Kisah 25 Tahun Amazon Jadi Raksasa Online

Selasa, 09 Juli 2019 - 06:12 WIB
Kisah 25 Tahun Amazon Jadi Raksasa Online
Kisah 25 Tahun Amazon Jadi Raksasa Online
A A A
SEATTLE - Jeff Bezos secara mengejutkan sebagai pendiri perusahaan Amazon sempat mengaku tidak tahu pasti dengan masa depan perusahaan yang telah dibangunnya. Dikatakan olehnya tidak ada jaminan bahwa Amazon.com dapat menjadi perusahaan yang sukses.

"Apa yang kami coba lakukan sangat rumit," kata Jeff Bezos pada tahun 1999, hanya lima tahun setelah meluncurkan perusahaan online Amazon. Namun 25 tahun sejak dimulai, kini Amazon telah menjelma menjadi salah satu perusahaan publik paling berharga di dunia, dengan Bezos masuk peringkat orang terkata di dunia berkat perjuangannya.

Apa yang dimulai sebagai peritel buku online, kini Amazon sudah merubah menjadi perusahaan raksasa global dengan sisten keanggotaan langgan, toko fisik, menjual bahan makanan, perangkat digital seperti pembaca buku elektronik Amazon Kindle dan komputer tablet Kindle Fire. Hingga menerapkan sistem pengiriman terhadap pelanggan dengan hanya dalam satu jam.

Lalu bagaimana Amazon membangun kerjaan bisnis, yang dapat dilihat dengan jelas lewat laporan keuangan perusahaan. Tahun lalu, Amazon menjadi perusahaan publik kedua di dunia yang bernilai USD1 triliun setelah Apple,dan memiliki penilaian pasar tertinggi kedua di dunia setelah Microsoft.

Keberhasilan besar raksasa online ini juga terbukti dalam pendapatan. Tercatat penjualan Amazon diperkirakan bisa mencapai rekor tertinggi USD275,06 miliar pada akhir tahun ini, dengan perkiraan menunjukkan pendapatan dapat melampaui USD320 miliar hingga akhir tahun 2020.

Kesuksesan Bezos telah didorong oleh ekspansi perusahaan secara global terutama dengan dengan melakukan perluasan ke berbagai sektor lainnya. Mulai dari layanan dan perangkat streaming video, salah satu penyedia jasa clouds serta penyedia bahan makanan terbaru (usai mengakuisisi Whole Foods Market).

Langkah bisnis itu telah memungkinkan perusahaan untuk bersaing secara langsung dengan raksasa teknologi seperti Facebook, Apple, Google dan Netflix. Semua itu diawali Amazon dengan hanya menjual buku.

1995: Amazon Meluncurkan Penjualan Buku Online


"Ketika kami pertama kali mulai menjual buku empat tahun lalu, semua orang berkata, 'Lihat, Anda hanya orang yang mengerti komputer dan Anda tidak tahu apa-apa tentang menjual buku.' Dan itu benar," kata Jeff Bezos muda pada tahun 1999.

Namun, ruang penyimpanan besar yang dimiliki perusahaan pada saat itu di AS membantu Amazon menjadi pemimpin di sektor ini dan memungkinkan mereka untuk menawarkan pilihan buku yang lebih luas daripada rival dan pesaingnya. Kemudian e-books tiba dan Amazon cukup pintar untuk menjadi pemain kunci di pasar ini.

1999: Amazon Jadi Platform Penjualan Online Terbesar di Dunia

Pada akhir 1990-an, Amazon memutuskan untuk mulai menjual produk-produk lain selain buku, dimulai dengan musik dan DVD. Kemudian dengan cepat, kerajaan bisnis Bezos tumbuh dengan memasukkan peralatan elektronik, mainan, hingga peralatan dapur.

Jaringan gudang AS yang berkembang membantu memperluas apa yang dapat ditawarkan perusahaan, dengan secara dramatis meningkatkan popularitasnya terhadap pelanggan. Sepuluh tahun kemudian, Amazon telah menjadi penjual online terbesar di AS dan seluruh dunia.

2005: Amazon Hadirkan Sistem Keanggotaan Prime

Menyusul kemudian pada tahun 2000 dibentuk Amazon Marketplace yang membuka platform untuk ribuan usaha kecil, dimana Amazon masih merasa perlu meningkatkan layanan pengiriman kepada pelanggan setianya. Hal itu diwujudkan dengan kehadiran Amazon Prime pada 2005, menawarkan pengiriman lebih cepat untuk barang-barang pilihan.

Hal itu mendorong penjualan beragam produk dengan lebih dari 100 juta pelanggan yang membayar agar menjadi anggota layanan berlangganan Amazon Prime, yang juga menawarkan streaming video dan musik. Ini adalah program keanggotaan berbayar terbesar kedua di dunia.

2007: Amazon Meluncurkan Produk Pertamanya: The Kindle

Amazon tidak pernah melupakan asal-usul penjualan bukunya. Ketika ebooks mulai menjadi populer, Bezos meluncurkan Kindle pada 2007, yang akhirnya menjadi pemimpin global di sektor ini. Kindle Fire merupakan komputer tablet yang berfungsi untuk membawa e-paper maupun ebooks.

Departemen perangkat pintar Amazon tumbuh secara eksponensial, menghadapi persaingan ketat dari Apple dan Google di awal 2010-an. Namun, Amazon adalah perusahaan pertama yang meluncurkan perangkat pintar Echo speaker, dilengkapi dengan sistem kecerdasan buatan perusahaan sendiri, Alexa. Sekarang penjual perangkat pintar Amazon menjadi terbesar ketiga di AS.

Hari ini masa depan Amazon terlihat sedikit lebih rumit daripada hanya menjual produk di internet. Paruh kedua tahun 2018 menjadi saat sulit bagi perusahaan, dimana penilaian pasar telah turun kembali di bawah USD1 triliun

Setelah berhasil mendominasi ritel online, perusahaan sekarang telah menetapkan pandangannya pada perluasan layanan dan mungkin secara mengejutkan, ke toko fisik - untuk menciptakan cara baru berbelanja. Akan seperti apa Amazon dalam 25 tahun ke depan? Kita harus menunggu dan melihatnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9333 seconds (0.1#10.140)