Dunia Usaha Sambut Gembira Pertemuan Jokowi dan Prabowo
A
A
A
JAKARTA - Pertemuan Presiden Jokowi dan Capres Prabowo Subianto hari ini merupakan sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu pelaku usaha dan pasar ekonomi. Paska Pilpres diharapkan kondisi perpolitikan di tanah air kita kondusif sehingga iklim usaha dan investasi kembali normal dan bergairah. Para investor tidak ragu lagi untuk segera menanamkan modalnya di Indonesia.
"Pertemuan ini sinyal positif bagi pelaku pasar,kekawatiran selama ini bahwa kegaduhan perpolitikan kita akan berkepanjangan, hari ini terjawab. Dan pelaku usaha dipastikan lega dan memiliki optimisme bahwa perekonomian kita ke depan semakin bergairah dan bertumbuh," ujar Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang kepada SINDOnews, Sabtu (13/7/2019).
Inti pertemuan kedua tokoh ini adalah kebersamaan, persatuan dan kesatuan,tidak ada lagi nomor 01 dan 02 serta istilah Cebong dan kampret yang ada adalah Garuda Pancasila dan Merah Putih.
Saatnya bersatu membangun perekonomian bangsa, ditengah pertumbuhan perekonomian dunia yang tidak stabil dan perang dagang Amerika dan China yang berdampak kepada perekonomian nasional.
"Empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perekonomian kita yaitu konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor, dan belanja pemerintah dapat semakin ditingkatkan dan diperbaiki paska Pilpres ini. Sehingga target pertumbuhan ekonomi 2019 ini diharapkan tercapai dengan kondisi dalam negeri kita yang sudah kondusif dan stabil dalam berbagai aspek," sambung Sarman.
Dengan adanya pertemuan hari ini. maka pak Jokowi sudah dapat fokus untuk menyeleksi calon-calon Menteri anggota Kabinet Kerja Jilid II masa bakti 2019-2024 yang profesional dan memiliki integritas tinggi.
"Kita berharap ketika Presiden mengumunkan Kabinet baru direspon positif oleh pasar. Untuk itu, diperlukan figur-figur Menteri yang memiliki kompetensi dibidangnya, memiliki jejak rekam yang baik, mampu bekerja sama dan berkoordinasi menghindari ego sektoral serta leadership yang teruji," terang Sarman.
Sehingga apa yang diharapkan Presiden selama ini, bahwa kriteria Menteri kedepan adalah sosok yang mampu cepat mengeksekusi program dan memiliki manajerial dapat terwujud memalui kriteria diatas.
Kadin dan dunia usaha juga mengusulkan kepada Presiden untuk mempertimbangkan agar anggota Kabinet yang mengisi tim ekonomi jangan diisi orang Parpol, akan tetapi murni yang profesional sehingga terhindar dari kepentingan politik.
Mulai dari jabatan untuk Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Perindustrian, BKPM, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Pertanian, Menaker, Menteri BUMN, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Dengan Kabinet ekonomi yang solid, diharapkan mampu membuat kebijakan yang pro bisnis dan pro dunia usaha yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat.
"Pertemuan ini sinyal positif bagi pelaku pasar,kekawatiran selama ini bahwa kegaduhan perpolitikan kita akan berkepanjangan, hari ini terjawab. Dan pelaku usaha dipastikan lega dan memiliki optimisme bahwa perekonomian kita ke depan semakin bergairah dan bertumbuh," ujar Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang kepada SINDOnews, Sabtu (13/7/2019).
Inti pertemuan kedua tokoh ini adalah kebersamaan, persatuan dan kesatuan,tidak ada lagi nomor 01 dan 02 serta istilah Cebong dan kampret yang ada adalah Garuda Pancasila dan Merah Putih.
Saatnya bersatu membangun perekonomian bangsa, ditengah pertumbuhan perekonomian dunia yang tidak stabil dan perang dagang Amerika dan China yang berdampak kepada perekonomian nasional.
"Empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perekonomian kita yaitu konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor, dan belanja pemerintah dapat semakin ditingkatkan dan diperbaiki paska Pilpres ini. Sehingga target pertumbuhan ekonomi 2019 ini diharapkan tercapai dengan kondisi dalam negeri kita yang sudah kondusif dan stabil dalam berbagai aspek," sambung Sarman.
Dengan adanya pertemuan hari ini. maka pak Jokowi sudah dapat fokus untuk menyeleksi calon-calon Menteri anggota Kabinet Kerja Jilid II masa bakti 2019-2024 yang profesional dan memiliki integritas tinggi.
"Kita berharap ketika Presiden mengumunkan Kabinet baru direspon positif oleh pasar. Untuk itu, diperlukan figur-figur Menteri yang memiliki kompetensi dibidangnya, memiliki jejak rekam yang baik, mampu bekerja sama dan berkoordinasi menghindari ego sektoral serta leadership yang teruji," terang Sarman.
Sehingga apa yang diharapkan Presiden selama ini, bahwa kriteria Menteri kedepan adalah sosok yang mampu cepat mengeksekusi program dan memiliki manajerial dapat terwujud memalui kriteria diatas.
Kadin dan dunia usaha juga mengusulkan kepada Presiden untuk mempertimbangkan agar anggota Kabinet yang mengisi tim ekonomi jangan diisi orang Parpol, akan tetapi murni yang profesional sehingga terhindar dari kepentingan politik.
Mulai dari jabatan untuk Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Perindustrian, BKPM, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Pertanian, Menaker, Menteri BUMN, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Dengan Kabinet ekonomi yang solid, diharapkan mampu membuat kebijakan yang pro bisnis dan pro dunia usaha yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat.
(ven)