Jokowi Ingin Kawasan Wisata di Provinsi NTT Terintegrasi

Jum'at, 12 Juli 2019 - 07:02 WIB
Jokowi Ingin Kawasan Wisata di Provinsi NTT Terintegrasi
Jokowi Ingin Kawasan Wisata di Provinsi NTT Terintegrasi
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Pulau Rinca di sela-sela kunjungan kerja di hari keduanya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau tersebut merupakan salah satu kawasan yang berada di dalam Taman Nasional Komodo. Pulau ini merupakan salah satu kawasan yang menjadi favorit para wisatawan untuk melihat kehidupan komodo di alam bebas selain Pulau Komodo.

Dari dermaga di Pantai Waecicu, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Rinca dapat ditempuh dengan perjalanan menggunakan kapal cepat dalam waktu 45-60 menit. "Kita ini ingin melihat secara makronya untuk kawasan Labuan Bajo dan sekitarnya. Artinya, Labuan Bajo ada Pulau Komodo, ada Pulau Rinca, kemudian ada lautnya sehingga pembenahan kawasan pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung itu (harus) terintegrasi semuanya," ujar Jokowi dalam keterangan persnya, kemarin.

Dia mengatakan, pengembangan kawasan Taman Nasional Komodo ke depannya akan dibuat lebih terintegrasi antara satu lokasi wisata dengan lainnya di Priovinsi NTT. Dia memastikan rancangan pengembangan tersebut akan segera dibahas dengan kementerian dan pihak-pihak terkait.

"Rancangan besar ini yang sebentar lagi akan kita buatkan rapat terbatas sehingga desain besarnya itu betul-betul tersambung antara Labuan Bajo, Rinca, Komodo, lautnya, semuanya terdesain dengan baik dan dikerjakan tidak parsial," katanya. Meski demikian, Presiden mengingatkan pentingnya prinsip konservasi dan memperhatikan daya dukung Taman Nasional Komodo.

Hal ini dilakukan agar tidak membahayakan lingkungan alam di sana. Jokowi menegaskan bahwa diperlukan pemisahan yang jelas antara zona konservasi dan turisme di kawasan tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan kunjungan wisatawan di kawasan Taman Nasional Komodo tersebut akan menerapkan sistem kuota. Jokowi menuturkan, langkah ini untuk menjaga keberlangsungan dan keseimbangan lingkungan setempat.

"Saya tadi sudah sampaikan ke Kepala Balai untuk betul-betul dihitung daya dukungnya. Ini adalah kawasan konservasi sehingga nanti akan kita buat desain besar, rancangan besar, mana yang untuk turis, mana yang untuk konservasi, mana yang dikuota, mana yang tidak," tuturnya. Pemerintah pusat memberikan dukungan penuh atas pengembangan yang lebih terintegrasi di kawasan Taman Nasional Komodo.

Kawasan ini memang ditargetkan bagi wisatawan premium itu. Sejumlah pembenahan fasilitas atau infrastruktur pendukung pariwisata di NTT sedang direncanakan pemerintah. "Saya kira nanti urusan dermaga mau kita benahi. Urusan fasilitas-fasilitas kecil yang mendukung saya kira nanti semuanya (dibenahi). Itu yang saya sampaikan rancangan besar. Jadi tidak parsial. Termasuk kebutuhan air, itu semuanya tadi sudah kita bicarakan di situ," tandasnya.

Sementara itu, Menteri Perhiubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, akan memfokuskan Pelabuhan Labuan Bajo sebagai pelabuhan khusus penumpang. Sedangkan, terminal kargo atau peti kemas akan dialihkan ke pelabuhan lain di sekitar kawasan Labuan Bajo.

"Pelabuhan sekarang ini sudah menjadi magnet. Di sini ada kapal barang dan kapal penumpang. Ada banyak yacht, pinisi, indah sekali. Karena ini sedemikian indah, maka kita memang harus menata secara lebih detail agar ini menjadi suatu yang bisa diandalkan," ujar Budi Karya.

Dia menegaskan, ke depan untuk terminal barang, kapal barang, dan kegiatan angkutan truk akan dipindahkan. Rencana pemindahan pelabuhan barang tersebut sudah disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. "Kami mendapatkan dukungan dari Pak Gubernur, untuk memindahkan pelabuhan barang ke dekat sini. Kira-kira jaraknya 15 km dari sini," ungkap Budi Karya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6293 seconds (0.1#10.140)