Bisnis dan Arus Modal Mulai Tinggalkan Hong Kong Menuju Singapura

Sabtu, 13 Juli 2019 - 00:16 WIB
Bisnis dan Arus Modal...
Bisnis dan Arus Modal Mulai Tinggalkan Hong Kong Menuju Singapura
A A A
HONG KONG - Singapura memberikan peringatan kepada para pengelola kekayaan (wealth management) agar tidak agresif memasarkan layanannya atau melakukan upaya lain untuk merayu kliennya ke Singapura dengan memanfaatkan gejolak politik Hong Kong. Pejabat dari Otoritas Moneter Singapura (MAS) bulan lalu mengajukan permintaan kepada perusahaan wealth management termasuk DBS dan dua unit Oversea Chinese Banking Corp (OCBC), menurut sumber yang enggan disebutkan namanya.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (12/7/2019) Bank sentral mengatakan kepada para bankir bahwa mereka ingin memastikan para manajer kekayaan di Singapura peka terhadap situasi di Hong Kong dan tidak merancang kampanye yang secara khusus menargetkan bisnis dari situasi Hong Kong.

Langkah ini dilakukan ketika Hong Kong dilanda kekacauan akibat unjuk rasa terhadap usulan RUU ekstradisi China. Beberapa taipan di wilayah yang dikuasai China telah memindahkan dana atau dianggap melakukan hal itu, mengingat ketentuan dalam RUU yang akan memungkinkan China berpotensi membekukan dana atau aset lain.

Kerusuhan itu juga mendorong beberapa wealth management untuk memilih mendirikan usaha di Singapura setelah mempertimbangkan Hong Kong, pusat offshore pertama untuk pengelolaan kekayaan di Asia.

Saat diminta komentar tentang kabar ini, MAS merujuk komentar direktur pelaksananya Ravi Menon pada bulan lalu yang mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda pergeseran bisnis atau dana dari Hong Kong ke Singapura.

Dia mengatakan bahwa setiap pergolakan di Hong Kong sebenarnya bisa menjadi efek negatif bagi Singapura. Tidak jelas seberapa banyak bank yang menerima peringatan MAS. Bank swasta secara rutin dan legal membantu klien untuk memindahkan dan mengelola aset mereka di berbagai belahan dunia.

"Pesannya adalah bahwa kita seharusnya tidak mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari apa yang terjadi di Hong Kong," ujar seorang sumber perbankan senior yang enggan disebut namanya.

Dia mengajak bertindak secara bertanggungjawab dan tidak meluncurkan kampanye untuk meyakinkan klien bahwa ini adalah saat yang tepat bagi mereka untuk memindahkan asetnya. "Kami mendapat banyak pertanyaan. Apa yang bisa kita lakukan jika klien ingin memindahkan uang ke sini? Kami tidak bisa mencegah," imbuh sumber perbankan yang berbasis di Singapura.

Pusat Keuangan


Hong Kong dan Singapura bersaing keras untuk dianggap sebagai pusat keuangan utama Asia. Bank swasta global termasuk Credit Suisse dan UBS serta wealth management Asia yang memiliki operasi regional di dua wilayah itu.

Kekayaan yang dipegang oleh taipan Hong Kong hingga saat ini menjadikan kota itu sebagai basis kekayaan pribadi yang lebih besar, dengan 853 individu bernilai lebih dari USD100 juta, dua kali lipat jumlahnya dari singapura, menurut laporan Credit Suisse tahun 2018.

Bank-bank Singapura termasuk DBS dan OCBC memperluas bisnisnya di Hong Kong dan China selama beberapa tahun terakhir dan wilayah Greater China menyumbang sebagian besar dari pendapatan mereka.

Seperti rekan-rekan globalnya, wealth management Singapura juga memiliki desk Greater China di Singapura yang diperuntukkan bagi klien di China, Hong Kong dan Taiwan dan membantu mereka membuka rekening bank atau mendirikan kantor.
(akr)
Berita Terkait
5 Kota Termahal untuk...
5 Kota Termahal untuk Ditinggali di Dunia, Nomor Satu Tetangga Indonesia
PM Singapura Akan Serahkan...
PM Singapura Akan Serahkan Kepemimpinan PAP Kepada Lawrence Wong
Bintang Porno Jepang...
Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
10 Kota di Dunia dengan...
10 Kota di Dunia dengan Penduduk Ultra-kaya Terbanyak, Hong Kong Jadi Juaranya
Singapore Dream Sudah...
Singapore Dream Sudah Mengalami Pergeseran, Apa Pemicunya?
Berbekal Pistol Mainan,...
Berbekal Pistol Mainan, Kakek Ini Rampok dan Gasak Rp25 Juta dari Bank Hong Kong
Berita Terkini
Perkuat Ekosistem Pasar...
Perkuat Ekosistem Pasar Tradisional, BSI Dorong Transaksi Ritel UMKM
6 jam yang lalu
Revisi Kriteria MBR,...
Revisi Kriteria MBR, Pekerja Single Bergaji di Bawah Rp12 Juta Bisa Akses Rumah Subsidi
6 jam yang lalu
Didukung BNI Xpora,...
Didukung BNI Xpora, Produsen Permen Jahe Asal Jateng Tembus Pasar Ekspor
7 jam yang lalu
Perlunya Deregulasi...
Perlunya Deregulasi Aturan IHT demi Wujudkan Indonesia Incorporated
7 jam yang lalu
Lahan Sikam Salurkan...
Lahan Sikam Salurkan Pendanaan Rp257,89 Miliar kepada 3.591 Borrower
8 jam yang lalu
Soal Hapus Kuota Impor,...
Soal Hapus Kuota Impor, Pemerintah Disarankan Tetap Selektif
8 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Efisiensi,...
Indonesia Efisiensi, Singapura Bagi-bagi Dolar dan Diskon Pajak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved