Komisi VI DPR: Ada yang Tidak Senang Saham Garuda Naik

Kamis, 11 Juli 2019 - 14:17 WIB
Komisi VI DPR: Ada yang...
Komisi VI DPR: Ada yang Tidak Senang Saham Garuda Naik
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR, Inas Nasrullah Zubir, mengatakan kinerja Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Ari Askhara sangat meyakinkan hingga mampu menaikkan harga saham Garuda ke titik tertinggi sejak enam tahun terakhir, yakni Rp630 per saham.

Inas mengharapkan, masyarakat bijak menilai kinerja Garuda agar tidak termakan isu yang dibuat untuk menguntungkan kelompok yang tidak ingin harga saham Garuda menguat.

"Sebelum Ari menjadi Dirut, harga saham Garuda kedodoran. Setelah Ari masuk, saham Garuda melejit karena bagus kinerjanya," ujar Inas kepada wartawan di Jakarta, Kamis (11/7/2019).

Maka itu, Inas menyayangkan kubu Chairul Tanjung selaku komisaris PT Garuda Indonesia, yang menolak laporan keuangan hanya karena memasukkan piutang di dalamnya. Padahal, tidak ada rekayasa dalam laporan itu dan penunjukkan auditor juga atas persetujuan direksi serta komisaris.

"Persoalannya, kubu Chairul Tanjung ini kan pemegang saham terbesar kedua. CT ingin ambil saham lagi saat harganya turun. Tapi kinerja Ari Askhara bikin harga saham naik, ini bikin CT kelabakan," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura ini.

Sekadar diketahui, laporan keuangan emiten berkode GIAA tahun 2018 ditolak oleh dua komisarisnya, yakni Chairal Tanjung (adik CT) dan Doni Oskaria. Kedua komisaris tersebut merupakan perwakilan dari PT Trans Airways dan Finegold Resources Ltd yang menguasai 28,08% saham GIAA. Trans Airways merupakan perusahaan milik pengusaha Chairul Tanjung (CT).

"Ini kan jadi kasihan Garuda Indonesia dipolitisasi seperti ini. Ada orang yang tidak senang saham Garuda naik, maunya saham anjlok supaya bisa dicaplok," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno juga menyatakan kepercayaannya pada Ari Askhara untuk terus memimpin Garuda Indonesia. Menurut Rini, posisi Ari Askhara sebagai Dirut Garuda Indonesia tidak akan diganti hanya karena ada kubu komisaris yang menolak laporan keuangan Garuda Indonesia.

Dia menegaskan, Garuda Indonesia tidak memiliki niat memalsukan laporan keuangan karena sudah diperiksa oleh kantor akuntan publik yang bersertifikasi.

"Tidak ada urusan pemalsuan, tidak ada urusannya pembohongan, kami tidak mungkin sebagai pemegang saham memperbolehkan perusahaan BUMN itu diaudit oleh kantor akuntansi yang tidak bersertifikasi. Ya enggak perlu lah Dirut dicopot, buat apa?" kata Rini.

Adapun Ari Askhara menjadi Dirut Garuda sejak September 2018. Selama memimpin Garuda, Ari Askhara sukses mengembalikan kepercayaan pegawai pada manajemen untuk bersinergi tingkatkan layanan penumpang, inovasi bisnis kargo, layanan wifi, kiprah On Time Performance, dan cetak nilai saham tertinggi dalam enam tahun terakhir.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1278 seconds (0.1#10.140)