Resmi Diluncurkan di Indonesia, JUUL Tawarkan Alternatif untuk Perokok

Kamis, 11 Juli 2019 - 01:32 WIB
Resmi Diluncurkan di...
Resmi Diluncurkan di Indonesia, JUUL Tawarkan Alternatif untuk Perokok
A A A
JAKARTA - JUUL Labs, produsen rokok elektrik terkemuka dari Amerika Serikat, pada Rabu (10/7), mengumumkan peluncuran perangkat JUUL dan JUULpods di Indonesia. Peluncuran ini menandai kelanjutan langkah JUUL dalam mewujudkan misinya membantu meningkatkan kualitas hidup satu miliar perokok dewasa di dunia dengan menciptakan produk alternatif dari rokok.

Melalui kemitraan eksklusif bersama PT Jagad Utama Lestari (PT JUL), anak perusahaan PT Erajaya Swasembada Tbk (Erajaya Group), produk JUUL kini tersedia untuk perokok dewasa di Indonesia.

JUUL Labs Inc., didirikan oleh Adam Bowen dan James Monsees yang merupakan mantan perokok. Saat masih merokok, mereka merasa terganggu oleh dampak merokok terhadap kesehatan pribadi dan kehidupan sosial mereka. Namun keduanya tidak berhasil menemukan alternatif lain yang sesuai.

Adam dan James pun kemudian mulai mengembangkan konsep produk alternatif dari rokok pada pertengahan tahun 2000-an, saat menjalani program pascasarjana di Universitas Stanford. Setelah proses penelitian dan pengembangan produk selama satu dekade, JUUL diluncurkan pertama kalinya di Amerika Serikat di tahun 2015.

Dengan mempertimbangkan kebiasaan perokok, JUUL dirancang sebagai perangkat yang sederhana dengan teknologi yang dipatenkan. Perangkat JUUL dan kartridnya (JUULpods) merupakan sistem tertutup (closed vaping system) dan menggunakan desain pengendalian suhu yang sudah dipatenkan, sehingga penggunanya mendapatkan pengalaman vaping yang konsisten. Tanpa tombol atau saklar, JUUL merupakan perangkat yang ringkas, bebas dari abu dan bau.

Desain, fungsi, dan sensasi yang dihadirkan oleh JUUL memberikan alternatif bagi para perokok dewasa di Indonesia. James Monsees, Chief Product Officer JUUL Labs berharap, dengan hadirnya JUUL di Indonesia, perokok dewasa di negara ini juga memiliki alternatif yang sama seperti di AS.

Hal ini sejalan dengan fakta bahwa ada 67 juta perokok dewasa di Indonesia atau sekitar 39% dari jumlah populasi dewasa di Indonesia. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah perokok dewasa ketiga terbesar di dunia.

Laporan World Health Organization (WHO) tahun 2018 mencatat 225.720 orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang berhubungan dengan konsumsi rokok, atau sekitar 14,7%, dari keseluruhan tingkat mortalitas.

Di Indonesia, setiap tahunnya beban ekonomi akibat merokok dapat mencapai Rp600 miliar, termasuk biaya langsung untuk perawatan kesehatan dan biaya tidak langsung yang disebabkan oleh hilangnya produktivitas akibat mortalitas dan morbiditas.

Kent Sarosa, Country General Manager JUUL Labs Indonesia mengatakan, di Indonesia, merokok merupakan salah satu penyebab utama kematian yang berhubungan dengan penyakit yang dapat dicegah.

"JUUL hadir untuk memberikan produk alternatif kepada perokok dewasa. Selain itu, kami juga mendukung diskusi mengenai kebijakan di masa depan yang tepat sasaran untuk kategori produk inovatif ini," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Direktur PT JUL, Chee Ping Sim, mengatakan PT JUL menyambut baik inisiatif JUUL Labs untuk meningkatkan kualitas hidup para perokok dewasa di Indonesia dengan menyediakan alternatif untuk beralih dari rokok.

"Melalui kerja sama ini, kami percaya bahwa kini perokok di Indonesia memiliki pilihan untuk mengendalikan dampak dari merokok, baik untuk diri mereka sendiri maupun orang lain di sekitar mereka," kata Chee Ping Sim.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Nirwala Dwi Heryanto, mengatakan Bea Cukai terbuka terhadap perkembangan industri baru melalui pengenaan cukai terhadap produk seperti JUUL ini, sehingga ke depannya, Bea Cukai dapat melakukan pengendalian, pengawasan, dan pemetaan secara konsisten.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8827 seconds (0.1#10.140)