebih dari satu dari empat orang Amerika telah memutuskan untuk sama sekali melepaskan liburan musim panas tahun ini, dimana 60% responden mengatakan itu karena mereka merasa tidak mampu membeli paket liburan.
Kabar baiknya, beberapa perusahaan menaruh perhatian pada hal-hal tersebut. FlexJobs, situs online penyedia informasi pekerjaan jarak jauh, memberikan bocoran perusahaan-perusahan yang menawarkan keleluasaan, mulai konsep bekerja yang fleksibel hingga pemberian tunjangan untuk mendorong karyawannya agar mengambil cuti atau berlibur.
Berikut 7 perusahaan dimaksud, seperti dikutip dari CNBC Make It:
1. AFAR Media
Perusahaan media yang berfokus pada travel ini memberikan fasilitas 30 hari cuti bagi karyawan tetap dan tunjangan USD2.000 agar karyawannya bisa piknik ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi.
2. FullContact
Perusahaan teknologi FullContact memberi tunjangan liburan bagi karyawan USD7.500 per tahun dan mengharuskan karyawannya tidak bekerja saat liburan.
3. Motley Fool
Selain menawarkan waktu liburan tanpa batas, situs keuangan Motley Fool punya tradisi unik. Setiap bulan mereka akan mengundi nama karyawan yang berhak mendapat hadiah liburan selama dua minggu plus uang saku USD1.500.
4. Travelzoo
Presiden Travelzoo Michael Stitt mengungkapkan, karyawan di Travelzoo mendapat tunjangan biaya perjalanan USD1.500 per tahun yang bisa didapat dengan cara memesan paket liburan atau menginap di situs Travelzoo.
5. Evernote
Menurut FlexJobs, perusahaan perangkat lunak Evernote menawarkan waktu liburan tanpa batas kepada karyawan dan tunjangan perjalanan USD1.000 per tahun.
6. Expedia
Situs pemesanan perjalanan ini menawarkan kepada karyawannya penggantian biaya perjalanan berkisar USD250-USD750 (tergantung masa kerjanya di perusahaan). Karyawan juga bisa memesan paket perjalanan dan ritel dengan diskon khusus di situs Expedia.
7. Moz
Para karyawan perusahaan layanan perangkat lunak, Moz, mendapat cuti 21 hari setiap tahun yang digaji penuh, tujuh hari cuti sakit, 10 liburan gratis, dan penggantian biaya liburan USD3.000 per tahun.
(ind)